Sunan Abu daud kitab solat sesi 060
- حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا السَّائِبِ مَوْلَى هِشَامِ بْنِ زَهْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ فَهِيَ خِدَاجٌ فَهِيَ خِدَاجٌ غَيْرُ تَمَامٍ
698. Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Al 'Ala` bin Abdurrahman bahwa dia mendengar Abu As Sa`ib bekas budak Hisyam bin Zahrah berkata; saya mendengar
Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Qur'an (Al Fatihah) maka shalatnya kurang, kurang, kurang dan tidak sempurna."
-ada orang berpegang untuk apa2 pun solat , bersaorang atau berjemaah
-sebut خِدَاجٌ(kurang) dan غَيْرُ تَمَامٍ(tidak sempurna).
-tidak sempurna bermakna solat dah jadi atau sah.
- terbukit dalam quran ferdu.
-terbukti dalam hadits wajib.
- contoh wuduk, quran tak sebut niat, sebut 4
-solat tak diterima bila jumpa tukang tenun, bukan bererti boleh tinggalkan solat.
Minit 17
-mazhab hanafi , jika baca berdosa
-mazhab syafie,jika tak baca tak sah.
٦٩٩ - قَالَ فَقُلْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ إِنِّي أَكُونُ أَحْيَانًا وَرَاءَ الْإِمَامِ قَالَ فَغَمَزَ ذِرَاعِي وَقَالَ اقْرَأْ بِهَا يَا فَارِسِيُّ فِي نَفْسِكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ فَنِصْفُهَا لِي وَنِصْفُهَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَءُوا يَقُولُ الْعَبْدُ { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ حَمِدَنِي عَبْدِي يَقُولُ { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي يَقُولُ الْعَبْدُ { مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مَجَّدَنِي عَبْدِي يَقُولُ الْعَبْدُ { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } يَقُولُ اللَّهُ هَذِهِ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ يَقُولُ الْعَبْدُ { اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } يَقُولُ اللَّهُ فَهَؤُلَاءِ لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
699. (Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Al 'Ala` bin Abdurrahman bahwa dia mendengar) Abu As Sa'ib berkata; tanyaku;
"Wahai Abu Hurairah, terkadang aku (shalat) berada di belakang imam." Abu As Sa'ib berkata; "Lalu Abu Hurairah memegang hastaku seraya berkata; "Bacalah dengan hati mu wahai Farisi, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman; "Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku setengah-setengah, setengahnya untuk-Ku dan setengahnya lagi untuk hamba-Ku dan untuk hamba-Ku apa yang ia mohon."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Bacalah oleh kalian, (ketika) hamba itu membaca; "Al-hamdu lillaahi rabbiil 'aalamin,
" Allah Azza wa Jalla akan menjawab; "Hamba-Ku telah memuji-Ku."
(ketika) seorang hamba membaca; "Arrahmaanir rahiim, " Allah Azza wa Jalla berfirman; "Hamba-Ku telah menyanjung-Ku."
(ketika) seorang hamba membaca; "Maaliki yaumid diin." Allah Azza wa Jalla berfirman; "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku."
(ketika) seorang hamba membaca; "Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin." Allah Azza wa Jalla berfirman; "Inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, sedangkan bagi hamba-Ku apa yang di mintanya."
(ketika) seorang hamba membaca; "Ihdinash shiraathal mustaqiim, shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdluubi 'alaihim waladl dllaallliin."
Allah Azza wa Jalla berfirman; "Inilah bagian dari hamba-Ku, dan baginya apa yang di minta."
٦٩٩ - قَالَ فَقُلْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ إِنِّي أَكُونُ أَحْيَانًا وَرَاءَ الْإِمَامِ قَالَ فَغَمَزَ ذِرَاعِي وَقَالَ اقْرَأْ بِهَا يَا فَارِسِيُّ👈 فِي نَفْسِكَ
-dalam diri فِي نَفْسِكَ ialah baca dalam hati atau baca dengan perlahan atau bukan baca kuat. Maknanya kena baca juga, menurut Abu Hurairah.
-Ada yang kata اقْرَأْ بِهَا يَا فَارِسِيُّ فِي نَفْسِكَ oleh Abu Hurairah tak jelas baca dalam hati. Sedang quran suruh dengar dan suruh diam. Kalu baca tak sudah boleh .
Jadi makna اقْرَأْ بِهَا يَا فَارِسِيُّ فِي نَفْسِكَ oleh Abu Hurairah adalah tadabur.
-ini kelebihan surah fatihah kecuali kepada makmun.
👉Bacalah dengan hati mu wahai Farisi, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman; "Aku membagi shalat
-sebut solat tetapi bermakna fatihah
-hadits ini bukti atau dalil bismillah bukan fatihah.
-jika 7 ayat ÷2 jadi untuk siapa pula ayat itu.
antara Aku dan hamba-Ku setengah-setengah, setengahnya untuk-Ku dan setengahnya lagi untuk hamba-Ku dan untuk hamba-Ku apa yang ia mohon."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Bacalah oleh kalian, (ketika) hamba itu membaca; "Al-hamdu lillaahi rabbiil 'aalamin,
" Allah Azza wa Jalla akan menjawab; "Hamba-Ku telah memuji-Ku."
(ketika) seorang hamba membaca; "Arrahmaanir rahiim, " Allah Azza wa Jalla berfirman; "Hamba-Ku telah menyanjung-Ku."
(ketika) seorang hamba membaca; "Maaliki yaumid diin." Allah Azza wa Jalla berfirman; "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku."
(ketika) seorang hamba membaca; "Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin." Allah Azza wa Jalla berfirman; "Inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, sedangkan bagi hamba-Ku apa yang di mintanya."
(ketika) seorang hamba membaca; "Ihdinash shiraathal mustaqiim, shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdluubi 'alaihim waladl dllaallliin."
Allah Azza wa Jalla berfirman; "Inilah bagian dari hamba-Ku, dan baginya apa yang di minta."
-untuk Allah
Al-hamdu lillaahi rabbiil 'aalamin(1),
Arrahmaanir rahiim(2)
Maaliki yaumid diin(3)
-untuk Allah dan hamba
Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin(4)
-untuk hamba Ku
Ihdinash shiraathal mustaqiim,(5)
shiraathal ladziina an'amta 'alaihim (6)
ghairil maghdluubi 'alaihim waladl dllaallliin.(7)
-quran majid(diguna di Pakistan,Indonesia)
-quran karim(diguna di Arab Saudi)
-quran majid tak tulis bismillah ayat 1.
-contoh surah kausar, 3 ayat.bismillah bukan ayat surah itu.
-sebab itu imam Malik tak baca bismillah pun dalam solat
an ia berpendapat itu bukan quran kecuali yang ada dalam surah an nahl.
-sementara imam Abu Hanifah baca perlahan bukan sebab quran tapi sebab nabi saw ajar.
٧٠٠ - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَابْنُ السَّرْحِ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَصَاعِدًا قَالَ سُفْيَانُ لِمَنْ يُصَلِّي وَحْدَهُ
700. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Sarh keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Mahmud bin Ar Rabi' dari 'Ubadah bin As Shamit yang sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (sabdanya): "Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak membaca fatihatul kitab (surat Al Fatihah) dan selebihnya." Sufyan (bin Uyainah juga Sufiyan at sauri) berkata; "Bagi siapa yang shalat sendirian."
imam syafie guna pegang hanya hadits
لَا صَلَاةَ إِلَّا بِقِرَاءَةِ فَاتِحَةِ
tidak sah shalat seseorang kecuali dengan membaca Al Fatihah.Tiada فَمَا زَادَ atau صاعدا, tiada وَمَا تَيَسَّرَ.
-yang wajib hanya fatihah ,bagaimana dengan yang lain?
-surah pun jadi ferdu?
Minit 49
-wajib juga فَصَاعِدًا
-tak baca jadi tak sempurna.
-orang Syafie memang jadi masalah bila berdepan dengan hadits ini sebab baginya fatihah itu rukun.
-jadi fatihah adalah wajib dirakaat 1 dan ke 2 bukan rukun.
-hadits لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَصَاعِدًا untuk imam atau solat seorang diri bukan untuk makmun sebab banyak lagi hadits lain yang ada .
-bg imam Ahmad ,jika duk jauh tak dengar kena baca
-imam Malik tak boleh baca sebab فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟
-quran pun suruh dengar dan diam
Al-A'raf 7:204
وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.
-suruhan ini dalam solat.
-kalu baca dalam hati mana boleh dengar dan diam.
-atau itu untuk solat berseorangan.
-mengikut Ibnu Abbas dan lain-lain sahabat2 adalah perintah فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ ini dalam solat bukan luar solat.
-jika tak diam , macammana nak buat 2 kerja dalam satu masa?
-imam Abu Hanifah ,itu kalu makmun dengar ketika imam baca kuat.
-duk diam وَأَنصِتُوا۟ itu juga perintah yang asing bagi Abu Hanifah bukan mentakid kan untuk dengar .
- jadi imam baca perlahan pun makmun kena duk diam.
-ini khilaf .
-mazhab2 kepada orang yang belajar seperti pilihan2 antara istana dan pondok/rumah.
- mengapa tak pilih istana atau yang lebih molek?
-ramai yang kata kenapa duk sibuk2?
-jika hal dunia
-rumah buruk pun banyak jasa?
- zaman berubah, orang semakin belajar dan boleh buat lebih molek bangunannya, tak mahu juga ?
٧٠١ - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ كُنَّا خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ فَقَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَثَقُلَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ لَعَلَّكُمْ تَقْرَءُونَ خَلْفَ إِمَامِكُمْ قُلْنَا نَعَمْ هَذًّا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا تَفْعَلُوا إِلَّا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَإِنَّهُ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِهَا
701. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad An Nufaili telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishaq dari Makhul dari Mahmud bin Ar Rabi'
dari 'Ubadah bin As Shamit dia berkata; "Kami shalat shubuh di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sepertinya bacaan beliau terasa berat. Seusai shalat, beliau bersabda: "Sepengetahuanku, kalian membaca di belakang imam kalian." Mereka menjawab; "Ya, wahai Rasulullah! (hingga) Kami menyusul bacaanmu dengan cepat." Beliau bersabda: "Jangan kalian lakukan kecuali Fatihatul Kitab (Al Fatihah) karena tidak sah shalat seseorang yang tidak membacanya."
👉dari 'Ubadah bin As Shamit dia berkata; "Kami shalat shubuh di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sepertinya bacaan
- bacaan فَقَرَأَ
beliau terasa berat. Seusai shalat, beliau bersabda: "Sepengetahuanku, kalian membaca di belakang imam kalian." Mereka menjawab; "Ya, wahai Rasulullah! (hingga) Kami menyusul bacaanmu dengan cepat." Beliau bersabda: "Jangan kalian lakukan kecuali Fatihatul Kitab (Al Fatihah) karena tidak sah shalat seseorang yang tidak membacanya."
-ini lah pegangan mazhab imam Syafie
-sanadnya ada Muhammad bin Ishaq
701. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad An Nufaili telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishaq
dari Makhul dari Mahmud bin Ar Rabi'
-imam Malik memang tak akan terima jika ada Muhammad bin Ishaq inopi awal2 lagi.
-dari kaedah PERINTAH SELEPAS LARANG.
Dalam quran,bila kamu buka ihram maka berburulah kamu.
Ini bermaksud perintah ini selepas larang yang bererti harus sahaja. Bukan mesti lepas buka ihram masing ambil senjata p berburu.
-jadi bila Nabi kataلَا تَفْعَلُوا إِلَّا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Jangan kalian lakukan kecuali Fatihatul Kitab (Al Fatihah)...paling tinggi harus sahaja,
لَا تَفْعَلُوا إِلَّا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَإِنَّهُ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ
Jangan kalian lakukan kecuali Fatihatul Kitab (Al Fatihah) karena tidak sah shalat seseorang yang tidak membacanya."
- larangan dari nabi saw jika diterima kena tolak sekian banyak hadits yang lain.
-lagi pun ini adalah suruhan baca setelah larang yakni hukumnya harus sahaja. Ini ikut kaedah usul. Jadi nak kata bacaan fatihan itu rukun, lagi lah tak boleh.
- juga baca fatihah bersama imam itu telah lama mansukh yakni ketika ayat فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ turun diMekah lagi .
-jadi suruh baca fatihah itu dulu sebelum larang.
٧٠٢ - حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَزْدِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنِي زَيْدُ بْنُ وَاقِدٍ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ نَافِعِ بْنِ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ نَافِعٌ أَبْطَأَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ عَنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ فَأَقَامَ أَبُو نُعَيْمٍ الْمُؤَذِّنُ الصَّلَاةَ فَصَلَّى أَبُو نُعَيْمٍ بِالنَّاسِ وَأَقْبَلَ عُبَادَةُ وَأَنَا مَعَهُ حَتَّى صَفَفْنَا خَلْفَ أَبِي نُعَيْمٍ وَأَبُو نُعَيْمٍ يَجْهَرُ بِالْقِرَاءَةِ فَجَعَلَ عُبَادَةُ يَقْرَأُ أُمَّ الْقُرْآنِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ لِعُبَادَةَ سَمِعْتُكَ تَقْرَأُ بِأُمِّ الْقُرْآنِ وَأَبُو نُعَيْمٍ يَجْهَرُ
قَالَ أَجَلْ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْضَ الصَّلَوَاتِ الَّتِي يَجْهَرُ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ
قَالَ فَالْتَبَسَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ وَقَالَ هَلْ تَقْرَءُونَ إِذَا جَهَرْتُ بِالْقِرَاءَةِ
فَقَالَ بَعْضُنَا إِنَّا نَصْنَعُ ذَلِكَ قَالَ فَلَا وَأَنَا أَقُولُ مَا لِي يُنَازِعُنِي الْقُرْآنُ
فَلَا تَقْرَءُوا بِشَيْءٍ مِنْ الْقُرْآنِ إِذَا جَهَرْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْقُرْآنِ
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ سَهْلٍ الرَّمْلِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ عَنْ ابْنِ جَابِرٍ وَسَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْعَلَاءِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ عُبَادَةَ نَحْوَ حَدِيثِ الرَّبِيعِ بْنِ سُلَيْمَانَ قَالُوا فَكَانَ مَكْحُولٌ يَقْرَأُ فِي الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَالصُّبْحِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ سِرًّا قَالَ مَكْحُولٌ اقْرَأْ بِهَا فِيمَا جَهَرَ بِهِ الْإِمَامُ إِذَا قَرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسَكَتَ سِرًّا فَإِنْ لَمْ يَسْكُتْ اقْرَأْ بِهَا قَبْلَهُ وَمَعَهُ وَبَعْدَهُ لَا تَتْرُكْهَا عَلَى كُلِّ حَالٍ
702. Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi'ah' bin Sulaiman Al Azdi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Haitsam bin Humaid telah mengabarkan kepadaku Zaid bin Waqid dari Makhul
dari Nafi' bin Mahmud bin Ar Rabi'ah' Al Anshari, Nafi' berkata; 'Ubadah bin Shamit terlambat dari shalat shubuh, maka Abu Nu'aim seorang Mu'adzin mengumandangkan adzan untuk shalat, lalu Abu Nu'aim mengimami shalat orang banyak, tidak lama kemudian Ubadah datang bersamaku hingga kami mengambil shaf di belakang Abu Nu'aim, sedangkan Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya, sementara 'Ubadah membaca Al Fatihah. Ketika shalat selesai, aku bertanya kepada Ubadah; "Aku mendengar kamu membaca Al Fatihah ketika Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya." Dia menjawab; "Ya, kami juga pernah melakukan ketika shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di sebagian shalat yang bacaannya di keraskan." Katanya melanjutkan; "Hingga bacaannya bercampur, selepas shalat, beliau menghadap kami sambil bersabda: "Apakah kalian juga ikut membaca ketika aku mengeraskan bacaanku?" sebagian kami menjawab; "Kami melakukan hal itu." Beliau bersabda: "Oleh karenanya aku berkata (dalam hati), kenapa ada yang membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?, janganlah kalian membaca sesuatu pun ketika aku mengeraskan bacaan, kecuali bacaan Al Fatihah."
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Sahl Ar Ramli telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Ibnu Jabir dan Sa'id bin Abdul Aziz dan Abdullah bin Al 'Ala` dari Makhul dari 'Ubadah seperti haditsnya Ar Rabi'ah' bin Sulaiman, mereka berkata; "Mak-hul biasa membaca Al Fatihah dengan suara lirih pada waktu shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh, di setiap raka'atnya. Kata Mak-hul; "Bacalah Al Fatihah dengan suara lirih (perlahan) ketika imam mengeraskan bacaannya ketika berhenti dari membaca Al Fatihah, apabila imam tidak berhenti (diam), maka bacalah sebelum imam membaca atau membaca bersamanya atau setelah imam membacanya, yang penting, janganlah kamu meninggalkannya (tidak membaca Al Fatihah)."
👉Beliau bersabda: "Oleh karenanya aku berkata (dalam hati), kenapa ada yang membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?,
janganlah kalian membaca sesuatu pun ketika aku mengeraskan bacaan, kecuali bacaan Al Fatihah."
فَلَا تَقْرَءُوا بِشَيْءٍ مِنْ الْقُرْآنِ إِذَا جَهَرْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْقُرْآنِ
-ini pun sama selepas larang kemudian suruh.
-atau bercanggah dengan hadits2 lain.
- ada yang kata peringkat2 yakni peringkat pertama kedua dan ketiga.
- bagi yang kata kena baca mereka kata sahabat2 duk baca lagi...terpulang ini perkara khilaf ..tidak boleh sehingga mengeruhkan hubungan.
-jangan tegangkan hubungan.
-jangan hinakan rumahnya dan jika diajak tidur dirumahnya kita boleh bermalam dirumahnya.
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Sahl Ar Ramli telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Ibnu Jabir dan Sa'id bin Abdul Aziz dan Abdullah bin Al 'Ala` dari Makhul dari 'Ubadah seperti haditsnya Ar Rabi'ah' bin Sulaiman, mereka berkata; "Mak-hul biasa membaca Al Fatihah dengan suara lirih pada waktu shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh, di setiap raka'atnya. Kata Mak-hul; "Bacalah Al Fatihah dengan suara lirih (perlahan) ketika imam mengeraskan bacaannya ketika berhenti dari membaca Al Fatihah, apabila imam tidak berhenti (diam), maka bacalah sebelum imam membaca atau membaca bersamanya atau setelah imam membacanya, yang penting, janganlah kamu meninggalkannya (tidak membaca Al Fatihah)."
٢ - الصلاة » ٢٧٩ - من كره القراءة بفاتحة الكتاب إذا جهر الإمام
2. Shalat » 279. Orang yang memakruhkan untuk membaca al Fatihah, jika imam telah membaca dengan suara keras
-bab orang melarang fatihah bila imam membacanya dengan nyaring
٧٠٣ - حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ أُكَيْمَةَ اللَّيْثِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ مِنْ صَلَاةٍ جَهَرَ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ فَقَالَ هَلْ قَرَأَ مَعِيَ أَحَدٌ مِنْكُمْ آنِفًا فَقَالَ رَجُلٌ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنِّي أَقُولُ مَالِي أُنَازَعُ الْقُرْآنَ قَالَ فَانْتَهَى النَّاسُ عَنْ الْقِرَاءَةِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا جَهَرَ فِيهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْقِرَاءَةِ مِنْ الصَّلَوَاتِ حِينَ سَمِعُوا ذَلِكَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَى حَدِيثَ ابْنِ أُكَيْمَةَ هَذَا مَعْمَرٌ وَيُونُسُ وَأُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَلَى مَعْنَى مَالِكٍ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَأَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَرْوَزِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِيِّ وَابْنِ السَّرْحِ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ سَمِعْتُ ابْنَ أُكَيْمَةَ يُحَدِّثُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيِّبِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةً نَظُنُّ أَنَّهَا الصُّبْحُ بِمَعْنَاهُ إِلَى قَوْلِهِ مَا لِي أُنَازَعُ الْقُرْآنَ قَالَ مُسَدَّدٌ فِي حَدِيثِهِ قَالَ مَعْمَرٌ فَانْتَهَى النَّاسُ عَنْ الْقِرَاءَةِ فِيمَا جَهَرَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ و قَالَ ابْنُ السَّرْحِ فِي حَدِيثِهِ قَالَ مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَانْتَهَى النَّاسُ و قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِيُّ مِنْ بَيْنِهِمْ قَالَ سُفْيَانُ وَتَكَلَّمَ الزُّهْرِيُّ بِكَلِمَةٍ لَمْ أَسْمَعْهَا فَقَالَ مَعْمَرٌ إِنَّهُ قَالَ فَانْتَهَى النَّاسُ قَالَ أَبُو دَاوُد وَرَوَاهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ الزُّهْرِيِّ وَانْتَهَى حَدِيثُهُ إِلَى قَوْلِهِ مَا لِي أُنَازَعُ الْقُرْآنَ وَرَوَاهُ الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ فِيهِ قَالَ الزُّهْرِيُّ فَاتَّعَظَ الْمُسْلِمُونَ بِذَلِكَ فَلَمْ يَكُونُوا يَقْرَءُونَ مَعَهُ فِيمَا جَهَرَ بِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو دَاوُد سَمِعْت مُحَمَّدَ بْنَ يَحْيَى بْنِ فَارِسٍ قَالَ قَوْلُهُ فَانْتَهَى النَّاسُ مِنْ كَلَامِ الزُّهْرِيِّ
703. Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Ibnu Syihab dari Ibnu Ukaimah Al Laitsi
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai dari shalat yang di baca Jahr (jelas), lalu beliau bersabda; "Apakah ada seseorang yang membaca (ayat) bersamaku tadi?" seorang laki-laki berkata; "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Sungguh, aku berkata (dalam hati) kenapa ia membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?" Az Zuhri berkata; "Seketika itu orang-orang yang membaca bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat-shalat yang di baca nyaring pun berhenti, setelah mendengar hal itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Abu Daud berkata; "Hadits Ibnu Ukaimah ini juga telah di riwayatkan pula oleh Ma'mar dan Yunus serta Usamah bin Zaid dari Az Zuhri dengan makna haditsnya Malik. Telah menceritakan kepada kami Musaddad, Ahmad bin Muhammad Al Marwazi, Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf, Abdullah bin Muhammad Az Zuhri dan Ibnu Sarh, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri saya mendengar Ibnu Ukaimah menceritakan kepada Sa'id bin Musayyib katanya; saya mendengar
Abu Hurairah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersama kami -kami mengira shalat tersebut adalah shalat shubuh- semakna dengan hadits di atas, sampai pada sabdanya; kenapa ia membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?" Musaddad berkata dalam haditsnya; Ma'mar mengatakan; "Seketika itu orang-orang berhenti dari membaca dalam shalat yang bacaannya di baca jahr (jelas, nyaring) oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Ibnu As Sarh mengatakan dalam haditsnya; Ma'mar berkata dari Az Zuhri, Abu Hurairah berkata; "Orang-orang pun berhenti…" sedangkan Abdullah bin Muhammad Az Zuhri di antara mereka juga Sufyan berkata; lalu Az Zuhri mengatakan suatu perkataan yang tidak aku dengar." Ma'mar mengatakan; Bahwa az Zuhri mengatakan; "Orang-orang berhenti."
Abu Daud mengatakan; "Hadits ini juga di riwayatkan Abdurrahman bin Ishaq dari Az Zuhri dan haditsnya berhenti sampai sabdanya; kenapa ia membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?" Dan di riwayatkan pula oleh Al Auza'i dari Az Zuhri dia mengatakan dalam masalah itu; "Maka kaum Muslimin pun mengambil pelajaran dari hal itu, sehingga mereka tidak lagi membaca bersama beliau shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat yang bacaannya di baca jahr.(kuat)"
Abu Daud mengatakan; "saya mendengar Muhammad bin Yahya bin Faris berkata; "Mengenai perkataannya "orang-orang pun berhenti" merupakan perkataan Az Zuhri."
٢ - الصلاة » ٢٨٠ - من رأى القراءة إذا لم يجهر الإمام بقراءته
2. Shalat » 280. Pendapat untuk mengeraskan bacaan jika imam tidak mengeraskan bacaan
-bab boleh baca bila imam tak baca dengan kuat.
-atau bab pendapat tidak boleh baca walaupun imam tak baca kuat.
٧٠٤ - حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ الْعَبْدِيُّ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ الْمَعْنَى عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ فَجَاءَ رَجُلٌ فَقَرَأَ خَلْفَهُ سَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ أَيُّكُمْ قَرَأَ قَالُوا رَجُلٌ قَالَ قَدْ عَرَفْتُ أَنَّ بَعْضَكُمْ خَالَجَنِيهَا قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ الْوَلِيدُ فِي حَدِيثِهِ قَالَ شُعْبَةُ فَقُلْتُ لِقَتَادَةَ أَلَيْسَ قَوْلُ سَعِيدٍ أَنْصِتْ لِلْقُرْآنِ قَالَ ذَاكَ إِذَا جَهَرَ بِهِ قَالَ ابْنُ كَثِيرٍ فِي حَدِيثِهِ قَالَ قُلْتُ لِقَتَادَةَ كَأَنَّهُ كَرِهَهُ قَالَ لَوْ كَرِهَهُ نَهَى عَنْهُ
704. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Ath Thayalisi telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Dan telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Al 'Abdi telah mengabarkan kepada kami Syu'bah sedangkan ma'na haditsnya dari Qatadah dari Zurarah
dari 'Imran bin Hushain bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat Dhuhur, tiba-tiba seorang laki-laki datang sambil membaca "Sabbihisma rabbikal a'la." di belakang beliau, ketika selesai shalat, beliau bersabda: "Siapakah tadi yang membaca (surat)?" para sahabat menjawab; "Laki-laki ini." beliau bersabda: "Sungguh aku telah mengetahui, bahwa sebagian dari kalian telah mengalahkan(menganggu) bacaanku."
Abu Daud berkata; Al Walid berkata dalam haditsnya, Syu'bah berkata; kataku kepada Qatadah; 'tidakkah perkataannya Sa'id(bin Musayab); "Diamlah (untuk mendengarkan) bacaan Al Qur'an (imam)." Qatadah berkata; "Hal itu jika (imam) mengeraskan bacaannya." Ibnu Katsir berkata dalam haditsnya; dia berkata; kataku kepada Qatadah; "Sepertinya beliau( saw) hanya membenci." Qatadah menimpali; "Jika beliau membencinya, berarti beliau melarang yang demikian."
٢ - الصلاة » ٢٨٠ - من رأى القراءة إذا لم يجهر الإمام بقراءته
2. Shalat » 280. Pendapat untuk mengeraskan bacaan jika imam tidak mengeraskan bacaan
٧٠٥ - حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِمْ الظُّهْرَ فَلَمَّا انْفَتَلَ قَالَ أَيُّكُمْ قَرَأَ بِسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى فَقَالَ رَجُلٌ أَنَا فَقَالَ عَلِمْتُ أَنَّ بَعْضَكُمْ خَالَجَنِيهَا
705. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id dari Qatadah dari Zurarah
dari 'Imran bin Hushain bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat Dhuhur bersama mereka, setelah selesai shalat beliau bersabda: "Siapakah di antara kalian yang membca "sabbihisma rabbikal a'la?" maka laki-laki itu menjawab; "saya." Beliau bersabda: "Aku tahu, bahwa sebagian dari kalian telah mengalahkan bacaanku."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan