باب قَوْلِ اللَّهِ جَلَّ ذِكْرُهُ: {أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ
فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ}:
Dihalalkan bagi kamu, pada malam hari puasa, bercampur (bersetubuh) dengan isteri-isteri kamu.
Isteri-isteri kamu itu adalah sebagai pakaian bagi kamu dan kamu pula sebagai pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahawasanya kamu mengkhianati diri sendiri,
lalu Ia menerima taubat kamu dan memaafkan kamu.
Maka sekarang setubuhilah isteri-isteri kamu dan carilah apa-apa(rezeki yg berupa anak2) yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kamu;
-Sura Al-Baqarah, Ayah 187
١٥ - الصوم » ١١٧٨ - قول الله جل ذكره أحل لكم ليلة الصيام الرفث إلى
15. Shaum » 1178. Firman Allah "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu…"
١٧٨٢ - حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ الرَّجُلُ صَائِمًا فَحَضَرَ الْإِفْطَارُ فَنَامَ قَبْلَ أَنْ يُفْطِرَ لَمْ يَأْكُلْ لَيْلَتَهُ وَلَا يَوْمَهُ حَتَّى يُمْسِيَ وَإِنَّ قَيْسَ بْنَ صِرْمَةَ الْأَنْصَارِيَّ كَانَ صَائِمًا فَلَمَّا حَضَرَ الْإِفْطَارُ أَتَى امْرَأَتَهُ فَقَالَ لَهَا أَعِنْدَكِ طَعَامٌ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ أَنْطَلِقُ فَأَطْلُبُ لَكَ وَكَانَ يَوْمَهُ يَعْمَلُ فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ فَجَاءَتْهُ امْرَأَتُهُ فَلَمَّا رَأَتْهُ
قَالَتْ خَيْبَةً لَكَ فَلَمَّا انْتَصَفَ النَّهَارُ غُشِيَ عَلَيْهِ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ
{ أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ }
فَفَرِحُوا بِهَا فَرَحًا شَدِيدًا وَنَزَلَتْ
{ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ }
1782. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Isra'il dari Abu Ishaq dari
Al Bara' radliallahu 'anhu berkata; "Diantara para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ada seseorang apabila sedang shaum lalu tiba waktu berbuka dia pergi tidur sebelum berbuka sehingga dia tidak memakan sesuatu pada malam dan siang hari hingga petang hari. Dan pada suatu ketika Qais bin Shirmah Al Anshariy ketika sedang melaksanakan shaum lalu tiba waktu berbuka dia mendatangi isterinya seraya berkata, kepada isterinya: "Apakah kamu punya makanan?" Isterinya berkata: "Tidak, namun aku akan keluar mencari makanan buatmu". Kemudian di siang harinya dia bekerja keras hingga mengantuk lalu tertidur. Kemudian isterinya datang. Ketika isterinya melihat dia (sedang tertidur), isterinya berkata: "Rugilah kamu". Kemudian pada tengah harinya Qais jatuh pingsan.
Lalu persoalan ini diadukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka turunlah
firman Allah Ta'ala QS Al Baqarah ayat 187 yang artinya: ("Dihalalkan bagi kalian pada malam bulan puasa bercampur dengan isttri-isteri kalian"). Dengan turunnya ayat ini para sahabat merasa sangat senang, hingga kemudian turun sambungan ayatnya: ("Dan makan minumlah kalian hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu di waktu fajar").
👉 Sejarah sahur.
Bukhari nak bg tau tentang sejarah hukum berbuka dan sahur.
Asalnya ,jika tertidur dah tak boleh makan atau bersetubuh.tiada sahur.
Yg kita dok amalkan loni penuh keringanan.
Berlaku pada saidina umar yg tertidur atau isterinya tertidur dan bersetubuh dgn isterinya.teruk menjadi kesalahan.
👉Tanggungjawab suami ,semua ,ada dlm kitab fekah?
Kisah sahabat ,qais bin qirman.
Dia tanya isteri,ada makanan?
فَقَالَ لَهَا أَعِنْدَكِ طَعَامٌ
jika dia yg masak takkan dia tanya. Bermakna dia tak tahu urusan dapur.
Ini Amalan sahabat .
باب قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: {وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ}:
فِيهِ الْبَرَاءُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
dan makanlah serta minumlah sehingga nyata kepada kamu benang putih (cahaya siang) dari benang hitam kegelapan malam), iaitu waktu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sehingga waktu malam (maghrib);
-Sura Al-Baqarah, Ayah 187
١٥ - الصوم » ١١٧٩ - قول الله تعالى وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط
15. Shaum » 1179. Firman Allah "...dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar…."
١٧٨٣ - حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ أَخْبَرَنِي حُصَيْنُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ } عَمَدْتُ إِلَى عِقَالٍ أَسْوَدَ وَإِلَى عِقَالٍ أَبْيَضَ فَجَعَلْتُهُمَا تَحْتَ وِسَادَتِي فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ فِي اللَّيْلِ فَلَا يَسْتَبِينُ لِي فَغَدَوْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكَ سَوَادُ اللَّيْلِ وَبَيَاضُ النَّهَارِ
1783. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Husyaim berkata, telah mengabarkan kepada saya Hushain bin 'Abdurrahman dari Asy-Sya'biy dari 'Adi bin Hatim radliallahu 'anhu berkata: Ketika turun QS Al Baqarah ayat 197 ("… hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu di waktu fajar"), maka aku mengambil benang hitam dan benang putih lalu aku letakkan di bawah bantalku untuk aku lihat pada sebagian malam namun tidak tampak olehku. Maka di pagi harinya aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku ceritakan hal tadi. Maka Beliau bersabda: "Sesungguhnya yang dimaksud dengan ayat itu adalah gelapnya malam dan terangya siang
👉 maksud benang putih adalah fajar dan benang hitam adalah mlm
الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ
١٧٨٤ - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ح حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ مُحَمَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ أُنْزِلَتْ { وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ } وَلَمْ يَنْزِلْ { مِنْ الْفَجْرِ } فَكَانَ رِجَالٌ إِذَا أَرَادُوا الصَّوْمَ رَبَطَ أَحَدُهُمْ فِي رِجْلِهِ الْخَيْطَ الْأَبْيَضَ وَالْخَيْطَ الْأَسْوَدَ وَلَمْ يَزَلْ يَأْكُلُ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُ رُؤْيَتُهُمَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ بَعْدُ { مِنْ الْفَجْرِ } فَعَلِمُوا أَنَّهُ إِنَّمَا يَعْنِي اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
1784. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Hazim dari bapaknya dari Sahal bin Sa'ad. Dan diriwayatkan pula, telah menceritakan kepada saya Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Abu Ghossan Muhammad bin Muthorrib berkata, telah menceritakan kepada saya Abu Hazim dari Sahal bin Sa'ad berkata: Ketika turun ayat ("Dan makan minumlah kalian hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam") dan belum diturunkan ayat lanjutannya yaitu ("dari fajar"), ada diantara orang-orang apabila hendak shaum seseorang yang mengikat seutas benang putih dan benang hitam pada kakinya yang dia senantiasa meneruskan makannya hingga jelas terlihat perbedaan benang-benang itu. Maka Allah Ta'ala kemudian menurunkan ayat lanjutannya ("dari fajar"). Dari situ mereka mengetahui bahwa yang dimaksud (dengan benang hitam dan putih) adalah malam dan siang".
باب قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
((لاَ يَمْنَعَنَّكُمْ مِنْ سَحُورِكُمْ أَذَانُ بِلاَلٍ)):
١٥ - الصوم » ١١٨٠ - قول النبي صلى الله عليه وسلم لا يمنعنكم من سحوركم
15. Shaum » 1180. Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam "Janganlah makan sahur kalian terhalangi…
١٧٨٥ - حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ وَالْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ بِلَالًا كَانَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ فَإِنَّهُ لَا يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ قَالَ الْقَاسِمُ وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَ أَذَانِهِمَا إِلَّا أَنْ يَرْقَى ذَا وَيَنْزِلَ ذَا
1785. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaid bin Isma'il dari Abu Usamah dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibu 'Umar dan Al Qasim bin Muhammad dari
'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Bilal biasa melakukan adzan (pertama) di malam hari, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummu Maktum melakukan adzan, karena dia tidak melakukan adzan kecuali sudah terbit fajar"(masuk waktu subuh).
Al Qasim(cucu abu bakar,yg dianggap fukahak sab atin yg fakeh 7orang dimadinah) berkata: "Jarak antara adzan keduanya itu tidaklah lama melainkan bila yang satunya naik maka yang satunya lagi turun (maksudnya naik ke dan turun dari menara) ".
👉Sebentar shj.dan rapat kesubuh.
Tiada imsak.
Dlm kitab fekah syafie pun tiada.
Adakah nabi saw tak pandai ajar umatnya berhati2.
Persoalan bila qasim gi kata gitu?
Bilal tidak turun segera,dan ibnu maktum juga tak bang selalu.
Bilal,selepas azan ,dok berdoa dan setelah fajar baru dia turun dan bg tau kepada ibnu maktum..penyelesaian yg qasim kata.
Sahur ini sangat takkhir.
باب تَأْخِيرِ السَّحُورِ:
١٥ - الصوم » ١١٨١ - تأخير السحور
15. Shaum » 1181. Mengakhirkan makan sahur
١٧٨٦ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِي أَنْ أُدْرِكَ السُّجُودَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
1786. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaidullah telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Abu Hazim dari Abu Hazim dari
Sahal bin Sa'ad radliallahu 'anhu berkata: "Aku makan sahur bersama keluargaku kemudian aku bercepat-cepat agar mendapatkan sujud (shalat) ---(sahur)??bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ".
👉Sahur ditentukan oleh waktu sahur atau masuknya waktu subuh. bukan azan.
Perbuatan nabi dan sahabat.
Takkhir tu setara mana?
Dia bw lagi tajuk sepwrti dibawah.
باب قَدْرِ كَمْ بَيْنَ السَّحُورِ وَصَلاَةِ الْفَجْرِ:
١٥ - الصوم » ١١٨٢ - قدر كم بين السحور وصلاة الفجر
15. Shaum » 1182. Berapa waktu antara sahur hingga shalat subuh
١٧٨٧ - حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ
قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ
قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً
1787. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hisyam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas dari
Zaid bin Tsabit radliallahu 'anhu berkata: "Kami pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian Beliau pergi untuk melakanakan shalat. Aku bertanya: "Berapa antara adzan (Shubuh) dan sahur?". Dia menjawab: "Sebanyak ukuran bacaan lima puluh ayat".
👉ini tajuk السَّحُورِ وَصَلاَةِ الْفَجْرِ:
Sahur dgn solat subuh.
Tapi hadis azan dan sahur,jadi maksud azan adalah solat subuh.
باب بَرَكَةِ السَّحُورِ مِنْ غَيْرِ إِيجَابٍ:
Berkat makan sahur dari sambung.
لأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابَهُ وَاصَلُوا وَلَمْ يُذْكَرِ السَّحُورُ.
١٥ - الصوم » ١١٨٣ - بركة السحور من غير إيجاب
15. Shaum » 1183. Berkah makan sahur
١٧٨٨ - حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاصَلَ فَوَاصَلَ النَّاسُ فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَنَهَاهُمْ قَالُوا إِنَّكَ تُوَاصِلُ قَالَ لَسْتُ كَهَيْئَتِكُمْ إِنِّي أَظَلُّ أُطْعَمُ وَأُسْقَى
1788. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Nafi' dari
'Abdullah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan puasa wishal (puasa terus tanpa berbuka) lalu orang-orang mengikutinya yang mengakibatkan mereka kepayahan.
Maka Beliau melarang mereka melakukannya. Namun mereka berkata: "Tetapi, bukankah baginda melakukan puasa wishal?". Beliau bersabda: "Aku tidak sama dengan keadaan kalian karena aku senantiasa diberi makan dan minum".
👉Nabi puasa sambung,sahabat nak turut nabi larang.
Mafhumnya nabi saw suruh bersahur dan memberi makna seolah2 wajib tapi bg imam bukhari kata tak wajib.
Boleh sambung puasa?
Sahabat nabi saw dilarang oleh nabi saw.
Dikhuatiri sangat berat,akan menjejaskan tugas2 yg lain.
Seperti diberi makan dan minum إِنِّي أَظَلُّ أُطْعَمُ وَأُسْقَى.
Ada yg kata makanan dari syurga.
Ada yg kata makanan rohani.
Ada yg kata zikir.
Imam bukhari makan badam 2butir...cara hidup zaman dulu..
Tidak bergantung pada makanan zahir sahaja.
Bgmn pun makanlah ikut kemampuan masing2.
Macam2 jenis puasa,puasa hanya tak makan makanan yg berat atau puasa malam.
١٧٨٩ - حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
1789. Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib berkata, aku mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersahurlah kalian, karena didalam sahur ada barakah".
باب إِذَا نَوَى بِالنَّهَارِ صَوْمًا:
وَقَالَتْ
أُمُّ الدَّرْدَاءِ كَانَ أَبُو الدَّرْدَاءِ
يَقُولُ عِنْدَكُمْ طَعَامٌ
Ada ke makanan?
فَإِنْ قُلْنَا لاَ.
قَالَ فَإِنِّي صَائِمٌ يَوْمِي هَذَا.
وَفَعَلَهُ أَبُو طَلْحَةَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ وَابْنُ عَبَّاسٍ وَحُذَيْفَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ.
👉Tak kena cara sunnah.
Semua suami kena buat?
Sahabat perempuan naik unta.
١٥ - الصوم » ١١٨٤ - إذا نوى بالنهار صوما
15. Shaum » 1184. Niat puasa di siang hari
١٧٩٠ - حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ رَجُلًا يُنَادِي فِي النَّاسِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ إِنَّ مَنْ أَكَلَ فَلْيُتِمَّ أَوْ فَلْيَصُمْ وَمَنْ لَمْ يَأْكُلْ فَلَا يَأْكُلْ
1790. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang untuk menyeru manusia pada (waktu sahur) hari 'Asyura', bila ada seseorang yang sudah makan maka hendaklah ia meneruskan makannya atau hendaklah shaum dan barangsiapa yang belum makan maka hendaklah ia tidak makan (maksudnya teruskan berpuasa) ".
👉Imam bukhari tak jawab,sebab hal ini ada khilaf.
Imam malik kata tak sah kalu tak niat pada malam sebelum subuh.
Syafie dan ahmad kata untuk puasa sunat boleh disiang hari.
Abu hanifah kata boleh ,sah niat siang hari atau yg telah tentu niatnya.
Bg bukhari boleh niat puasa apa pun disiang hari.malam dah sememangnya boleh.
Bukhari bw hadis tentang puasa asyura yg ferdu pada. masa dahulu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan