Daurah tafsir 2019 sesi 05(10)(s2)nota5(108)
Yunus 10:21
وَإِذَآ أَذَقْنَا ٱلنَّاسَ رَحْمَةً مِّنۢ بَعْدِ ضَرَّآءَ مَسَّتْهُمْ إِذَا لَهُم مَّكْرٌ فِىٓ ءَايَاتِنَاۚ قُلِ ٱللَّهُ أَسْرَعُ مَكْرًاۚ
Dan apabila Kami memberikan suatu rahmat kepada manusia, setelah mereka ditimpa bencana, mereka segera melakukan segala tipu daya (menentang) ayat-ayat Kami.
(d) Kepada orang-orang yang berfikir, sunnatullah berupa balasan baik dan buruk di dunia juga merupakan dalil kepada adanya balasan baik dan buruk di akhirat. Allah menyuburkan dan menghijaukan bumi dengan hujan lalu manusia mendapat rezeki daripadanya tetapi kadang-
kadang kerana sesuatu bencana yang tidak diduga hasil tanaman yang subur itu menjadi musnah. (Ayat:24)
إِنَّمَا مَثَلُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَآءٍ أَنزَلْنَٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخْتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلْأَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ ٱلنَّاسُ وَٱلْأَنْعَٰمُ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَخَذَتِ ٱلْأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَٱزَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَآ أَنَّهُمْ قَٰدِرُونَ عَلَيْهَآ أَتَىٰهَآ أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَٰهَا حَصِيدًا كَأَن لَّمْ تَغْنَ بِٱلْأَمْسِۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir.
(e) Untuk menyejukkan bumi dan memberi ketenangan kepada manusia dengan tidur, Allah menjadikan waktu malam untuk urusan kehidupan dan kesuburan tanaman dan pokok pula Allah menjadikan waktu siang, pendek kata pusingan matahari dan bulan merupakan dalil dan tanda-
tanda kekuasaan Allah, rububiyyahNya dan hikmahNya. (Ayat:67)
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَٱلنَّهَارَ مُبْصِرًاۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.
5. Di dalam Surah Yunus juga tersebut sikap sombong dan takabbur kalangan pimpinan musyrik Mekah seperti sifat takabbur dan sombong Fir'aun dahulu.
(a) Fir'aun adalah seorang raja yang zalim dan diktator, dia menonjolkan dirinya dengan da'waan mempunyai kedudukan yang tinggi, dia menggunakan harta di bawah kekuasaannya secara boros dan melampaui batas. Ketakutan dan kegerunan masyarakat awam kepada Fir'aun dan bala tenteranya menyebabkan hanya segelintir orang sahaja yang beriman kepada Musa dan Harun. (Ayat:83)
فَمَآ ءَامَنَ لِمُوسَىٰٓ إِلَّا ذُرِّيَّةٌ مِّن قَوْمِهِۦ عَلَىٰ خَوْفٍ مِّن فِرْعَوْنَ وَمَلَإِي۟هِمْ أَن يَفْتِنَهُمْۚ وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَإِنَّهُۥ لَمِنَ ٱلْمُسْرِفِينَ
Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, selain keturunan dari kaumnya dalam keadaan takut bahwa Fir‘aun dan para pemuka (kaum)nya akan menyiksa mereka. Dan sungguh, Fir‘aun itu benar-benar telah berbuat sewenang-wenang di bumi, dan benar-benar termasuk orang yang melampaui batas.
(b) Fir'aun bukan sahaja zalim dan diktator bahkan ia juga seorang musyrik yang mempercayai banyak tuhan. Dia begitu kuat berpegang dengan adat resam nenek moyang. Fir'aun dan pembesar-pembesarnya secara terbuka telah berkata kepada Musa dan Harun bahawa kami sekali-kali tidak akan beriman kepada kamu, kamu berdua sebenarnya mahu mengubah adat resam nenek moyang kami. Fir'aun mahu menyatakan kebesaran dan kedudukannya yang tinggi kepada orang ramai. (Ayat 78)
108
Tiada ulasan:
Catat Ulasan