Daurah tafsir 2019 sesi 22(58)nota 16(352-354)s
Surah Al mujadilah
Tertib surah 58
Bilangan ayatnya 22
Bilangan rukuk 3
Surah Madaniyah
Tertib turunnya yg ke 105
Bilangan paragrafnya ada 3
Paragraf 1 Ayat 1-4 حُدُودُألله perlu dijaga dalam keadaan berlaku zihar terhadap isteri.
Paragraf 2 Ayat 5-13 المُنَافِقُونَ المُحَادُّون aktiviti2 orang2 munafik yg menentang pemerintah Islam.
Paragraf 3 Ayat 14-22 Berita gembira tentang kemenangan حِزْبُالله dan kegagalan حِزْبُ الشيطان
Mesej utama
Propaganda orang2 munafiq yg dilakukan secara sulit boleh memecahbelahkan masyarakat Islam dan melemahkan negara.
Zaman Diturunkan
Surah al-Mujaadalah diturunkan selepas Surah al-Ahzaab sekitar bulan Zulhijjah tahun ke-5 Hijrah,pada masa itu orang-orang munafiq sibuk sekali membuat propaganda memburuk-burukkan peribadi Rasulullah dan hubungan kekeluargaan Baginda. Antaranya ialah mereka mengheboh-hebohkan soal perkahwinan Rasulullah s.a.w. dengan Zainab, bekas isteri Zaid bin Haritsah yang merupakan anak angkat Baginda. Kira-kira setahun kemudian, turun pula Surah an-Nuur yang mengandungi fitnah dan tuduhan berzina oleh orang-orang munafiqin terhadap salah seorang sahabiah Rasulullah. Orang-orang
munafiq berusaha sedapat mungkin melalui propaganda- propaganda jahat seperti itu untuk memecah-belahkan dan melemahkan saf-saf Islam.
Zhihar
Salah satu adat resam lama Jahiliyah ialah zhihar, ia adalah satu bentuk perceraian yang tidak ada ruang dan peluang lagi untuk seseorang suami meruju' kembali kepada isterinya. Caranya ialah si suami mengumpamakan isterinya dengan belakang ibunya, dengan tujuan dan niat mengharamkan isterinya kepada dirinya sendiri buat selama-lama. Salah satu peristiwa besar yang berlaku pada ketika itu ialah Khaulah binti Tsa'lab dicerai oleh suaminya yang sudah tua secara zhihar. Khaulah berdoa dan mengadu halnya kepada Allah dan RasulNya, sebagai jawapan Allah telah menurunkan hukum zhihar kerananya.
Orang-orang yang melakukan zhihar diingatkan supaya membayar kaffarah sebagai penebus untuk dapat
kembali bersama isteri demi meneruskan kehidupan keluarganya.
Perkaitan Surah Al-Mujaadalah Dengan Surah Sebelum Dan Selepasnya
Di dalam Surah al-Hadid terdapat perintah supaya berjihad dengan harta dan jiwa raga dalam menentang
musuh-musuh dari luar untuk menegakkan keadilan dan keamanan. Di dalam Surah al-Mujaadalah ini pula diberikan pengenalan tentang orang-orang munafiqin yang merupakan musuh-musuh dari dalam.
Mereka dikatakan حِزْبُ الشيطان dan sifat-sifat mereka disebut secara terperinci.
Beberapa Kata Kunci Dan Tema Utama Surah
1. Di dalam surah ini terdapat perbandingan di antara 2 golongan manusia yang disebut sebagai parti
Allah حزب الله (Ayat: 22) dan parti syaitan (حِزْبُ الشيطان ) (Ayat: 19).
Al-Mujadila 58:19
ٱسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ ٱلشَّيْطَٰنُ فَأَنسَىٰهُمْ ذِكْرَ ٱللَّهِۚ أُو۟لَٰٓئِكَ حِزْبُ ٱلشَّيْطَٰنِۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱلشَّيْطَٰنِ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ
Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi.
Al-Mujadila 58:22
لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوْ كَانُوٓا۟ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَٰنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْإِيمَٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُۚ أُو۟لَٰٓئِكَ حِزْبُ ٱللَّهِۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.
2. Di dalam surah ini dinyatakan orang-orang yang memusuhi Allah dan rasul (مُحَادُّوْنَ) pasti akan hina
(Ayat: 5 dan 20) dan keadaan orang-orang yang kasih kepada Allah dan rasulNya مُوَآدُّونَ pula sebaliknya. (Ayat: 22). Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian dengan ikhlas hati tidak akan berkasih sayang dengan musuh-musuh Allah walaupun mereka terdiri daripada keluarga yang hampir.
Al-Mujadila 58:5
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحَآدُّونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ كُبِتُوا۟ كَمَا كُبِتَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْۚ وَقَدْ أَنزَلْنَآ ءَايَٰتٍۭ بَيِّنَٰتٍۚ وَلِلْكَٰفِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana kehinaan yang telah didapat oleh orang-orang sebelum mereka. Dan sungguh, Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang menghinakan.
Al-Mujadila 58:22
لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوْ كَانُوٓا۟ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَٰنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْإِيمَٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُۚ أُو۟لَٰٓئِكَ حِزْبُ ٱللَّهِۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.
3. Di dalam surah ini disebutkan secara khusus tentang propaganda dan bisikan jahat sesama orang munafiq. Orang-orang munafiq walaupun dilarang, terus mengadakan pertemuan sulit dalam melakukan dosa dan menderhakai Rasul (Ayat: 7). Orang-orang Islam dilarang daripada melakukan dosa dan menderhakai Rasulullah dalam majlis-majlis yang sulit seperti dilakukan oleh orang-orang munafiq (Ayat: 8). Walau bagaimanapun orang-orang Islam dibenarkan mengadakan majlis-majlis yang sulit atau
berbisik-bisik sesama mereka untuk maksud baik dalam perkara-perkara kebajikan dan ketaqwaan بر dan تقوى (Ayat: 8). Umat Islam dimaklumkan bahawa tujuan orang-orang munafiq yang berbisik-bisik dan mengadakan majlis-majlis sulit mereka ialah untuk mendukacitakan orang-orang yang beriman. Itu adalah salah satu perancangan jahat syaitan. (Ayat: 10).
Al-Mujadila 58:7
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِۖ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَىٰ ثَلَٰثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ أَدْنَىٰ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا۟ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Al-Mujadila 58:8
أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ نُهُوا۟ عَنِ ٱلنَّجْوَىٰ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا نُهُوا۟ عَنْهُ وَيَتَنَٰجَوْنَ بِٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ وَمَعْصِيَتِ ٱلرَّسُولِ وَإِذَا جَآءُوكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ ٱللَّهُ وَيَقُولُونَ فِىٓ أَنفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا ٱللَّهُ بِمَا نَقُولُۚ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُ يَصْلَوْنَهَاۖ فَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu (Muhammad), mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali.
Al-Mujadila 58:10
إِنَّمَا ٱلنَّجْوَىٰ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ لِيَحْزُنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَيْسَ بِضَآرِّهِمْ شَيْـًٔا إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk (perbuatan) setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedang (pembicaraan) itu tidaklah memberi bencana sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah. Dan kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan