Sunan Abu Daud kitab solat sesi 036
Sambungan.
Komen syarih terhadap apa yang telah disebutkan oleh Abu Daud.
٥١١- حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ وَمُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْمَعْنَى عَنْ وُهَيْبٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَلَا تُكَبِّرُوا حَتَّى يُكَبِّرَ وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَلَا تَرْكَعُوا حَتَّى يَرْكَعَ وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ قَالَ مُسْلِمٌ وَلَكَ الْحَمْدُ وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا وَلَا تَسْجُدُوا حَتَّى يَسْجُدَ وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا أَجْمَعُونَ قَالَ أَبُو دَاوُد اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَفْهَمَنِي بَعْضُ أَصْحَابِنَا عَنْ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ آدَمَ الْمِصِّيصِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ
👈 عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ بِهَذَا الْخَبَرِ زَادَ وَإِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَذِهِ الزِّيَادَةُ وَإِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا لَيْسَتْ بِمَحْفُوظَةٍ الْوَهْمُ عِنْدَنَا مِنْ أَبِي خَالِدٍ
511. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb dan Muslim dan Ibrahim dengan makna, dari Wuhaib dari Mush'ab bin Muhammad dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Imam itu dijadikan hanyalah untuk diikuti, apabila dia bertakbir maka bertakbirlah kalian dan janganlah kalian bertakbir hingga dia bertakbir, apabila dia rukuk maka rukuklah kalian dan janganlah kalian rukuk hingga dia rukuk, apabila dia mengucapkan, 'Sami'allaahu liman hamidah' (Allah mendengar kepada orang yang memujiNya), maka ucapkanlah, 'Allahumma Rabbanaa Walakal Hamdu' (Ya Allah, wahai Rabb Kami, segala puji hanya bagiMu). Muslim (bin Ibrahim)menyebutkan (dengan lafazh); Walakalhamdu. Apabila dia sujud maka sujudlah kalian dan janganlah kalian sujud hingga dia sujud, apabila dia shalat dengan berdiri maka shalatlah kalian dengan berdiri dan apabila dia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semua dengan duduk."
Abu Dawud menyebutkan; Allahumma Rabbana Lakalhamdu, telah memahamkan saya sebagian sahabat kami, dari Sulaiman telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Adam Al-Mishshishi telah menceritakan kepada kami Abu Khalid
dari Ibnu 'Ajlan dari Zaid bin Aslam
👉dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya imam itu dijadikan(ditentukan) hanyalah untuk diikuti, " dengan hadits ini, dan dia menambahkan; Dan apabila dia (imam) membaca (Al Quran) maka diamlah kalian.
Abu Dawud berkata; Tambahan ini, yakni, "Dan apabila dia (imam) membaca (Al Quran) maka diamlah kalian", tidaklah terhafal, dan kesalahan pada kami dari Abu Khalid.
Tambahan :
👈عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ بِهَذَا الْخَبَرِ زَادَ وَإِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَذِهِ الزِّيَادَةُ وَإِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا لَيْسَتْ بِمَحْفُوظَةٍ الْوَهْمُ عِنْدَنَا مِنْ أَبِي خَالِدٍ
👉dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya imam itu dijadikan(ditentukan) hanyalah untuk diikuti, " dengan hadits ini, dan dia menambahkan; Dan apabila dia (imam) membaca (Al Quran) maka diamlah kalian. Abu Dawud berkata; Tambahan ini, yakni, "Dan apabila dia (imam) membaca (Al Quran) maka diamlah kalian", tidaklah terhafal, dan kesalahan pada kami dari Abu Khalid.
-hadits ini mahfuz
-penilaian lemah bukan sebab perawi
-telah berlaku kekeliruan pada Abu Khalid.
-dia perawi yang sahih(perawi baik atau eluk) tetapi hanya dia keliru.
-ini pendapat abu daud.
-Munziri komen dalam muhtasor, pendapat Abu Daud boleh dipertikaikan.
-kata Munziri, hazar fi hi nazor.
-keliru bukan sebab lemah.
-dhaif itu duduk dimana?
-bukhari dan muslim buat hujjah dengan hadits ini.
-kedua,keliru jika dia hanya seorang.tetapi dia tidak berseorangan meriwayatkannyaوَإِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا{Dan apabila dia (imam) membaca (Al Quran) maka diamlah kalian}
Minit 9
Hadits muslim
612. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur, Qutaibah bin Sa'id, Abu Kamil al-Jahdari dan Muhammad bin Abdul Malik al-Umawi sedang lafazh tersebut milik Abu Kamil, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Yunus bin Jubair dari Hiththan bin Abdullah bin ar-Raqasyi dia berkata,
"Saya shalat bersama Abu Musa al-Asy'ari dengan sebuah shalat. Tatkala pada waktu duduk (tahiyat), maka seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata, 'Shalat diidentikkan dengan kebaikan dan mengeluarkan zakat.' Dia berkata, 'Ketika Abu Musa melaksanakan shalat dan salam, maka dia berpaling seraya berkata, 'Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian.'
Perawi berkata, 'Lalu kaum tersebut diam kemudian dia berkata lagi, 'Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian.' Maka kaum tersebut diam. Lalu dia bertanya lagi, 'Boleh jadi kamu wahai Hiththan yang telah mengucapkannya'. Dia menjawab, 'Aku tidak mengatakannya. Dan aku khawatir kamu menghardikku dengannya.' Lalu seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata, 'Akulah yang mengatakannya, dan tidaklah aku bermaksud mengatakannya melainkan suatu kebaikan.'
Lalu Abu Musa berkata, 'Tidakkah kalian mengetahui bagaimana kalian (seharusnya) mengucapkan (dzikir) dalam shalat kalian.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi khutbah kepada kita, lalu menjelaskan kepada kita sunnah-sunnahnya, dan mengajarkan kepada kita tentang shalat kita, beliau bersabda, 'Apabila kalian shalat maka luruskanlah shalat kalian, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian mengimami kalian, apabila dia bertakbir maka kalian bertakbirlah, dan apabila dia mengucapkan, "Ghairil Maghdhubi Alaihim wala adh-Dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat) ' maka katakanlah, 'Amin' niscaya Allah mencintai kalian.
Apabila dia bertakbir dan rukuk, maka bertakbir dan rukuklah, karena imam harus rukuk sebelum kalian dan mengangkat dari rukuk sebelum kalian.'
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Lalu gerakan demikian diikuti dengan gerakan demikian. Apabila dia berkata, 'Samiallahu liman hamidah (semoga Allah mendengar kepada orang yang memujinya) ', maka katakanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-Hamdu (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untukMu) ' niscaya Allah akan mendengarkan kalian, karena Allah berkata melalui lisan NabiNya Shallallahu'alaihiwasallam, 'Samiallahu liman hamidah'. Dan apabila imam bertakbir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah, karena imam sujud sebelum kalian, dan bangkit sebelum kalian.'
Lalu Rasulullah bersabda lagi, 'Lalu gerakan tersebut diikuti dengan gerakan tersebut. Dan apabila sedang duduk tahiyat maka hendaklah doa pertama kalian adalah,
'Attahiyyat Lillah wa ash-Shalawat wa ath-Thayyibat, assalamu alaika, ayyuha an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, assalamu'alaina wa ala ibadillahishshaalihin.
(Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan juga kebaikan. Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya. Semoga keselamatan terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih) '.
Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah'."
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi 'Arubah --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada kami Muadz bin Hisyam telah menceritakan kepada kami bapakku --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Sulaiman at-Taimi semuanya meriwayatkan dari Qatadah dalam isnad ini dengan yang semisalnya.
Dan dalam hadits Jarir dari Sulaiman dari Qatadah ada tambahan, 'Apabila imam membaca maka simaklah.' Dan tidak ada dalam hadits salah seorang dari mereka ungkapan, ' Allah berkata melalui lisan NabiNya Shallallahu'alaihiwasallam, 'Samiallahu liman hamidah' kecuali dari riwayat Abu Kamil sendirian dari Abu Awanah. Abu Ishaq berkata, Abu Bakar putra saudari Abu an-Nadhar berkata dalam hadits ini. Lalu Muslim berkata, "Kamu memaksudkan lebih hafizh daripada Sulaiman.
Lalu Abu Bakar berkata kepadanya, 'Hadits Abu Hurairah adalah shahih, maksudnya, 'Apabila imam membaca maka kalian simaklah.' Dan Abu Hurairah berkata, hadits tersebut menurutku shahih.'
Muslim bertanya, "Mengapa kamu tidak meletakkannya di sini." Abu Hurairah menjawab, "Tidak semua yang ada di sisiku adalah shahih. Aku meletakkannya di sini hanyalah dengan maksud sekedar meletakkannya di sisi selama mereka berijma' atasnya."
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Ibnu Abi Umar dari Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Qatadah dengan isnad ini, dan dia berkata dalam hadits tersebut, " Allah menetapkan melalui lisan NabiNya Shallallahu'alaihiwasallam, 'Samiallah liman hamidah'."
Minit 17
-Dakwaan ulamak2 hadits berhubung dengan hadits Abu Hurairah ini dalam Abu Daud, yang Abu Khalid berseorangan saja meriwayatkan hadits ini seperti mana Imam Bukhari. Imam Bukhari terima Abu Khalid tetapi untuk hadits ini dia tak terima. Bahkan Imam Bukhari diantara orang yang berpendapat mesti kena baca fatihah di belakang imam seperti Imam Syafie. Ini hanya kebetulan bukan Imam Bukhari bermazhab Syafie.
Tetapi Imam Muslim tak sama dengan Imam Bukhari.
-Juzuk satu bentuk kitab hadits yang menghimpun riwayat-riwayat pelbagai sanadnya berhubung dengan sesuatu masalah.
-Imam Bukhari ada buat kitab; juzuk baca fatihah dibelakang imam.
-Satu lagi kitab juzuk imam Bukhari, juzuk uf rodaiin juzuk mengangkat tangan ketika solat. Dan ini serupa dengan mazhab Syafie.
-Dan Abu Khalid tiada perawi lain dalam tambahan ini.
-begitu juga dakwaan mereka bahawa ijmak tentang tersilapnya lafaz ini dalam hadits, ini adalah satu kesilapan yang nyata dan taksub yang terang. Sebab bukan Abu Khalid bersaorangan meriwayatkan itu daripada Ibnu Ajlan.
-Muhamad bin Said al ansari juga meriwayatkan dari Ibnu Ajlan.
-macam mana Imam Bukhari kata dia tiada mutabit
Sebab itu dalam mengaji hadits jangan ada taksub.
Imam Bukhari seorang yang lebih dan hebat serta tokoh dan dipanggil Amiril mukminin dalam hadits tetapi setelah dikaji tak tepat misalnya disini dia kata Abu khalid tiada mutabitnya. Sedangkan ada yaitu Muhamad bin Said Al Ansori. Bahkan dalam Nasaie ada, kenapa Imam Bukhari kata lagu tu?
Sunan Nasaei;
913. Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Al Mubarak dia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sa'd Al Anshari dia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ajlan dari Zaid bin Aslam dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Imam dijadikan untuk diikuti, apabila ia bertakbir maka bertakbirlah kalian dan jika ia sedang membaca (Al Qur'an) maka diamlah." Abu Abdurrahman berkata; Al Makhrami berkata; Muhammad bin Sa'ad Al Anshari orangnya tsiqah (terpercaya).
-ini kerana ilmu sangat banyak boleh menyebabkan tersilap.
-Muhammad bin Sa'd Al Anshari juga seorang yang siqah.
-jika perawi yang mutabid ini seorang yang dhaif pun sudah cukup, lagilah Muhamad bin Said al ansari seorang yang siqah.
-ini mungkin sebab terlalu nak pertahan pendapat mereka wajib baca lalu menolak hadits ini.
-jalan/turuk riwayat ada beberapa, diantaranya
Pertama yang dikemukakan oleh Muslim dalam sahihnya daripada tarid Sulaiman An Qatadah،
Yang kedua, mutabid kepadanya, Sulaiman At taimi bersaorang juga tak betul.
Dalam sunan daruqutni ada Umar bin Amir dan Said bin Arubah
Ketiga Abu Ubaidah.
Jelas Sulaiman tidak bersaorangan.
Ke4, hanya tirmizi yang tiada,orang lain ada.
Ke5, hadits yang dikemukakan oleh Nasaie dan Darulqutni torid Muhamad bin Saad..
Ke 6...
Ke 7...
Ke8...
Ke 9...
Ke 10...
Ke11..
Ke 12...
-ada 12 torid riwayat yang ada
Minit 32
Minit 34
-Tambahan selagi tidak bercanggah dengan riwayat yang lebih sahih.
- jika bercanggah dengan yang sudah diterima, baru tak boleh
-jika tak bercanggah dengan yang sudah di terima, mesti diterima sebab seolah2 ia hadits yang lain.
-bgmn pun yang bercanggah,tidak terus tolak tapi tengok dulu.
-hadits syar, perawi siqah meriwayatkan hadits yang bercanggah dengan orang ramai yang lebih sahih.
-ini sudah tidak bercanggah , jadi dah bukan syar.
Minit 40
-tambahan itu tidak bercanggah dengan yang tiada tambahan itu, jadi boleh pakai kedua-duanya.
- yang menjadi masalah jika terima yang tambahan kita dah tak boleh terima yang tiada tambahan,ini tidak. Jadi tiada masalah dan seolah2 hadits yang lain .
-atau seperti riwayat lain maka boleh diterima.
-orang yang tak terima bagaimana pula?
-bersangka baik yang mereka alpa pada kaedah yang telah diterima atau sebelum itu boleh dikata taksub.
-ini hikmat Allah.
-jadi ada khilaf.
-khilaf besar.
Bagi Syafie tidak sah solat
Bagi Malik ,makmun diam walaupun imam baca kuat atau tidak, sebab nabi kata bila imam baca(tidak diberitahu secara kuat atau perlahan)
Minit 47
Bila nak amalkanوَإِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا.?bukankah dalam solat?
-tidak sempurna solat orang yang tak baca fatihah.
- solat itu jadi cuma tak sempurna. Tidak wajib dengan makna bukan rukun. Tetapi jika solat seorang tak baca fatihah meninggalkan yang wajib, berdosa.
- nak jadi rukun kena ada dalam quran.
-bagi Abu Hanifah berdosa jika makmun baca,ini khilaf besar.tapi solat sah.
-Abu daud tak kata dhaif.tapi sanad ini mutasil.Tapi di mana tempat putus itu.
-yaitu di Husin anak Muaz.
-tetapi kenapa dia kata dari Husin bin Hudair?
-sebab riwayat dengan ann..kalu yang belajar riwayat dengan dengan ann boleh jumpa dan boleh tak jumpa.
Berdusta kalu tak dengar tetapi kata dia dengar.
Sebab itu bila riwayat ann sudah mesti berhati-hati.
- antihadis tak belajar arab dan hadits.
-orang arab juga kena belajar hadits.
-kesimpulan hadits sanadnya mutasil.
-bagi Imam Ahmad dan Ishak masih boleh pakai hadits ini.
-bagi Imam Syafie dan Abu Hanifah, makmun yg tak uzur tak boleh.
-imam boleh duduk hanya khusus untuk nabi saw sahaja.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan