Tafsir asas quran nota 8(136).
Antara alasan kumpulan pertama lagi ialah:
(a) Ibnu Jarir menukilkan qira'at (tafsiriyyah) Ibnu Mas'ud begini:
إن تاويله إلا عند الله ، والاسخون في العلم يقولوت أمنابه
Bermaksud: Ta'wilannya hanya ada pada Allah. Orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, kami beriman dengannya.
(b) Sebagaimana Allah mencela orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyaabihaat dengan maksud menimbulkan fitnah, begitulah Allah mencela orang-orang yang
mengikuti ayat-ayat mutasyaabihaat dengan maksud mencari-cari ta'wilnya. Itulah yang dimaksudkan oleh ayat 7 Surah Aali 'Imraan.
(c) 'Aaishah meriwayatkan setelah Rasulullah s.a.w. membaca ayat 7 Surah Aali 'Imraan, baginda bersabda:
فَإِذَا رَأَيْتِ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ فَأُولَئِكِ الَّذِينَ سَمَّى اللَّهُ فَاحْذَرُوهُمْ
Bermaksud:"Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyaabihaat, maka
itulah orang-orang yang dimaksudkan oleh Allah. Berwaspadalah kamu dengan mereka.',
(Riwayat Bukhari, Muslim dan lain-lain).
(d) Adakalanya Allah menyebutkan sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh fikiran manusia di dalam al-Qur'an semata-mata untuk menguji keimanan mereka. Orang-orang yang beriman dan mendalam ilmunya akan menerimanya dengan senang hati dan menyerahkan saja hakikatnya kepada Allah. Itulah yang dimaksudkan oleh Allah melalui ayat 7 Surah Aali 'Imraan.
Kumpulan kedua berpendapat, waqafnya adalah pada perkataan العلم dan و sebelum perkataan الراسخون adalah و "athaf. Ma'thuf 'alaihnya ialah perkataan الله yang tersebut
sebelumnya. Perkataan يقولون pula menurut mereka menjadi Haal.
Hasil daripadanya ialah selain Allah, orang-orang yang mendalam ilmunya juga mengetahui ta'wilan dan ma'na ayat-ayat mutasyabihaat iu. Antara tokoh yang termasuk
dalam kumpulan kedua ini ialah Mujahid, Rabi' bin Anas, al-Qasim bin Muhammad, Ibnu Juraij dan lain-lain. Ibnu "Abaas adalah antara sahabat yang dinukilkan
136
Tiada ulasan:
Catat Ulasan