Halaman

Rabu, Mei 19, 2021

Sunan Abu daud kitab solat sesi 162s

Sunan Abu daud kitab solat sesi 162s

٢ -  الصلاة » ٤٩٧ -  استحباب الترتيل في القراءة
2. Shalat  » 497. Disunahkan untuk membaca Al-Qur'an dengan tartil
-bab eluk membaca aquran dengan cara yang baik.

١٢٥٩ - حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْمَهْرِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ مَالِكٍ وَحَيْوَةُ عَنْ ابْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَذِنَ اللَّهُ لِشَيْءٍ مَا أَذِنَ لِنَبِيٍّ حَسَنِ الصَّوْتِ يَتَغَنَّى بِالْقُرْآنِ يَجْهَرُ بِهِ
1259. Telah menceritakan kepada Kami Sulaiman bin Daud Al Mahri, telah mengabarkan kepada Kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Umar bin Malik serta Haiwah dari Ibnu Al Had dari Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits dari Abu Salamah bin Abdurrahman 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah Allah memberikan izin(tidak suka) untuk melakukan sesuatu sebagaimana Allah memberikan izin (suka)kepada seorang nabi yang indah suaranya memperindah(mengelukan suaranya) bacaan Al Qur'an, dan mengeraskannya."(menyaringkan suaranya)

-terjemahan أَذِنَ 
1. Allah tidak suka.
2.Allah tidak mendengar sesuatu atau beri perhatian yang khusus.
3.Allah tidak reda
- tentang أَذِنَ yang kedua dalam ayat مَا أَذِنَ اللَّهُ لِشَيْءٍ مَا أَذِنَ
bermakna seperti mana.
-siapakah nabi yang eluk suaranya itu?
- disini بِالْقُرْآنِ adalah apa2 yang dibaca.
- itu jika bukan nabi kita.
- nabi mana tak jelas.
- jika nabi kita maka quran itu quran.
-Allah dengar dengan baik( sungguh-sungguh.) dan akan beri balasan yang sebaik2nya.
- quran adalah bacaan yang paling disukai Allah .
Apa2 yang lain jika sedap pun tetapi  tidak mendapat perhatian Allah.
-perkataan يَتَغَنَّى, yang mana seorang nabi yang merasa cukup dengan alquran itulah yang Allah berkenan sekali.
Alquran Rujukan muktamad.
- dia baca dengan nyaringيَجْهَرُ بِهِ bermakna baca dengan sedap.
-juga baca ikut kaedahnya.
-baca dengan  kuat dalam solat.
-nabi saw tidak mengajar quran seperti tokguru kita.
Bahkan dengan ikut dibelakang Nabi saw solat dapat dengar alquran.
- yang ke dua ketika memberitahu kepada orangramai. Jadi sampailah perutusan  Allah.
- adakah يَجْهَرُ بِهِ perkataan dari nabi?
Atau kata2 perawi?
Itu adalah huraian perawi.
Kata2 nabi saw adalah setakat يَتَغَنَّى بِالْقُرْآنِ
-mudraj fil hadits yakni di masukan ke dalam hadits يَجْهَرُ بِهِ
-Allah suka  orang mengaji alquran dan menggunakan alqurann dalam menyebarkan ajaran Islam ,menyampaikan ajaran islam menggunakan  alquran sebab alquran ada kekuatan tersendiri.

٢ -  الصلاة » ٤٩٨ -  التشديد فيمن حفظ القرآن ثم نسيه
2. Shalat  » 498. Teguran bagi orang yang menghafal Al-Qur'an kemudian melupakannya
-bab ancaman berat terhadap orang yang hafal alquran yang lupa.
-makna terlupa?
-sebab tak ambil berat.


١٢٦٠ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ أَخْبَرَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ عَنْ عِيسَى بْنِ فَائِدٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ امْرِئٍ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ ثُمَّ يَنْسَاهُ إِلَّا لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَجْذَمَ
1260. Telah menceritakan kepada Kami Muhammad bin Al 'Ala`, telah mengabarkan kepada Kami Ibnu Idris dari Yazid bin Abu Ziyad dari Isa bin Faid 
dari Sa'ad bin 'Ubadah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang membaca Al Qur'an kemudian ia melupakannya melainkan ia bertemu Allah 'azza wajalla pada hari Kiamat dalam keadaan mulutnya ompong."(dalam keadaan berpenyakit kusta)

-membaca alquran kemudian lupa
Makna tak ingat
Makna tak baca
-usah baca tapi lupa juga ,itu tiada masalah .nabi saw sendiri pun ada juga lupa.
-lupa jika sibuk sebab tugas2 lain, itu di maafkan,
-berpenyakit kusta bukan benar2 berpenyakit tetapi bererti malu nak berjumpa sebab kekurangan diri, 
- ....orang yang memimpin walau hanya 10 orang  melainkan dia akan datang dalalm keadaan terbelenggu dan belenggu itu tidak akan pecah oleh keadilannya. Dan orang yang hafal quran jika lupa melainkan dia datang dalam keadaan ajzam(kusta)...
-semua riwayat ini adalah dhaif.
-tetapi hargailah jika diri telah pandai baca quran jangan tinggalkan alquran itu.
-orang yang lupa alquran itu adalah orang meninggalkan tidak menghargai alquran .
-ciri hadis dhaif lupa yang bagaimana maksudnya tidak jelas.
-hadits ini untuk tarhib semata2 sahaja.
-perawi Isa bin Faid ini tidak sempat berjumpa dengan  Saad bin Ubadah.
-sanad terputus.
-Isa bin Faid  juga perawi majhul, maka hadits tidak boleh di terima.
-hanya seorang yang meriwayatkan dari sesaorang perawi yang majhul, jahalahnya (kedudukannya yang majhul atau tidak diketahui itu) tidak hilang.
-kena ada 2 orang yang meriwayatkan daripadanya dan kedua2 orang itu pula diketahui  molek pula baru jadi tidak majhul.
-bukan semua yang ada dalam abu daud sahih
-hadits yang sahih ialah
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya."
-ini mudah dilakukan oleh semua orang.
-dan ada lagi hadits lain yang sahih.
-hadits tinggal solat seperti berzina dengan ibu , untuk tarhib pun tak boleh. Cukup dengan ayat quran ini.
Al-Muddaththir 74:42
مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ 
”Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”
Al-Muddaththir 74:43
قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ 
Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat,

-tinggal solat adalah dosa besar, sebab boleh masuk neraka kerananya.
-penyakit kusta pun dosa besar tetapi hadits ini tidak sabit.
-jika rasa rugi belajar quran sudah cukuplah mengabaikan quran



٢ -  الصلاة » ٤٩٩ -  أنزل القرآن على سبعة أحرف
2. Shalat  » 499. Al-Qur'an diturunkan dalam tujuh logat

١٢٦١ - حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ الْقَارِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُولُ سَمِعْتُ هِشَامَ بْنَ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ يَقْرَأُ سُورَةَ الْفُرْقَانِ عَلَى غَيْرِ مَا أَقْرَؤُهَا وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْرَأَنِيهَا فَكِدْتُ أَنْ أَعْجَلَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَمْهَلْتُهُ حَتَّى انْصَرَفَ ثُمَّ لَبَّبْتُهُ بِرِدَائِهِ فَجِئْتُ بِهِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي سَمِعْتُ هَذَا يَقْرَأُ سُورَةَ الْفُرْقَانِ عَلَى غَيْرِ مَا أَقْرَأْتَنِيهَا فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَأْ فَقَرَأَ الْقِرَاءَةَ الَّتِي سَمِعْتُهُ يَقْرَأُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَكَذَا أُنْزِلَتْ ثُمَّ قَالَ لِيَ اقْرَأْ فَقَرَأْتُ فَقَالَ هَكَذَا أُنْزِلَتْ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ فَارِسٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ قَالَ قَالَ الزُّهْرِيُّ إِنَّمَا هَذِهِ الْأَحْرُفُ فِي الْأَمْرِ الْوَاحِدِ لَيْسَ تَخْتَلِفُ فِي حَلَالٍ وَلَا حَرَامٍ
1261. Telah menceritakan kepada Kami Al Qa'nabi dari Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair 
dari Abdurrahman bin Abdul Qari, ia berkata; saya mendengar Umar bin Al Khathab berkata; aku mendengar Hisyam bin Hakim bin Hizam membaca Surat Al Furqan tidak seperti yang aku baca, dan Rasulullah telah (mengajar) membacakannya kepadaku, maka hampir aku tergesa-gesa untuk bertindak terhadapnya, kemudian aku mengurungkannya hingga ia pergi. Kemudian aku menarik selendangnya kselimutku) dan membawanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku katakan; wahai Rasul, sesungguhnya aku telah mendengar orang ini membaca Surat Al Furqan tidak seperti yang telah engkau bacakan kepadaku. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Bacalah, kemudian ia (Hisyam) membaca bacaan yang telah aku dengar. kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demikianlah Surat tersebut diturunkan." Kemudian beliau berkata kepadaku: "Bacalah." Lalu aku membacanya. Kemudian beliau berkata: "Demikianlah surat tersebut diturunkan." Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Al Qur'an ini diturunkan dengan tujuh gaya (cara)bahasa, maka bacalah apa yang mudah darinya." 
Telah menceritakan kepada Kami Muhammad bin Yahya bin Faris, telah menceritakan kepada Kami Abdurrazzaq, telah mengabarkan kepada Kami Ma'mar, ia berkata; Az Zuhri berkata; sesungguhnya gaya bahasa ini dalam satu perkara dan tidak berbeda-beda dalam hal halal dan haram. 

١٢٦٢ - حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى عَنْ قَتَادَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ صُرَدٍ الْخُزَاعِيِّ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أُبَيُّ إِنِّي أُقْرِئْتُ الْقُرْآنَ فَقِيلَ لِي عَلَى حَرْفٍ أَوْ حَرْفَيْنِ فَقَالَ الْمَلَكُ الَّذِي مَعِي قُلْ عَلَى حَرْفَيْنِ قُلْتُ عَلَى حَرْفَيْنِ فَقِيلَ لِي عَلَى حَرْفَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةٍ فَقَالَ الْمَلَكُ الَّذِي مَعِي قُلْ عَلَى ثَلَاثَةٍ قُلْتُ عَلَى ثَلَاثَةٍ حَتَّى بَلَغَ سَبْعَةَ أَحْرُفٍ ثُمَّ قَالَ لَيْسَ مِنْهَا إِلَّا شَافٍ كَافٍ إِنْ قُلْتَ سَمِيعًا عَلِيمًا عَزِيزًا حَكِيمًا مَا لَمْ تَخْتِمْ آيَةَ عَذَابٍ بِرَحْمَةٍ أَوْ آيَةَ رَحْمَةٍ بِعَذَابٍ

1262. Telah menceritakan kepada Kami Abu Al Walid Ath Thayalisi, telah menceritakan kepada Kami Hammam bin Yahya dari Qatadah dari Yahya bin Ya'mar dari Sulaiman bin Shurad Al Khuza'i 
dari Ubai bin Ka'b, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ubai, sesungguhnya telah dibacakan Al Qur'an kepadaku, dan aku ditanya; dengan satu gaya bahasa atau dua gaya bahasa? Kemudian malaikat yang bersamaku berkata; katakan; dengan dua gaya bahasa! Maka aku katakan; dengan dua gaya bahasa. Kemudian aku ditanya; dengan dua gaya bahasa atau tiga gaya bahasa? Kemudian malaikat yang bersamaku berkata; katakan; dengan tiga gaya(cara) bahasa! Maka aku katakan; dengan tiga gaya bahasa. Hingga sampai tujuh gaya(cara) bahasa." Kemudian beliau berkata: "Tidak ada diantara gaya bahasa tersebut kecuali merupakan sesuatu (penawar) yang memuaskan dan cukup. Apabila engkau membaca; SAMII'AN 'ALIIMAN, 'AZIIZAN HAKIIMAN selama engkau tidak menutup ayat yang berbicara mengenai adzab dengan rahmat atau ayat yang berbicara mengenai rahmat dengan adzab."

١٢٦٣ - حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ عِنْدَ أَضَاةِ بَنِي غِفَارٍ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَأْمُرُكَ أَنْ تُقْرِئَ أُمَّتَكَ عَلَى حَرْفٍ قَالَ أَسْأَلُ اللَّهَ مُعَافَاتَهُ وَمَغْفِرَتَهُ إِنَّ أُمَّتِي لَا تُطِيقُ ذَلِكَ ثُمَّ أَتَاهُ ثَانِيَةً فَذَكَرَ نَحْوَ هَذَا حَتَّى بَلَغَ سَبْعَةَ أَحْرُفٍ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكَ أَنْ تُقْرِئَ أُمَّتَكَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ فَأَيُّمَا حَرْفٍ قَرَءُوا عَلَيْهِ فَقَدْ أَصَابُوا

1263. Telah menceritakan kepada Kami Ibnu Al Mutsanna, telah menceritakan kepada Kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada Kami Syu'bah dari Al Hakam dari Mujahid dari Ibnu Abu Laila 
dari Ubai bin Ka'b bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di air rawa Bani Ghifar, kemudian Jibril shallallahu 'alaihi wasallam datang kepadanya, dan berkata; sesungguhnya Allah 'azza wajalla memerintahkanmu untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu dengan satu gaya bahasa. Beliau berkata: "Aku meminta maaf dan Ampunan kepada Allah. Sesungguhnya umatku tidak akan mampu melakukan hal tersebut." Kemudian ia datang kepada beliau kedua kalinya dan menyebutkan seperti ini (se )hingga sampai tujuh gaya bahasa. Ia berkata; sesungguhnya Allah memerintahkamu agar membacakan Al Qur'an kepada umatmu dengan tujuh gaya bahasa. Gaya bahasa yang mana saja yang mereka baca maka mereka telah benar. 

Minit 7







Tiada ulasan:

Catat Ulasan