Sahih muslim kitab haji sesi 21(syarahan)
Bab menyatakan orang muhrim tidak boleh membuka ihramnya dengan dia mengerjakan tawaf sebelum dia mengerjakan sai.
Dengan tawaf sahaja tidak boleh buka lagi.
Dan orang yg mengerjakan haji tidak boleh membuka ihramnya dengan mengerjakan tawaf qudum.
Begitu juga qarin,yakni orang yg mengerjakan haji qiran,yakni dengan mula2 dia pergi tawaf tidak selesai lagi
atau tak boleh lagi buka ihram.
Ini yg akan dibincangkan.
١٦ - الحج » ٦٠٠ - ما يلزم من أحرم بالحج ثم قدم مكة من الطواف والسعي
16. Haji » 600. Orang yang berihram untuk haji apabila sampai ke Makkah harus thawaf dan sa'i
باب مَا يَلْزَمُ مَنْ أَحْرَمَ بِالْحَجِّ ثُمَّ قَدِمَ مَكَّةَ مِنَ الطَّوَافِ وَالسَّعْيِ:
«3056» حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عَبْثَرٌ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ
٢١٧٢ - حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ قَالَ سَأَلْنَا ابْنَ عُمَرَ عَنْ رَجُلٍ قَدِمَ بِعُمْرَةٍ فَطَافَ بِالْبَيْتِ وَلَمْ يَطُفْ بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ أَيَأْتِي امْرَأَتَهُ فَقَالَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَطَافَ بِالْبَيْتِ سَبْعًا وَصَلَّى خَلْفَ الْمَقَامِ رَكْعَتَيْنِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ سَبْعًا وَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَأَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ عَنْ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ جَمِيعًا عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ حَدِيثِ ابْنِ عُيَيْنَةَ
2172. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru bin Dinar ia berkata; Kami bertanya kepada Ibnu Umar mengenai seorang laki-laki yang mengerjakan ibadah umrah, lalu ia thawaf di Baitullah tetapi belum Sa'i antara Shafa dan Marwa.
👉Bolehkah ia menggauli
(menjimak)isterinya (bertahallul).
Ibnu Umar menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melakukan umrah, mula-mula beliau thawaf di Baitullah tujuh kali; kemudian shalat dua raka'at di Maqam Ibrahim, kemudian Sa'i antara Shafa dan Marwah tujuh kali. Sesungguhnya pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat suri tauladan yang baik bagi kalian."
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Rabi' Az Zahrani dari Hammad bin Zaid -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhamamd bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij semuanya dari Amru bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. yakni seperti haditsnya Ibnu Uyainah.
👉Bolehkah ia menggauli
(menjimak)isterinya (bertahallul).
Ibnu Umar menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melakukan umrah, mula-mula beliau thawaf di Baitullah tujuh kali; kemudian shalat dua raka'at di Maqam Ibrahim, kemudian Sa'i antara Shafa dan Marwah tujuh kali. Sesungguhnya pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat suri tauladan yang baik bagi kalian."
Jawapanya tidak boleh.
Walaupun ada jawapan lain kata boleh.
-ini mazhab sekalian ulamak.
-jumhur ulamak tak pakai pendapat selesai bila telah tawaf walaupun tanpa sai.
١٦ - الحج » ٦٠١ - ما يلزم من طاف بالبيت وسعى من البقاء على الإحرام وترك
16. Haji » 601. perkara yang harus dilakukan bagi orang yang thawaf di ka'bah dan sa'I dengan tetap berpakaian ihram
باب مَا يَلْزَمُ مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ وَسَعَى مِنَ الْبَقَاءِ عَلَى الإِحْرَامِ وَتَرْكِ التَّحَلُّلِ:
٢١٧٣ - حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو وَهُوَ ابْنُ الْحَارِثِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْعِرَاقِ قَالَ لَهُ سَلْ لِي عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ عَنْ رَجُلٍ يُهِلُّ بِالْحَجِّ فَإِذَا طَافَ بِالْبَيْتِ أَيَحِلُّ أَمْ لَا فَإِنْ قَالَ لَكَ لَا يَحِلُّ فَقُلْ لَهُ إِنَّ رَجُلًا يَقُولُ ذَلِكَ قَالَ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ لَا يَحِلُّ مَنْ أَهَلَّ بِالْحَجِّ إِلَّا بِالْحَجِّ قُلْتُ فَإِنَّ رَجُلًا كَانَ يَقُولُ ذَلِكَ قَالَ بِئْسَ مَا قَالَ فَتَصَدَّانِي الرَّجُلُ فَسَأَلَنِي فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ فَقُلْ لَهُ فَإِنَّ رَجُلًا كَانَ يُخْبِرُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ فَعَلَ ذَلِكَ وَمَا شَأْنُ أَسْمَاءَ وَالزُّبَيْرِ قَدْ فَعَلَا ذَلِكَ قَالَ فَجِئْتُهُ فَذَكَرْتُ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ مَنْ هَذَا فَقُلْتُ لَا أَدْرِي قَالَ فَمَا بَالُهُ لَا يَأْتِينِي بِنَفْسِهِ يَسْأَلُنِي أَظُنُّهُ عِرَاقِيًّا قُلْتُ لَا أَدْرِي قَالَ فَإِنَّهُ قَدْ كَذَبَ قَدْ حَجَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَتْنِي عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ أَوَّلَ شَيْءٍ بَدَأَ بِهِ حِينَ قَدِمَ مَكَّةَ أَنَّهُ تَوَضَّأَ ثُمَّ طَافَ بِالْبَيْتِ ثُمَّ حَجَّ أَبُو بَكْرٍ فَكَانَ أَوَّلَ شَيْءٍ بَدَأَ بِهِ الطَّوَافُ بِالْبَيْتِ ثُمَّ لَمْ يَكُنْ غَيْرُهُ ثُمَّ عُمَرُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ حَجَّ عُثْمَانُ فَرَأَيْتُهُ أَوَّلُ شَيْءٍ بَدَأَ بِهِ الطَّوَافُ بِالْبَيْتِ ثُمَّ لَمْ يَكُنْ غَيْرُهُ ثُمَّ مُعَاوِيَةُ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ ثُمَّ حَجَجْتُ مَعَ أَبِي الزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِ فَكَانَ أَوَّلَ شَيْءٍ بَدَأَ بِهِ الطَّوَافُ بِالْبَيْتِ ثُمَّ لَمْ يَكُنْ غَيْرُهُ ثُمَّ رَأَيْتُ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارَ يَفْعَلُونَ ذَلِكَ ثُمَّ لَمْ يَكُنْ غَيْرُهُ ثُمَّ آخِرُ مَنْ رَأَيْتُ فَعَلَ ذَلِكَ ابْنُ عُمَرَ ثُمَّ لَمْ يَنْقُضْهَا بِعُمْرَةٍ وَهَذَا ابْنُ عُمَرَ عِنْدَهُمْ أَفَلَا يَسْأَلُونَهُ وَلَا أَحَدٌ مِمَّنْ مَضَى مَا كَانُوا يَبْدَءُونَ بِشَيْءٍ حِينَ يَضَعُونَ أَقْدَامَهُمْ أَوَّلَ مِنْ الطَّوَافِ بِالْبَيْتِ ثُمَّ لَا يَحِلُّونَ وَقَدْ رَأَيْتُ أُمِّي وَخَالَتِي حِينَ تَقْدَمَانِ لَا تَبْدَأَانِ بِشَيْءٍ أَوَّلَ مِنْ الْبَيْتِ تَطُوفَانِ بِهِ ثُمَّ لَا تَحِلَّانِ وَقَدْ أَخْبَرَتْنِي أُمِّي أَنَّهَا أَقْبَلَتْ هِيَ وَأُخْتُهَا وَالزُّبَيْرُ وَفُلَانٌ وَفُلَانٌ بِعُمْرَةٍ قَطُّ فَلَمَّا مَسَحُوا الرُّكْنَ حَلُّوا وَقَدْ كَذَبَ فِيمَا ذَكَرَ مِنْ ذَلِكَ
2173. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari
👉Muhammad bin Abdurrahman bahwa seorang laki-laki dari penduduk Irak berkata kepadanya, "Tanyakanlah untukku kepada Urwah bin Zubair mengenai seorang laki-laki yang ihram(ihlal) untuk haji. Setelah ia melakukan thawaf di Baitullah, bolehkah ia bertahallul atau tidak. Jika ia menjawab boleh, maka katakanlah padanya, bahwa ada seseorang yang menjawab seperti itu." Muhammad bin Abdurrahman berkata; Maka aku pun menanyakan hal itu pada Urwah, lalu ia menjawab, "Tidak boleh bagi tahallul bagi seorang yang ihram untuk haji kecuali dengan haji." Saya berkata, "Sesungguhnya telah ada seseorang yang membolehkannya." Urwah berkata, "Alangkah buruknya apa yang ia katakan." Kemudian laki-laki tadi merintangiku, maka aku pun menceritakan kepadanya (apa yang dikatakan Urwah). Lalu laki-laki itu berkata, "Katakan kepadanya bahwa seseorang yang membolehkan itu mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berbuat demikian, dan bagaimana dengan Asma` dan Zubair yang juga pernah melakukannya?" Maka aku mendatangi Urwah dan menuturkan hal itu padanya, namun ia balik bertanya, "Siapakah orang ini, kenapa ia tidak datang sendiri untuk menanyakannya? Menurut dugaanku ia adalah seorang penduduk Irak." Saya menjawab, "Aku tidak tahu." Urwah berkata, "Sesungguhnya ia telah berdusta. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menunaikan haji. Kemudian Aisyah telah mengabarkan kepadaku bahwa yang pertama kali dilakukan sesampainya beliau di Makkah adalah berwudlu, lalu beliau thawaf di Baitullah. Kemudian Abu Bakar juga pernah menunaikan haji, dan hal yang pertama kali diperbuatnya adalah thawaf di Baitullah, bukan dengan yang lainnya. Lalu Umar juga berbuat demikian. Setelah itu, Utsman menunaikan haji, lalu saya melihat yang pertama kali dilakukannya juga thawaf di Baitullah, bukan dengan yang lainnya. Sesudah itu Mu'awiyah dan Abdullah bin Umar. Dan aku juga pernah menunaikan haji bersama Abu Zubair bin Al Awwam, dan yang pertama kali dikerjakannya adalah thawaf di Baitullah, bukan dengan yang lainnya. Aku juga melihat kaum Muhajirin dan Anshar berbuat demikian, bukan dengan yang lainnya. Dan yang terakhir kali aku lihat berbuat seperti itu adalah Ibnu Umar, dan ia belum pernah membatalkannya dengan Umrah. Sekarang Ibnu Umar ada di tengah-tengah mereka, lalu kenapa mereka tidak bertanya kepadanya? Tidak seorang pun dari mereka yang telah mendahului kita yang tidak memulainya dengan thawaf di Baitullah saat pertama kali mereka menginjakkan kaki (di Makkah). Setelah itu, mereka tidak bertahallul. Sungguh, saya juga telah melihat ibu dan bibiku saat mereka sampai di Makkah, mereka tidak memulainya dengan ritual apa pun di Baitullah kecuali thawaf di Baitullah, kemudian mereka tidak bertahallul. Dan ibuku telah mengabarkan kepadaku, bahwa ia beserta saudaranya (aisyah)dan Az Zubair serta si Fulan dan Fulan pernah menunaikan umrah, dan ketika mereka telah membasuh(menyapu) rukun, mereka pun bertahallul. Dan sungguhnya seorang Irak tadi telah berdusta terhadap apa yang dikatakannya."
👉Muhammad bin Abdurrahman bahwa seorang laki-laki dari
~penduduk Irak berkata kepadanya, "Tanyakanlah untukku kepada Urwah bin Zubair mengenai seorang laki-laki yang ihram(ihlal) untuk haji.
>di Irak ramai syiah dan khawarij,yg tidak suka rujuk sahabat.
>tak berani masuk dekat.
>kita ahli sunnah wal jamaah.
>apa makna ahli sunnah?
Segala tindak tanduk kita nak ikut nabi.
>apa makna wal jamaah?
-Dan mengikut sahabat2.
-Jamaah bukan sore,yg ramai iaitu kumpulan.
-Jadi keliru sebab ikut yg seorang shj dan dhaif atau kadang2 tengok hadis shj dia tak tengok yg sahabat buat.
-Ini yg jadi fitnah.
-Apa yg dimaksudkan jamaah itu?
-Jamaah itu adalah sahabat2.
-Macam Ibnu Abbas dia sahabat dan orang besar juga.
-Tetapi siapa yg pakai pendapat dia.
-Cara pakai oleh ramai orang pada masa itu bukan ramai pakai pada masa loni.Itu yg boleh jadi dalil bukan orang yg kemudian ini.
-Tindakan Kerajaan Arab saudi bukan dalil.
Kata2 ulamak juga bukan dalil.
-Pendapat sahabat yg ganji bukan dalil.
Kadang2 ada pakai yg ganjil.
-Dlm riwayat ini ada dalil wuduk itu perlu bila nak tawaf.
Dan nabi kata kamu ambillah ibadat haji drp aku (nabi)
-Wuduk memang masyruk(disyariat atau ada asalnya) sekurang2nya bagus kalu bg yg kata tidak syarat tu pun.
-Tapi ikhtilaf wajib atau tidak.
Wuduk itu sendiri ada asasnya.
-Hanya Abu hanifah kata mustahab.ihtihadnya.
-Sebaik2nya kita jaga yg ramai yg kata tidak tidak sah tawaf tanpa wuduk.ini hujjahnya dan hadis ambillah ibdah haji dari ku.
-hadis ini maukuf kepad Ibnu Abbas dan tak mungkin dia guna fikiran nya semata2.
Setelah ia melakukan thawaf di Baitullah, bolehkah ia bertahallul atau tidak. Jika ia menjawab boleh, maka katakanlah padanya, bahwa ada seseorang yang menjawab seperti itu." Muhammad bin Abdurrahman berkata; Maka aku pun menanyakan hal itu pada Urwah, lalu ia menjawab, ~"Tidak boleh bagi tahallul bagi seorang yang ihram untuk haji kecuali dengan haji." Saya berkata, "Sesungguhnya telah ada seseorang yang membolehkannya." Urwah berkata, "Alangkah buruknya apa yang ia katakan." Kemudian laki-laki tadi merintangiku, maka aku pun menceritakan kepadanya (apa yang dikatakan Urwah). Lalu laki-laki itu berkata, "Katakan kepadanya bahwa seseorang yang membolehkan itu mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berbuat demikian, dan bagaimana dengan Asma` dan Zubair yang juga pernah melakukannya?" Maka aku mendatangi Urwah dan menuturkan hal itu padanya, namun ia balik bertanya, "Siapakah orang ini, kenapa ia tidak datang sendiri untuk menanyakannya?
Menurut dugaanku ia adalah seorang penduduk Irak." Saya menjawab, "Aku tidak tahu." Urwah berkata, "Sesungguhnya ia telah berdusta. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menunaikan haji. Kemudian Aisyah telah mengabarkan kepadaku bahwa yang pertama kali dilakukan sesampainya beliau di Makkah adalah berwudlu, lalu beliau thawaf di Baitullah.
~Kemudian Abu Bakar juga pernah menunaikan haji, dan hal yang pertama kali diperbuatnya adalah thawaf di Baitullah, bukan dengan yang lainnya. Lalu
~Umar juga berbuat demikian. Setelah itu,
~Utsman menunaikan haji, lalu saya melihat yang pertama kali dilakukannya juga thawaf di Baitullah, bukan dengan yang lainnya. Sesudah itu Mu'awiyah dan Abdullah bin Umar. Dan aku juga pernah menunaikan haji bersama Abu Zubair bin Al Awwam, dan yang pertama kali dikerjakannya adalah thawaf di Baitullah, bukan dengan yang lainnya. Aku juga melihat kaum Muhajirin dan Anshar berbuat demikian, bukan dengan yang lainnya. Dan yang terakhir kali aku lihat berbuat seperti itu adalah Ibnu Umar, dan ia belum pernah membatalkannya dengan Umrah. Sekarang Ibnu Umar ada di tengah-tengah mereka, lalu kenapa mereka tidak bertanya kepadanya? Tidak seorang pun dari mereka yang telah mendahului kita yang tidak memulainya dengan thawaf di Baitullah saat pertama kali mereka menginjakkan kaki (di Makkah). Setelah itu, mereka tidak bertahallul. Sungguh, saya juga telah melihat ibu dan bibiku saat mereka sampai di Makkah, mereka tidak memulainya dengan ritual apa pun di Baitullah kecuali thawaf di Baitullah, kemudian mereka tidak bertahallul. Dan ibuku telah mengabarkan kepadaku, bahwa ia beserta saudaranya (aisyah)dan Az Zubair serta si Fulan dan Fulan pernah menunaikan umrah, dan ketika mereka telah membasuh(menyapu) rukun, mereka pun bertahallul. Dan sungguhnya seorang Irak tadi telah berdusta terhadap apa yang dikatakannya."
-Mereka buat haji ifrad.
-bukan sunnah tukar umrah kepad haji,itu sunnah semasa itu shj kecuali imam ahmad shj yg kata sunnah tukar umrah pada haji.itupun sekadar boleh bukan haji yg utama.
-haji tamatuk yg lebih utama bg imam ahmad.
-3 orang yg buat haji ifrad,ali seorang shj tak masuk.
Maka yg lebih kuat yg ramai
-jika Khulafa Arrasyidun sepakat menunjukan kuat juga
Muawiyah juga khulafa arrasyidun.
-khilafah khasah muntasimah(abu bakar,usman dan umar)
-khilafah khsah ghaira muntasimah(ali)
-kalu abu bakar dan umar sepakat ..kuat
Tertib memahami rukun agama.
-Abdullah bin Umar tidak terlibat dgn pemerintahan.
Minit 39
٢١٧٤ - حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ ح و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ حَدَّثَنِي مَنْصُورُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أُمِّهِ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَتْ خَرَجْنَا مُحْرِمِينَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيَقُمْ عَلَى إِحْرَامِهِ وَمَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيَحْلِلْ فَلَمْ يَكُنْ مَعِي هَدْيٌ فَحَلَلْتُ وَكَانَ مَعَ الزُّبَيْرِ هَدْيٌ فَلَمْ يَحْلِلْ قَالَتْ فَلَبِسْتُ ثِيَابِي ثُمَّ خَرَجْتُ فَجَلَسْتُ إِلَى الزُّبَيْرِ فَقَالَ قُومِي عَنِّي فَقُلْتُ أَتَخْشَى أَنْ أَثِبَ عَلَيْكَ و حَدَّثَنِي عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو هِشَامٍ الْمُغِيرَةُ بْنُ سَلَمَةَ الْمَخْزُومِيُّ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا مَنْصُورُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أُمِّهِ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَتْ قَدِمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُهِلِّينَ بِالْحَجِّ ثُمَّ ذَكَرَ بِمِثْلِ حَدِيثِ ابْنِ جُرَيْجٍ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ فَقَالَ اسْتَرْخِي عَنِّي اسْتَرْخِي عَنِّي فَقُلْتُ أَتَخْشَى أَنْ أَثِبَ عَلَيْكَ
2174. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Manshur bin Abdurrahman dari ibunya Shafiyyah binti Syaibah,
👉dari Asma` binti Abu Bakr radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ketika kami ihram, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membawa hadya (hewan kurban), hendaklah ia tetap dalam keadaan ihram. Dan siapa yang tidak membawa hadya, dia boleh bertahallul (berhenti ihram)." Ketika itu, Zubair (suami Asma`) membawa hadya. Karena itu, dia tidak tahallul. Tetapi aku memakai pakaianku, lalu keluar dan duduk dekat Zubair. Maka Zubair berkata, "Beranjaklah dariku." Aku pun berkata, "Apakah kamu khawatir akan batal (makan melompat kepada kamu)karena aku?" Dan telah menceritakannya kepadaku Abbas bin Abdul Azhim Al Anbari Telah menceritakan kepada kami Abu Hisyam Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abdurrahman dari ibunya dari Asma` binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Kami datang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan ihram untuk haji. Kemudian ia pun menyebutkan seperti hadits Ibnu Juraij, hanya saja ia menyebutkan; (Zubair berkata), "ISTARKHII 'ANNII, ISTARKHII 'ANNII (menjauhlah dariku, menjauhla dariku)." Saya berkata, "Apakah kamu khawatir akan batal karena aku?"
👉dari Asma` binti Abu Bakr radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ketika kami ihram, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membawa hadya (hewan kurban), hendaklah ia tetap dalam keadaan ihram. Dan siapa yang tidak membawa hadya, dia boleh bertahallul (berhenti ihram)." Ketika itu, Zubair (suami Asma`) membawa hadya. Karena itu, dia tidak tahallul. Tetapi aku memakai pakaianku, lalu keluar dan duduk dekat Zubair. Maka Zubair berkata, "Beranjaklah dariku." Aku pun berkata, "Apakah kamu khawatir akan batal (makan melompat kepada kamu)karena aku?
-antara yg tak buka ihram adalah Zubair dan Aisyah (sebab haid)
-Aisyah ditaqdirkan serupa dengan nabi saw.
-mati dan kubur dirumahnya
-kawasan kubur dan mimbar dari taman2 syurga.
-jika berpegang dengan pendapat nabi buat haji qiran memang dia serupa dgn nabi dari awal.
-keistimewaan2 Aisyah.
-Mut'ah haji:
Fasakh haji kepada umrah
Haji tamatuk
Mak ibnu zubair (asma)menceritakan haji amalan mut'ah haji.
Jika mut'ah nisa,walau dia kata boleh ,Ibnu abbas telah tarik balik .
Minit 51
Ibnu Abbas semasa hidup nabi,dia masih kanak2.
Dia menerima hadis secara langsung dari nabi cuma 4 sahaja,yg lain termasuk mursal Ibnu Abbas.
Makna dia dengar dari sahabat lain bukan secara langsung dari nabi saw.Dan kebykan dari saidina Umar sebab dia berguru dgn saidina umar.
Adalah tidak munasabah dia tidak tahu saidina umar begitu marah pada orang yg melakukan nikah mut'ah sehingga nak rejam .
Jelas ini pendapat dia sebelum daripada itu.
Dan pendapat dia dlm keadaan darurat.
Kemudian dlm keadaan daruratpun tak boleh.
٢١٧٥ - و حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ عِيسَى قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ مَوْلَى أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا حَدَّثَهُ أَنَّهُ كَانَ يَسْمَعُ أَسْمَاءَ كُلَّمَا مَرَّتْ بِالْحَجُونِ تَقُولُ صَلَّى اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ نَزَلْنَا مَعَهُ هَاهُنَا وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ خِفَافُ الْحَقَائِبِ قَلِيلٌ ظَهْرُنَا قَلِيلَةٌ أَزْوَادُنَا فَاعْتَمَرْتُ أَنَا وَأُخْتِي عَائِشَةُ وَالزُّبَيْرُ وَفُلَانٌ وَفُلَانٌ فَلَمَّا مَسَحْنَا الْبَيْتَ أَحْلَلْنَا ثُمَّ أَهْلَلْنَا مِنْ الْعَشِيِّ بِالْحَجِّ قَالَ هَارُونُ فِي رِوَايَتِهِ أَنَّ مَوْلَى أَسْمَاءَ وَلَمْ يُسَمِّ عَبْدَ اللَّهِ
2175. Dan telah meceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Abu Al Aswad bahwa Abdullah budak Asma' binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma, telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar 👉Asma' setiap kali kali melewati Al Hajun, Asma` berkata, "Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasul-Nya. Kami dulu pernah beristirahat bersama beliau di sini, dan ketika itu kami hanya membawa tas yang ringan, sedikit kendaraan dan juga perbekalan. Lalu aku melaksanakan umrah bersama-sama dengan saudara perempuanku 'Aisyah, Zubair, si fulan serta si fulan. Ketika kami telah mengusap Baitullah, kami pun bertahallul, lalu di siang hari kami berniat untuk melaksanakan haji." Dalam hadits yang diriwayatkannya Harun menyebutkan: bahwa budak Asma' (dst), dan ia tidak menyebutkan kalau namanya adalah Abdullah.
١٦ - الحج » ٦٠٢ - في متعة الحج
16. Haji » 602. Haji Tamattu'
باب فِي مُتْعَةِ الْحَجِّ:
٢١٧٦ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُسْلِمٍ الْقُرِّيِّ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ مُتْعَةِ الْحَجِّ فَرَخَّصَ فِيهَا وَكَانَ ابْنُ الزُّبَيْرِ يَنْهَى عَنْهَا فَقَالَ هَذِهِ أُمُّ ابْنِ الزُّبَيْرِ تُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَخَّصَ فِيهَا فَادْخُلُوا عَلَيْهَا فَاسْأَلُوهَا قَالَ فَدَخَلْنَا عَلَيْهَا فَإِذَا امْرَأَةٌ ضَخْمَةٌ عَمْيَاءُ فَقَالَتْ قَدْ رَخَّصَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا و حَدَّثَنَاه ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ ح و حَدَّثَنَاه ابْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ جَعْفَرٍ جَمِيعًا عَنْ شُعْبَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ فَأَمَّا عَبْدُ الرَّحْمَنِ فَفِي حَدِيثِهِ الْمُتْعَةُ وَلَمْ يَقُلْ مُتْعَةُ الْحَجِّ وَأَمَّا ابْنُ جَعْفَرٍ فَقَالَ قَالَ شُعْبَةُ قَالَ مُسْلِمٌ لَا أَدْرِي مُتْعَةُ الْحَجِّ أَوْ مُتْعَةُ النِّسَاءِ
2176. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muslim Al Qurri ia berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma tentang Mut'atul Hajji (haji tamattu'), dan adapun Ibnu Az Zubair, maka ia melarang untuk melakukannya, maka Ibnu Umar menjawab, 👉"Ini Ummu Zubair yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan keringanan untuk melakukannya. Masuklah kalian, dan tanyakanlah kepadanya." Maka kami pun masuk menemuinya dan ternyata ia adalah seorang wanita yang besar tubuhnya dan buta. Ummu Zubair pun berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan Rukhshah (keringanan untuk melaksanakan haji tamattu')." Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibnul Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibnu Basysyar Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far semuanya dari Syu'bah dengan isnad ini. Adapun Abdurrahman, maka di dalam haditsnya tercantum; "Al Mut'ah" ia tidak menyebutnya; "Mut'atul Hajji." Adapun Ibnu Ja'far, ia berkata; Syu'bah berkata, Muslim berkata, "Tidak tahu, apakah Mu'atul Hajji ataukah Mut'atun Nisa`."
👉"Ini Ummu Zubair yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan keringanan untuk melakukannya. Masuklah kalian, dan tanyakanlah kepadanya." Maka kami pun masuk menemuinya dan ternyata ia adalah seorang wanita yang besar tubuhnya dan buta. Ummu Zubair pun berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan Rukhshah (keringanan untuk melaksanakan haji tamattu'
٢١٧٧ - و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ الْقُرِّيُّ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا أَهَلَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعُمْرَةٍ وَأَهَلَّ أَصْحَابُهُ بِحَجٍّ فَلَمْ يَحِلَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا مَنْ سَاقَ الْهَدْيَ مِنْ أَصْحَابِهِ وَحَلَّ بَقِيَّتُهُمْ فَكَانَ طَلْحَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ فِيمَنْ سَاقَ الْهَدْيَ فَلَمْ يَحِلَّ و حَدَّثَنَاه مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ وَكَانَ مِمَّنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ الْهَدْيُ طَلْحَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ وَرَجُلٌ آخَرُ فَأَحَلَّا
2177. Dan Telah meceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah menceritakan kepada kami Muslim Al Qurri ia mendengar👉 Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ihram untuk umrah, sedangkan para sahabatnya ihram untuk haji, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak tahallul dan tidak pula mereka yang membawa hadya (hewan kurban). Sedangkan sisanya tahallul, dan Thalhah bin Ubaidullah termasuk mereka yang membawa hadya, sehingga ia tidak tahallul." Dan Telah meceritakannya kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, hanya saja ia berkata; Dan di antara mereka yang tidak membawa hadya adalah Thalhah bin Zubair dan laki-laki lain namun keduanya tahallul (berhenti ihram).
👉 Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ihram untuk umrah, sedangkan para sahabatnya ihram untuk haji, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak tahallul dan tidak pula mereka yang membawa hadya (hewan kurban). Sedangkan sisanya tahallul, dan Thalhah bin Ubaidullah termasuk mereka yang membawa hadya, sehingga ia tidak tahallul
- mananya , nabi sebenarnya ihlal haji atau nabi ihlal umrah dan juga haji.bukan ihlal umrah shj.
١٦ - الحج » ٦٠٣ - جواز العمرة في أشهر الحج
16. Haji » 603. Bolehnya umrah di bulan haji
باب جَوَازِ الْعُمْرَةِ فِي أَشْهُرِ الْحَجِّ:
٢١٧٨ - و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانُوا يَرَوْنَ أَنَّ الْعُمْرَةَ فِي أَشْهُرِ الْحَجِّ مِنْ أَفْجَرِ الْفُجُورِ فِي الْأَرْضِ وَيَجْعَلُونَ الْمُحَرَّمَ صَفَرًا وَيَقُولُونَ إِذَا بَرَأَ الدَّبَرْ وَعَفَا الْأَثَرْ وَانْسَلَخَ صَفَرْ حَلَّتْ الْعُمْرَةُ لِمَنْ اعْتَمَرْ فَقَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ صَبِيحَةَ رَابِعَةٍ مُهِلِّينَ بِالْحَجِّ فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَجْعَلُوهَا عُمْرَةً فَتَعَاظَمَ ذَلِكَ عِنْدَهُمْ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْحِلِّ قَالَ الْحِلُّ كُلُّهُ
2178. Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami Bahz Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata;👉 Orang-orang jahiliyah menganggap bahwa umrah di bulan-bulan haji merupakan perbuatan yang paling keji di muka bumi. Dan mereka juga menganggap bulan Muharram sama dengan bulan Shafar. Mereka mengatakan, "Apabila jama'ah haji sudah bubar (pulang), dan bulan shafar telah berlalu, maka baru boleh melakukan umrah (sunnah) bagi orang yang melakukan umrah wajib. Lalu pada bagi hari yang keempat, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dengan para sahabatnya (dalam bulan-bulan haji) untuk berihram haji, tetapi kemudian beliau menyuruh para sahabat agar menjadikan ihram tersebut sebagai umrah, sehingga hal itu sangat penting bagi mereka. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, nanti kita bertahallul apa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tahallul keseluruhan."
-semua ulamak sepakat boleh buat umrah bulan haji.
-umar larang hanya bertujuan memakmurkan kaabah dibulan bukan haji.
-larangan bukan mesti bermakna haram.
👉 Orang-orang jahiliyah menganggap bahwa umrah di bulan-bulan haji merupakan perbuatan yang paling keji di muka bumi. Dan mereka juga menganggap bulan Muharram sama dengan bulan Shafar. Mereka mengatakan, "Apabila jama'ah haji sudah bubar (pulang), dan bulan shafar telah berlalu, maka baru boleh melakukan umrah (sunnah) bagi orang yang melakukan umrah wajib. Lalu pada bagi hari yang keempat, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dengan para sahabatnya (dalam bulan-bulan haji) untuk berihram haji, tetapi kemudian beliau menyuruh para sahabat agar menjadikan ihram tersebut sebagai umrah, sehingga hal itu sangat penting bagi mereka. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, nanti kita bertahallul apa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tahallul keseluruhan."
-semasa fathul mekah bermula bulan seperti biasa.
-Yg sebelumnya tak tahu mana bulan yg asal sebab ditukar sesuka hati.
-suruhan fasakh haji ke umrah agak berat diikuti oleh sahabat.
Minit 1:02
-Nabi banyak buat perubahan.
-Adat resam atau budaya
-revolusi fikiran....duk niat buat haji disuruh buat umrah...
-Cara nabi nak tukar fikiran dan adat resam.
-jika buat perubahan baru boleh merdeka.
-adat2 yg tidak ada asal.
-Islam untuk semua orang.
-tiada hadis atau hadis bercanggah lagi2lah atau berbagai khurafat.
-nak buat sunnah kena sentiasa belajar.
-ilmu hadis ini nak bentuk masyarakat yg memang memerlukan masa sebab manusia orang yg mempunyai jiwa dan hati.
-sunnah nabi banyak tak bg ikut orang lain kena ada cara tersendiri.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan