١٣ - الفرائض » ١٠٦٨ - ما جاء في ميراث الصلب
باب مَا جَاءَ فِي مِيرَاثِ الصُّلْبِ:
13. Waris » 1068. Penjelasan tentang harta warisan Ash Shulb
٢٥٠٤ - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَامِرِ بْنِ زُرَارَةَ
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ
أَبِي قَيْسٍ الْأَوْدِيِّ
عَنْ هُزَيْلِ بْنِ شُرَحْبِيلَ الْأَوْدِيِّ
قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ
وَسَلْمَانَ بْنِ رَبِيعَةَ
فَسَأَلَهُمَا عَنْ ابْنَةٍ وَابْنَةِ ابْنٍ
وَأُخْتٍ لِأَبٍّ وَأُمٍّ
فَقَالَا لِابْنَتِهِ النِّصْفُ وَلِلْأُخْتِ مِنْ الْأَبِ وَالْأُمِّ النِّصْفُ وَلَمْ يُوَرِّثَا ابْنَةَ الِابْنِ شَيْئًا
وَأْتِ ابْنَ مَسْعُودٍ فَإِنَّهُ
سَيُتَابِعُنَا
فَأَتَاهُ الرَّجُلُ فَسَأَلَهُ
وَأَخْبَرَهُ بِقَوْلِهِمَا
فَقَالَ لَقَدْ ضَلَلْتُ إِذًا
وَمَا أَنَا مِنْ الْمُهْتَدِينَ
وَلَكِنِّي سَأَقْضِي فِيهَا
بِقَضَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لِابْنَتِهِ النِّصْفُ
وَلِابْنَةِ الِابْنِ سَهْمٌ
تَكْمِلَةُ الثُّلُثَيْنِ
وَمَا بَقِيَ فَلِلْأُخْتِ مِنْ الْأَبِ وَالْأُمِّ
2504. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Amir bin Zurarah, telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Al A'masy dari Abu Qais Al Audi dari
Hudzail bin Syurahbil Al Audi, ia berkata; seorang laki-laki telah datang kepada Abu Musa Al Asy'ari dan Salman bin Rabi'ah,
kemudian bertanya kepada mereka berdua mengenai anak perempuan,
anak perempuan dari anak laki-laki dan
saudara perempuan seayah serta seorang ibu. Kemudian mereka berdua mengatakan;
untuk anak wanita setengah bagian,
untuk saudara wanita seayah serta ibu adalah setengah bagian.
Dan mereka berdua tidak memberikan warisan kepada anak perempuan(cucu) dari anak laki-laki sedikitpun.
Datanglah kepada Ibnu Mas'ud, sesungguhnya ia akan mengoreksi kami, kemudian orang tersebut datang kepadanya dan bertanya,
kemudian Ibnu Mas'ud memberitahu kepadanya dengan perkataan mereka berdua.
Kemudian ia berkata; sungguh aku telah sesat dan aku bukan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. Akan tetapi aku akan memutuskan padanya dengan keputusan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Untuk anak wanitanya setengah dan untuk anak wanita dari anak laki-laki mendapatkan saham (bagian) sebagai penyempuraan dua pertiga,
dan sisanya adalah untuk saudara wanita seayah serta untuk ibu.
///
٢٥٠٥ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى جِئْنَا امْرَأَةً مِنْ الْأَنْصَارِ فِي الْأَسْوَاقِ فَجَاءَتْ الْمَرْأَةُ بِابْنَتَيْنِ لَهَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَاتَانِ بِنْتَا ثَابِتِ بْنِ قَيْسٍ قُتِلَ مَعَكَ يَوْمَ أُحُدٍ وَقَدْ اسْتَفَاءَ عَمُّهُمَا مَالَهُمَا وَمِيرَاثَهُمَا كُلَّهُ فَلَمْ يَدَعْ لَهُمَا مَالًا إِلَّا أَخَذَهُ فَمَا تَرَى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَوَاللَّهِ لَا تُنْكَحَانِ أَبَدًا إِلَّا وَلَهُمَا مَالٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْضِي اللَّهُ فِي ذَلِكَ قَالَ وَنَزَلَتْ سُورَةُ النِّسَاءِ { يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ } الْآيَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ادْعُوا لِي الْمَرْأَةَ وَصَاحِبَهَا فَقَالَ لِعَمِّهِمَا أَعْطِهِمَا الثُّلُثَيْنِ وَأَعْطِ أُمَّهُمَا الثُّمُنَ وَمَا بَقِيَ فَلَكَ قَالَ أَبُو دَاوُد أَخْطَأَ بِشْرٌ فِيهِ إِنَّمَا هُمَا ابْنَتَا سَعْدِ بْنِ الرَّبِيعِ وَثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ قُتِلَ يَوْمَ الْيَمَامَةِ حَدَّثَنَا ابْنُ السَّرْحِ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي دَاوُدُ بْنُ قَيْسٍ وَغَيْرُهُ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ امْرَأَةَ سَعْدِ بْنِ الرَّبِيعِ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ سَعْدًا هَلَكَ وَتَرَكَ ابْنَتَيْنِ وَسَاقَ نَحْوَهُ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَذَا هُوَ أَصَحُّ
2505. Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadhdhal, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil, dari
Jabir bin Abdullah, ia berkata; kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga kami sampai pada seorang wanita anshar di beberapa pasar kemudian wanita tersebut datang dengan membawa dua orang anak wanitanya dan berkata; wahai Rasulullah, ini adalah dua anak wanita Tsabit bin Qais ia terbunuh bersama engkau pada saat perang Uhud. Dan pamannya(belah ayah) telah mengambil seluruh harta dan warisan mereka berdua, dan tidaklah Tsabit meninggalkan harta untuk mereka berdua melainkan ia telah mengambilnya. Bagaimana pendapat engkau wahai Rasulullah? Demi Allah, mereka berdua tidaklah dinikahkan selamanya kecuali mereka memiliki harta.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah akan memutuskan dalam perkara tersebut."
Jabir berkata; dan turunlah Surat An Nisa(ayat11)`: "Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu."
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Panggilkan wanita tersebut sahabatnya (paman kedua anak tersebut)!" kemudian beliau berkata kepada paman(belah ayah) kedua anak tersebut: "Berikan kepada keduanya dua pertiga, dan berikan seperdelapan kepada ibu mereka, dan sisanya adalah untukmu."
Abu Daud berkata; Bisyr telah salah dalam hal tersebut. Sesungguhnya mereka berdua adalah anak wanita Sa'd bin Ar Rabi', sedangkan Tsabit bin Qais terbunuh pada perang Yamamah. Telah menceritakan kepada kami Ibnu As Sarh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah mengabarkan kepadaku Daud bin Qais, dan yang lainnya dari kalangan ahli ilmu, dari Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil, dari Jabir bin Abdullah, bahwa isteri Sa'd bin Ar Rabi' berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya Sa'd telah mati dan meninggalkan dua anak wanita, kemudian Ibnu As Sarh menyebutkan hadits seperti hadits tersebut. Abu Daud berkata; dan hadits ini lebih shahih.
٢٥٠٦ - حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا أَبَانُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنِي أَبُو حَسَّانَ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ أَنَّ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ وَرَّثَ أُخْتًا وَابْنَةً فَجَعَلَ لِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا النِّصْفَ وَهُوَ بِالْيَمَنِ وَنَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَئِذٍ حَيٌّ
2506. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il, telah menceritakan kepada kami Aban, telah menceritakan kepada kami Qatadah, telah menceritakan kepadaku Abu Hassan dari Al Aswad bin Yazid? bahwa Mu'adz bin Jabarl, telah memberikan warisan kepada seorang saudara wanita dan anak wanita. Ia memberikan setiap mereka setengah bagian, pada saat ia berada di Yaman, sedang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada saat itu masih hidup.
//////
١٣ - الفرائض » ١٠٦٩ - في الجدة
باب في الْجَدَّةِ:
13. Waris » 1069. Penjelasan tentang nenek(mak bg ayah atau mak bg mak)
٢٥٠٧ - حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ إِسْحَقَ بْنِ خَرَشَةَ عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ ذُؤَيْبٍ أَنَّهُ
قَالَ جَاءَتْ الْجَدَّةُ إِلَى أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيق
ِ تَسْأَلُهُ مِيرَاثَهَا
فَقَالَ مَا لَكِ فِي كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى شَيْءٌ
وَمَا عَلِمْتُ لَكِ فِي سُنَّةِ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
شَيْئًا فَارْجِعِي
حَتَّى أَسْأَلَ النَّاسَ فَسَأَلَ النَّاسَ
فَقَالَ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ حَضَرْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطَاهَا السُّدُسَ
فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ
هَلْ مَعَكَ غَيْرُكَ
فَقَامَ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ
فَقَالَ مِثْلَ مَا قَالَ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ
فَأَنْفَذَهُ لَهَا أَبُو بَكْرٍ
ثُمَّ جَاءَتْ الْجَدَّةُ الْأُخْرَى إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تَسْأَلُهُ مِيرَاثَهَا
فَقَالَ مَا لَكِ فِي كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى شَيْءٌ
وَمَا كَانَ الْقَضَاءُ الَّذِي قُضِيَ بِهِ إِلَّا لِغَيْرِكِ
وَمَا أَنَا بِزَائِدٍ فِي الْفَرَائِضِ
وَلَكِنْ هُوَ ذَلِكَ السُّدُسُ فَإِنْ اجْتَمَعْتُمَا فِيهِ
فَهُوَ بَيْنَكُمَا
وَأَيَّتُكُمَا خَلَتْ بِهِ فَهُوَ لَهَا
2507. Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi, dari Malik dari Ibnu Syihab, dari Utsman bin Ishaq bin Kharasyah, dari
Qabishah bin Dzuaib, bahwa ia berkata; telah datang seorang nenek kepada Abu Bakr Ash Shiddiq, ia bertanya kepadanya mengenai warisannya. Kemudian ia berkata; engkau tidak mendapatkan sesuatupun dalam Kitab Allah Ta'ala,
dan aku tidak mengetahui sesuatu untukmu dalam sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kembalilah hingga aku bertanya kepada orang-orang. Kemudian Abu Bakr bertanya kepada orang-orang, lalu Al Mughirah bin Syu'bah berkata; aku menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan kepadanya seperenam.
Kemudian Abu Bakr berkata; apakah ada orang (yang menyaksikan) selainmu?
Kemudian Muhammad bin Maslamah berdiri dan berkata seperti apa yang dikatakan Al Mughirah bin Syu'bah.
Lalu Abu Bakr menerapkannya (melaksanakan)dan berkata; engkau tidak mendapatkan sesuatupun dalam Kitab Allah Ta'ala, dan keputusan yang telah diputuskan adalah untuk selainmu, dan aku tidak akan menambahkan dalam perkara faraidl, akan tetapi hal itu adalah seperenam.
Apabila kalian berdua dalam seperenam tersebut maka seperenam itu dibagi di antara kalian berdua.
Siapapun di antara kalian berdua yang melepaskannya maka seperenam tersebut adalah miliknya.
٢٥٠٨ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي رِزْمَةَ أَخْبَرَنِي أَبِي حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ أَبُو الْمُنِيبِ الْعَتَكِيِّ
عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
جَعَلَ لِلْجَدَّةِ السُّدُسَ إِذَا لَمْ يَكُنْ دُونَهَا أُمٌّ
2508. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Aziz bin Abu Rizmah, telah mengabarkan kepadaku ayahku, telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah Abu Al Munib Al 'Ataki, dari
Ibnu Buraidah dari ayahnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan nenek bagian seperenam apabila tidak ada ibu bersamanya.
١٣ - الفرائض » ١٠٧٠ - ما جاء في ميراث الجد
باب مَا جَاءَ فِي مِيرَاثِ الْجَدِّ:
13. Waris » 1070. Penjelasan tentang warisan kakek
٢٥٠٩ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنً
أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
إِنَّ ابْنَ ابْنِي
مَاتَ فَمَا لِي مِنْ مِيرَاثِهِ
فَقَالَ لَكَ السُّدُسُ
فَلَمَّا أَدْبَرَ دَعَاهُ فَقَالَ لَكَ سُدُسٌ آخَرُ فَلَمَّا أَدْبَرَ دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ السُّدُسَ الْآخَرَ
طُعْمَةٌ
قَالَ قَتَادَةُ
فَلَا يَدْرُونَ مَعَ أَيِّ شَيْءٍ وَرَّثَهُ
قَالَ قَتَادَةُ أَقَلُّ شَيْءٍ وَرِثَ الْجَدُّ السُّدُسُ
2509. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir, telah mengabarkan kepada kami Hammam, dari Qatadah dari Al Hasan dari
Imran bin Hushain, bahwa seorang laki-laki telah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; sesungguhnya cucu laki-laki saya meninggal, maka berapakah warisan untuk saya? Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Engkau mendapatkan seperenam." Kemudian tatkala laki-laki tersebut pergi beliau berkata: "Engkau mendapat seperenam yang lain." Kemudian tatkala orang tersebut pergi beliau berkata:
"Seperenam yang lain adalah makanan."
Qatadah berkata; mereka tidak mengetahui bersama siapakah beliau memberinya warisan tersebut.
Qatadah berkata; bagian minimal(paling kurang) yang diperoleh seorang kakek adalah seperenam.
٢٥١٠ - حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ
عَنْ خَالِدٍ عَنْ يُونُسَ
عَنْ الْحَسَنِ أَنْ عُمَرَ
قَالَ أَيُّكُمْ يَعْلَمُ مَا وَرَّثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْجَدَّ فَقَالَ مَعْقِلُ بْنُ يَسَارٍ
أَنَا وَرَّثَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
السُّدُسَ
قَالَ مَعَ مَنْ قَالَ لَا أَدْرِي قَالَ لَا دَرَيْتَ فَمَا تُغْنِي إِذًا
2510. Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Baqiyyah, dari Khalid dari Yunus, dari
Al Hasan bahwa Umar berkata; siapakah di antara kalian yang mengetahui berapakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan warisan seorang kakek? Kemudian Ma'qil bin Yasar berkata; saya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberinya seperenam. Umar berkata; bersama siapa?
Ma'qil berkata; aku tidak tahu. Umar berkata; engkau tidak tahu, kalau demikian engkau tidak cukup (dalam memberikan persaksian).
١٣ - الفرائض » ١٠٧١ - في ميراث العصبة
باب في مِيرَاثِ الْعَصَبَةِ:
13. Waris » 1071. Penjelasan tentang warisanpuasaka) Ashabah
٢٥١١ - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ وَمخْلَدُ بْنُ خَالِدٍ
وَهَذَا حَدِيثُ مَخْلَدٍ وَهُوَ الْأَشْبَعُ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اقْسِمْ الْمَالَ بَيْنَ أَهْلِ الْفَرَائِضِ
عَلَى كِتَابِ اللَّهِ فَمَا تَرَكَتْ الْفَرَائِضُ
فَلِأَوْلَى ذَكَرٍ
2511. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih, dan Makhlad bin Khalid, dan ini adalah hadits Makhlad dan hadits tersebut lebih bagus (patut diterima). Mereka berdua mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari
Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Bagikan harta diantara para pemilik faraidl (bagian harta waris) berdasarkan Kitab Allah. Maka bagian harta yang tersisa setelah pembagian tersebut, lebih utama diberikan kepada (ahli waris) laki-laki."
باب مَا جَاءَ فِي مِيرَاثِ الصُّلْبِ:
13. Waris » 1068. Penjelasan tentang harta warisan Ash Shulb
Hadis2= مَا جَاءَ
Anak cucu= الصُّلْبِ
Amut=tiang keturunan
Usul,keatas,ayah datuk
Furuk ,kebawah,Anak cucu cicit piuk.
Dlm quran ,Ayat pusaka ada 3.
Sulbi dlm ayat 11
Ayat 12,pusaka yg ada katan dgn kita
Annisa tentang kalalah.
يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ ۚ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۖ وَإِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۚ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۚ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Allah perintahkan kamu mengenai (pembahagian harta pusaka untuk) anak-anak kamu, iaitu bahagian seorang anak lelaki menyamai bahagian dua orang anak perempuan. Tetapi jika anak-anak perempuan itu lebih dari dua, maka bahagian mereka ialah dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh si mati. Dan jika anak perempuan itu seorang sahaja, maka bahagiannya ialah satu perdua (separuh) harta itu. Dan bagi ibu bapa (si mati), tiap-tiap seorang dari keduanya: satu perenam dari harta yang ditinggalkan oleh si mati, jika si mati itu mempunyai anak. Tetapi jika si mati tidak mempunyai anak, sedang yang mewarisinya hanyalah kedua ibu bapanya, maka bahagian ibunya ialah satu pertiga. Kalau pula si mati itu mempunyai beberapa orang saudara (adik-beradik), maka bahagian ibunya ialah satu perenam. (Pembahagian itu) ialah sesudah diselesaikan wasiat yang telah diwasiatkan oleh si mati, dan sesudah dibayarkan hutangnya. lbu-bapa kamu dan anak-anak kamu, kamu tidak mengetahui siapa di antaranya yang lebih dekat serta banyak manfaatnya kepada kamu (Pembahagian harta pusaka dan penentuan bahagian masing-masing seperti yang diterangkan itu ialah) ketetapan dari Allah; sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
-Sura An-Nisa', Ayah 11
وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِينَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۚ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكُمْ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ وَإِنْ كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلَالَةً أَوِ امْرَأَةٌ وَلَهُ أَخٌ أَوْ أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ ۚ فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَىٰ بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارٍّ ۚ وَصِيَّةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَلِيمٌ
Dan bagi kamu satu perdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isteri kamu jika mereka tidak mempunyai anak. Tetapi jika mereka mempunyai anak maka kamu beroleh satu perempat dari harta yang mereka tinggalkan, sesudah ditunaikan wasiat yang mereka wasiatkan dan sesudah dibayarkan hutangnya. Dan bagi mereka (isteri-isteri) pula satu perempat dari harta yang kamu tinggalkan, jika kamu tidak mempunyai anak. Tetapi kalau kamu mempunyai anak maka bahagian mereka (isteri-isteri kamu) ialah satu perlapan dari harta yang kamu tinggalkan, sesudah ditunaikan wasiat yang kamu wasiatkan, dan sesudah dibayarkan hutang kamu. Dan jika si mati yang diwarisi itu, lelaki atau perempuan, yang tidak meninggalkan anak atau bapa, dan ada meninggalkan seorang saudara lelaki (seibu) atau saudara perempuan (seibu) maka bagi tiap-tiap seorang dari keduanya ialah satu perenam. Kalau pula mereka (saudara-saudara yang seibu itu) lebih dari seorang, maka mereka bersekutu pada satu pertiga (dengan mendapat sama banyak lelaki dengan perempuan), sesudah ditunaikan wasiat yang diwasiatkan oleh si mati, dan sesudah dibayarkan hutangnya; wasiat-wasiat yang tersebut hendaknya tidak mendatangkan mudarat (kepada waris-waris). (Tiap-tiap satu hukum itu) ialah ketetapan dari Allah. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Penyabar.
-Sura An-Nisa', Ayah 12
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ ۚ إِنِ امْرُؤٌ هَلَكَ لَيْسَ لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ ۚ وَهُوَ يَرِثُهَا إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهَا وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ ۚ وَإِنْ كَانُوا إِخْوَةً رِجَالًا وَنِسَاءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ ۗ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ تَضِلُّوا ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Mereka (orang-orang Islam umatmu) meminta fatwa kepadamu (Wahai Muhammad mengenai masalah Kalaalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepada kamu di dalam perkara Kalaalah itu, iaitu jika seseorang mati yang tidak mempunyai anak dan ia mempunyai seorang saudara perempuan, maka bagi saudara perempuan itu satu perdua dari harta yang ditinggalkan oleh si mati; dan ia pula (saudara lelaki itu) mewarisi (semua harta) saudara perempuannya, jika saudara perempuannya tidak mempunyai anak. Kalau pula saudara perempuannya itu dua orang, maka keduanya mendapat dua pertiga dari harta yang di tinggalkan oleh si mati. Dan sekiranya mereka (saudara-saudaranya itu) ramai, lelaki dan perempuan, maka bahagian seorang lelaki menyamai bahagian dua orang perempuan". Allah menerangkan (hukum ini) kepada kamu supaya kamu tidak sesat. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
-Sura An-Nisa', Ayah 176
باب مَا جَاءَ فِي مِيرَاثِ الصُّلْب
Makna anak2 sesaorang sendiri مِيرَاثِ الصُّلْب
Tidak termasuk anak angkat ,anak saudara,anak sendiri,cucu sendiri
Minit 27
٢٥٠٤ - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَامِرِ بْنِ زُرَارَةَ
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ
أَبِي قَيْسٍ الْأَوْدِيِّ
عَنْ هُزَيْلِ بْنِ شُرَحْبِيلَ الْأَوْدِيِّ
قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ
وَسَلْمَانَ بْنِ رَبِيعَةَ
2504.Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin 'Amir bin Zurarah,
telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Al A'masy dari Abu Qais Al Audi dari
Hudzail bin Syurahbil Al Audi, ia berkata; seorang laki-laki telah datang kepada Abu Musa Al Asy'ari dan Salman bin Rabi'ah,
👉Kita tengok siapa عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَامِرِ بْنِ زُرَارَةَ?
Tok guru imam abu daud ambil hadis.
Dia orang hadrami,dia orang yaman.
Maula mereka,dia bukan keturunan hamba puak2 ni yg dimerdekakan.
Abu Muhamad Al kufi adalah kunyahnya.
Kata Abu Hatim soduk,bila kata soduk sanadnya tidak sahih,paling tinggi hasan.bila ada seorang dlm sanag tahap ini,dia kira hok paling rendah dlm sanad.kalu paling rendah dlm sanad itu dhaif,maka dhaiflah walaupun sorang,dikira sudah dhaif.
Kalu paling rendahnya disebut soduk,maka dia hasan,dia tak jadi sahih.
Walaubagaimana pun hasan sudah boleh dipakai dah.
Ibnu hibban kata,dia ni masuk dlm perawi sikot.termasuk dlm perawi sikot ni perawi hasan pun boleh jadi.
Perawi kata seorang lelaki dtg( seorang laki-laki telah datang kepada Abu Musa Al Asy'ari dan Salman bin Rabi'ah),dia ketika itu Amir dikufah(dlm nota,dizaman saidina osman)
Datang dgn makna pergi.
Tak tahu nama orang yg bertanya tidak menjejaskan hadis.
Jika perawi yg tidak diketahui,ini menjejaskan hadis.dhaif.
Ni orang tanya.dia tanya abu musa al asyari ,dia ketika itu amir,yakni gabenor dikufah selepas pemecatan abdullah bin masud.kufah ni negeri yg bergolak.
Dan salman bin rabiah tanya mereka berdua.
Khilaf ulamak mereka ninsahabat atau tidak.
Ada yg kata sahabat ada yg kata tidak.
Macam abu musa al asyari tiada khilaf.
Dia ni jadi hakim dikufah.
Dua orang pergi tanya.
Tentang satu orang mati meninggalkan
1.seorang anak perempuan
2.seorang anak perempuan bg anak lelakinya(cucu)
3.seorang saudara perempuan seibu sebapanya.
Macam cara pembahagian harta pusakanya?
Ayat 11
seorang anak lelaki= bhg dua orang anak perempuan.
anak-anak perempuan itu lebih dari dua= dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh si mati.
anak perempuan itu seorang sahaja=satu perdua (separuh) harta itu(berdasar ayat terakhir surah annisa)
ibu bapa (si mati)=satu perenam dari harta yang ditinggalkan oleh si mati, jika si mati itu mempunyai anak.
si mati tidak mempunyai anak= ibunya ialah satu pertiga.
si mati itu mempunyai beberapa orang saudara (adik-beradik)=ibunya ialah satu perenam.
(Pembahagian itu) ialah sesudah diselesaikan wasiat yang telah diwasiatkan oleh si mati, dan sesudah dibayarkan hutangnya.
Ashabulfaraid atau orang2 yg allah swt sebut bhgnya dgn jelas.
Pembahagian Abu Musa Al Asy'ari dan Salman bin Rabi'ah
1.seorang anak perempuan =dapat separuh
2.seorang anak perempuan bg anak lelakinya(cucu)=tak bg.
3.seorang saudara perempuan seibusebapanya=separuh.
Dan abu musa suruh gi tanya ibnu masud pula.ini menunjukan ibnu masud seorang yg hebat.orang hebat seperti abu musa asyari dan salman bin rabiah,seorang hakim.mazhab abu hanifah ,ibnu masud lah rujukannya.
(Ayat11& 176),quran lah alasan mereka.begitu yakin sebab berdasarkan quran.
Makna سَيُتَابِعُنَا
1.Mengikut kami atau sependapat dgn kami atau
2 Dia akan dapat memperbetulkan kami sekira ada apa2 kesilapan.
Mereka pun p jumpa.
Koreksi Ibnu Masud
فَقَالَ لَقَدْ ضَلَلْتُ إِذًا
وَمَا أَنَا مِنْ الْمُهْتَدِينَ
وَلَكِنِّي سَأَقْضِي فِيهَا
بِقَضَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لِابْنَتِهِ النِّصْفُ
وَلِابْنَةِ الِابْنِ سَهْمٌ
تَكْمِلَةُ الثُّلُثَيْنِ
وَمَا بَقِيَ فَلِلْأُخْتِ مِنْ الْأَبِ وَالْأُمِّ
Kemudian ia berkata; sungguh aku telah sesat ,bukan sesat masuk neraka. ضَلَلْتُ sering diguna dgn makna silap.
dan aku bukan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.
Akan tetapi aku akan memutuskan padanya dengan keputusan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Untuk anak wanitanya setengah dan
untuk anak wanita (cucu)dari anak laki-laki mendapatkan saham (bagian) sebagai penyempuraan dua pertiga,
dan
sisanya adalah untuk saudara wanita seayah serta untuk ibu.
Ada dlm hadis2 .
Kenapa ibnu masud bhg lagu mn?
Hok baki=satu pertiga.
Sini kalu anak lebih(termasuk @selain dr) dari dua orang baru dua pertiga.
Hadis ini bg tau cucu adalah dari sulbi kita juga.
Tapi dia (saudara perempuan)bukan ahlilfuruk tapi asobah maalghair(orang ada hubungan dgn simati)
Abu musa dan salman tak nampak makna ayat tu.
Separuh tu kalu ada anak perempuan seorang shj.
Kalu adik beradik perempuan dua orang dapat dua pertiga.
Cucu dapat dua pertiga.
Minit 56
Minit 56
Jika mengambil kira,orang tu dok dekat nabi,makna mari tu makna datang.
Jika mengambil kira orang tu jauh ,makna mari,mari.
Jadi tak boleh salahkan penterjemah..
١٣ - الفرائض » ١٠٦٩ - في الجدة
باب في الْجَدَّةِ:
13. Waris » 1069. Penjelasan tentang nenek(mak bg ayah atau mak bg mak)
جَاءَتْ الْجَدَّةُ إِلَى أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيق
Seorang nenek dtg kepada abu bakar.
Tanya atau minta تَسْأَلُهُdgn abu bakar.
Abu bakar tak tahu.
فَقَالَ مَا لَكِ فِي كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى شَيْءٌ
وَمَا عَلِمْتُ لَكِ فِي سُنَّةِ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
شَيْئًا فَارْجِعِي
حَتَّى أَسْأَلَ النَّاسَ فَسَأَلَ النَّاسَ
فَقَالَ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ حَضَرْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطَاهَا السُّدُسَ
فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ
هَلْ مَعَكَ غَيْرُكَ
فَقَامَ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ
فَقَالَ مِثْلَ مَا قَالَ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ
فَأَنْفَذَهُ لَهَا أَبُو بَكْرٍ
هَلْ مَعَكَ غَيْرُكَ
فَقَامَ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ
فَقَالَ مِثْلَ مَا قَالَ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ
فَأَنْفَذَهُ لَهَا أَبُو بَكْرٍ
Kemudian ia berkata; engkau tidak mendapatkan sesuatupun dalam Kitab Allah Ta'ala,
dan aku tidak mengetahui sesuatu untukmu dalam sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kembalilah hingga aku bertanya kepada orang-orang. Kemudian Abu Bakr bertanya kepada orang-orang, lalu Al Mughirah bin Syu'bah berkata; aku menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan kepadanya seperenam.
Kemudian Abu Bakr berkata; apakah ada orang (yang menyaksikan) selainmu?
Kemudian Muhammad bin Maslamah berdiri dan berkata seperti apa yang dikatakan Al Mughirah bin Syu'bah.
Lalu Abu Bakr menerapkannya (melaksanakan)dan berkata; engkau tidak mendapatkan sesuatupun dalam Kitab Allah Ta'ala, dan keputusan yang telah diputuskan adalah untuk selainmu,
dan aku tidak akan menambahkan dalam perkara faraidl, akan tetapi hal itu adalah seperenam.
Apabila kalian berdua dalam seperenam tersebut maka seperenam itu dibagi di antara kalian berdua.
Siapapun di antara kalian berdua yang melepaskannya maka seperenam tersebut adalah miliknya.
👉Ini menunjukan sahabat2 bukan semua tahu semua perkara.
Dizaman s.umar dtg pula seorang nenek lain.
ثُمَّ جَاءَتْ الْجَدَّةُ الْأُخْرَى إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تَسْأَلُهُ مِيرَاثَهَا
فَقَالَ مَا لَكِ فِي كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى شَيْءٌ
وَمَا كَانَ الْقَضَاءُ الَّذِي قُضِيَ بِهِ إِلَّا لِغَيْرِكِ
وَمَا أَنَا بِزَائِدٍ فِي الْفَرَائِضِ
وَلَكِنْ هُوَ ذَلِكَ السُّدُس
ُ فَإِنْ اجْتَمَعْتُمَا فِيهِ
فَهُوَ بَيْنَكُمَا
وَأَيَّتُكُمَا خَلَتْ بِهِ فَهُوَ لَهَا
📏dan aku tidak akan menambahkan dalam perkara faraidl, akan tetapi hal itu adalah seperenam.
Apabila kalian berdua dalam seperenam tersebut maka seperenam itu dibagi di antara kalian berdua.
Siapapun di antara kalian berdua yang melepaskannya maka seperenam tersebut adalah miliknya.
Minit 1:11.
Hadis ini selain ada dlm sunan abu daud ,ada juga dlm tirmizi,ibnu majah,baihaki,musnad imam ahmad dll.
٢٥٠٨ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي رِزْمَةَ أَخْبَرَنِي أَبِي حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ أَبُو الْمُنِيبِ الْعَتَكِيِّ
عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
جَعَلَ لِلْجَدَّةِ السُّدُسَ إِذَا لَمْ يَكُنْ دُونَهَا أُمٌّ
2508. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Aziz bin Abu Rizmah, telah mengabarkan kepadaku ayahku, telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah Abu Al Munib Al 'Ataki, dari
Ibnu Buraidah dari ayahnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan nenek bagian seperenam apabila tidak ada ibu bersamanya.
👉 Ibnu Buraidah dari ayahnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan nenek bagian seperenam apabila tidak ada ibu bersamanya.
جَعَلَ لِلْجَدَّةِ السُّدُسَ إِذَا لَمْ يَكُنْ دُونَهَا أُمٌّ
Ini lah s.abu bakar tak tahu.
Ini sahabat buraidah yg tahu.
Hijab=dgn sebab orang ni ,orang ni tak dapat.
Kalu mak simati masih ada,tiada bhg untuk nenek.
Datuk seperti ayah.
Nenek seperti mak.
Annisa 11
Tetapi jika si mati tidak mempunyai anak, sedang yang mewarisinya hanyalah kedua ibu bapanya, maka bahagian ibunya ialah satu pertiga. Kalau pula si mati itu mempunyai beberapa orang saudara (adik-beradik), maka bahagian ibunya ialah satu perenam.
Ayat 12suamisteri dan adikberadik.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan