Halaman

Jumaat, November 04, 2022

Istilah hadits

Istilah hadits

1.hadits mutawatir.
Hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi (lebih dari 3 sanad) yang mana tidak munasabah  mereka bersepakat  untuk berdusta terhadap hadits nabi.

2.Hadits Ahad.
Hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi atau lebih tetapi tidak mencapai darjat mutawatir.

3.Hadits Shahih.
Hadits yang tersambung sanadnya dengan diriwayatkan oleh rawi yang adil dan sempuna hafalannya dari rawi sepertinya sampai akhir, tanpa ada keganjilan (syadz) dan cacat (illat).

4.Hadits Qudsi
Hadits yang lafaznya adalah daripada Nabi manakala maknanya daripada Allah sama ada melalui mimpi atau iham.

5.Hadits Hasan
Hadits yang bersambung sanadnya dengan diriwayatkan oleh rawi yang adil dan tidak mantap hafalannyaa dari rawi sepertinya sampal akhir, tanpa ada keganjilan (syadz) dan cacat (illat),

6.Hadits Syadz .
Hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang maqbul (diterima riwayatnya) tetapi menyelisih orang yang lebih utama atau lebih kuat darinya.

6.Hadits Dha'if (lemah) .
Hadits yang tidak terhimpun padanya semua syarat sahih dan hasan kerana kehilangan salah satu syarat hasan.

7.Hadits Maudhu' (palsu) .
Kebohongan yang diada-adakan dan dibuat-buat kemudian
dinisbahkan kepada Rasulullah dengan sengaja.

8.Marfu'
 Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi baik perkataan, perbuatan, penetapan ataupun sifat, baik sanadnya musttasil (tersambung) ataupun munqathi (terputus).

9.Maushul .
Hadits yang sanadnya sampai kepada Nabi saw tanpa putus dinamakan maushul atau muttashilus-sanad, iaitu yang bersambung dan tidak putus sanadnya

10.Mauquf .
Segala sesuatu yang disandarkan kepada sahabat radlyallahu anhum baik perkataan, perbuatan ataupun penetapan.

11.Maqthu' .
Segala sesuatu yang disandarkan kepada tabi'in atau yang dibawah mereka baik perkataan ataupun perbuatan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan