Sunan Abu Daud kitab solat sesi 028s
٢ - الصلاة » ١٩٢ - ما جاء في المشي إلى الصلاة في الظلام
2. Shalat » 192. Penjelasan tentang berjalan (kaki)di kegelapan malam menuju masjid
-makna المشي berjalan kaki
-bila gelap ada keistimewaan yang khusus.
-pah eluk di tutup lampu? Tidak, bukan begitu maksudnya.
-keadaan gelap boleh jadi sebab yang kuat tetapi tetap pergi maka itulah kelebihannya.bagaimanapun bukan disuruh bergelap jika boleh dicerahkan dengan lampu.
-bermakna balasan pengorbanan dalam gelap itu adalah cahaya diakhirat nanti.
-tapi bukan bermakna orang zaman sekarang tidak akan dapat seperti orang zaman dulu? Tidak , sebab malam atau waktu gelap masih tetap ada sehingga sekarang.
٤٧٤ - حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ حَدَّثَنَا أَبُو عُبَيْدَةَ الْحَدَّادُ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ أَبُو سُلَيْمَانَ الْكَحَّالُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ بُرَيْدَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
474. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ma'in telah menceritakan kepada kami Abu Ubaidah Al-Haddad telah menceritakan kepada kami Isma'il, Abu Sulaiman Al-Kahhal dari Abdullah bin Aus
dari Buraidah dari dar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan pada malam gelap gulita (dalam kegelapan) menuju masjid (untuk shalat berjama'ah) bahwa bagi mereka cahaya yang sempurna pada hari kiamat nanti."
-ini بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
qait ittifaqi qait kebetulan.
Kebetulan zaman nabi orang2 berjalan dalam gelap.
وَرَبَٰٓئِبُكُمُ ٱلَّٰتِى فِى حُجُورِكُم مِّن نِّسَآئِكُمُ ٱلَّٰتِى دَخَلْتُم بِهِنَّ
anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam ribaan kamu daripada istri-isteri yang telah kamu bersetubuh dengan mereka,
-ini haram nikahi anak tiri yang ibunya sudah disetubuhi, diatas riba ini qait. Kalu anak tiri yang tidak jaga , boleh kah? Tidak boleh juga. Inilah qait ihtifaqi atau arglabi atau qait aulawi.
-sama orang yang berjalan tengah malam, bolehkah cahaya diakhirat nanti. Kalu yang berjalan dalam gelap semakin patut boleh dapat cahaya. Qait ini bukan mesti ada gelap baru dapat ganjaran itu, qait ihtirozi syarat baru boleh cahaya yang sempurna pada hari qiamat bila berjalan dalam gelap seolah jika ada lampu kita kena tutup lampu supaya dapat berjalan dalam gelap baru boleh , jika difaham begitu.
Tetapi jika faham seperti tadi tak timbul masalah itu.
Itu pentingnya faham.
Banyak sekali contoh2 seumpama ini dalam alquran.
-diakhirat nanti memang biasa begitu balasan gelap adalah cahaya.
-hukum yang Allah bagi dunia dengan akhirat itu sesuai, akhirat itu adalah sambungan kepada dunia.
Balasan itu memang sesuai.
-orang yang mengumpat orang gunting lidah sesuai.
- orang dahului imam, kepala himar diakhirat.
Apa makna pemimpin jika nak lintas dia.
-balasan dalam hadits dan quran
-gelap dipadang mahsyar dan kubur.
Minit 26
-berbagai keadaan di padang mahsyar. Ada gelap perlukan cahaya. Seperti jalan jauh gelap tetapi jika kereta yang ada lampu jadi tiada masalah.
-ada sahabat yang ada keramat cahaya lampu.
-nabi saw bagi tau بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan pada malam gelap gulita (dalam kegelapan) menuju masjid (untuk shalat berjama'ah) bahwa bagi mereka cahaya yang sempurna pada hari kiamat nanti."
An-Nisa' 4:23
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَٰتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَٰتُكُمْ وَعَمَّٰتُكُمْ وَخَٰلَٰتُكُمْ وَبَنَاتُ ٱلْأَخِ وَبَنَاتُ ٱلْأُخْتِ وَأُمَّهَٰتُكُمُ ٱلَّٰتِىٓ أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَٰتُكُم مِّنَ ٱلرَّضَٰعَةِ وَأُمَّهَٰتُ نِسَآئِكُمْ وَرَبَٰٓئِبُكُمُ ٱلَّٰتِى فِى حُجُورِكُم مِّن نِّسَآئِكُمُ ٱلَّٰتِى دَخَلْتُم بِهِنَّ فَإِن لَّمْ تَكُونُوا۟ دَخَلْتُم بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلَٰٓئِلُ أَبْنَآئِكُمُ ٱلَّذِينَ مِنْ أَصْلَٰبِكُمْ وَأَن تَجْمَعُوا۟ بَيْنَ ٱلْأُخْتَيْنِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا
Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
٢ - الصلاة » ١٩٣ - ما جاء في الهدي في المشي إلى الصلاة
2. Shalat » 193. Penjelasan tentang (bertenang)petunjuk (adab) berjalan menuju masjid.
(Ini bab hadits tentang bertenang dalam perjalanan untuk bersolat)
-jika duk dengar imam dah baca pun , tetap berjalan dengan tenang sudah dapat pahala berjemaah.
-lagi jangan silangkan jari.
٤٧٥ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَنْبَارِيُّ أَنَّ عَبْدَ الْمَلِكِ بْنَ عَمْرٍو حَدَّثَهُمْ عَنْ دَاوُدَ بْنِ قَيْسٍ قَالَ حَدَّثَنِي سَعْدُ بْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي أَبُو ثُمَامَةَ الْحَنَّاطُ أَنَّ كَعْبَ بْنَ عُجْرَةَ أَدْرَكَهُ وَهُوَ يُرِيدُ الْمَسْجِدَ أَدْرَكَ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ قَالَ فَوَجَدَنِي وَأَنَا مُشَبِّكٌ بِيَدَيَّ فَنَهَانِي عَنْ ذَلِكَ وَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ خَرَجَ عَامِدًا إِلَى الْمَسْجِدِ فَلَا يُشَبِّكَنَّ يَدَيْهِ فَإِنَّهُ فِي صَلَاةٍ
475. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sulaiman Al-Anbari bahwasanya Abdul Malik bin Amru telah menceritakan kepada mereka, dari Dawud bin Qais dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'd bin Ishaq telah menceritakan kepadaku Abu Tsumamah Al-Hannath bahwasanya
Ka'ab bin 'Ujrah pernah mendapatkannya hendak pergi ke masjid. Salah satunya bertemu dengan temannya. Kata Abu Tsumamah; Ka'ab mendapatiku sedang menjalin kedua tanganku, maka dia melarangku berbuat demikian dan berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian berwudlu, lalu dia membaguskan (mengelukan)wudlunya, kemudian pergi dengan sengaja ke masjid, maka janganlah dia menjalin(menyilang) kedua tangannya(jari jemarinya), karena perbuatan itu dianggap(dikira berada dalam solat) himpunan ibadah shalat."
-ada yang kata hadits ini tidak sahih.
-ada yang kata dhaif sebab perawinya Abu Tsumamah Al-Hannath ini tidak diketahui latarbelakang okeh ulamak hadits.
-kenapa nabi larang?
- ada kala larangan dengan makna makruh bukan haram atau kurang adab.
-hanya pada suatu ketika larang kemudian tidak lagi.
-tashbih nampak nacam pemalas.
-tashbih macam berselisih.
Minit 37
-tashbih nampak malas, dilarang ketika solat.
-tindakan yang menyerupai binatang dalam solat.
- suruh dalam keadaan segar, tenang dan layak sebagai manusia dihadapan Allah.
٤٧٦ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُعَاذِ بْنِ عَبَّادٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ عَنْ مَعْبَدِ بْنِ هُرْمُزَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ قَالَ حَضَرَ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ الْمَوْتُ فَقَالَ إِنِّي مُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا مَا أُحَدِّثُكُمُوهُ إِلَّا احْتِسَابًا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ لَمْ يَرْفَعْ قَدَمَهُ الْيُمْنَى إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ حَسَنَةً وَلَمْ يَضَعْ قَدَمَهُ الْيُسْرَى إِلَّا حَطَّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهُ سَيِّئَةً فَلْيُقَرِّبْ أَحَدُكُمْ أَوْ لِيُبَعِّدْ فَإِنْ أَتَى الْمَسْجِدَ فَصَلَّى فِي جَمَاعَةٍ غُفِرَ لَهُ فَإِنْ أَتَى الْمَسْجِدَ وَقَدْ صَلَّوْا بَعْضًا وَبَقِيَ بَعْضٌ صَلَّى مَا أَدْرَكَ وَأَتَمَّ مَا بَقِيَ كَانَ كَذَلِكَ فَإِنْ أَتَى الْمَسْجِدَ وَقَدْ صَلَّوْا فَأَتَمَّ الصَّلَاةَ كَانَ كَذَلِكَ
476. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mu'adz bin 'Abbad Al-Anbari telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Ya'la bin 'Atha` dari Ma'bad bin Hurmuz
dari Sa'id bin Al-Musayyib dia berkata; Ada seorang dari sahabat Anshar sedang menghadapi sakaratul maut(hampir?mati) dan dia berkata; Sesungguhnya saya akan menceritakan kepada kalian (suatu hadits) yang saya tidak mengharapkan apa-apa kecuali pahala(daripada Allah). Saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian berwudlu dan dia membaguskan wudlunya, kemudian keluar untuk melaksanakan shalat, maka tidaklah dia mengangkat kaki kanannya kecuali Allah Azza wa Jalla menulis baginya suatu(satu) kebajikan, dan tidaklah dia mengangkat kaki kirinya kecuali Allah Azza wa Jalla menghapus (mengugurkan)satu kesalahannya (kejahata atau dosa) darinya. Maka silahkanlah kalian mendekatkan langkah atau menjauhkannya (yakni daripada masjid). Dan apabila dia datang ke masjid lalu shalat dengan berjama'ah, maka dosanya akan diampuni, jika dia sampai di masjid sementara jama'ah bersama imam telah mengerjakan sebagian shalat dan tinggal sebagian, maka hendaklah dia melaksanakan yang tersisa dan menyempurnakan yang lainnya, maka dia pun akan diampuni(mendapat pahala seperti itu juga), dan begitu juga jika dia sampai di masjid dan dia mendapatkan shalat telah dilaksanakan semuanya, maka baginya juga akan diampuni."
-memberitahu hadits juga akan mendapat pahala selain pahala dari baca quran.
- memandu orang kepada perkara baik juga dapat pahala.
-ketiga, mendapat pahala bukan hanya dengan besar atau payah, sambil duduk dan beritahu setakat itu pun sudah dapat pahala.
Minit 44
-angkat kanan dan letak kaki adalah isyarat mendapat banyak kebaikan .
- kena faham maksud hadis yang diberitahu.
-semua langkah mendatangkan pahala dan mengugurkan dosa.
-terpulang nak duk jauh atau dekat dengan masjid.
-satu lagi terpulang nak langkah dekat atau jauh. Nak apa berjalan kemasjid ? Melangkah tenang ke masjid sudah dapat pahala yang banyak.
-orang yang berjalan tenang tidak kurang juga pahala walau terlambat sedikit.
-yang penting asalkan niat nak berjemaah kemasjid.
- tetapi bukan sengaja melewat-lewatkan .Jika sengaja tidak termasuk maksud hadits ini.
- orang yang sentiasa beramal ,tak dapat beramal kerana sakit masih dapat pahala kerana hatinya ingin buat cuma tak boleh buat. Jika tak amalkan kenapa pula nak diberi pahala bila tak buat.
-sini zahir hadits seolah nampak macam boleh ,tetapi tak boleh pakai zahir.
- dia berjalan tenang ke masjid sudah ikut nabi saw tetapu terlepas sebab tu dapat pahala.
Minit 54
٢ - الصلاة » ١٩٤ - فيمن خرج يريد الصلاة فسبق بها
2. Shalat » 194. Barangsiapa keluar menuju masjid untuk shalat, sementara shalat telah dimulai ( terlepas solatnya)
٤٧٧ - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدٍ يَعْنِي ابْنَ طَحْلَاءَ عَنْ مُحْصِنِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ عَوْفِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ رَاحَ فَوَجَدَ النَّاسَ قَدْ صَلَّوْا أَعْطَاهُ اللَّهُ جَلَّ وَعَزَّ مِثْلَ أَجْرِ مَنْ صَلَّاهَا وَحَضَرَهَا لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أَجْرِهِمْ شَيْئًا
477. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Muhammad bin Thahla` dari Muhshin bin Ali dari Auf bin Al-Harits
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang berwudlu, lalu memperbagus wudlunya, kemudian pergi ke masjid, sementara dia mendapati jama'ah telah selesai mengerjakan shalat, maka Allah Azza wa Jalla akan memberinya pahala, seperti pahala orang yang telah mengerjakan (shalat jama'ah) dan menghadirinya, tidak kurang sedikit pun dari pahala mereka."
-boleh dengan sempurna syarat bukan kebiasaan pergi lewat.
- sanadnya ada masalah , perawinya Muhshin bin Ali majhul lul hal yakni tak berapa kuat.
-jika hadits ini diterima,pakai dengan makna bukan sengaja jadi kebiasaan lewat.
-terlepas berjemaah secara tak sengaja masih boleh dapat pahalanya
٢ - الصلاة » ١٩٥ - ما جاء في خروج النساء إلى المسجد
2. Shalat » 195. Keluarnya(Keperigian) wanita menuju masjid
-kedua-dua pendapat boleh dan tidak ada dalilnya.
-bagi yang berpegang tak boleh tu macam mana pula , kurang molek atau memang tak boleh.
٤٧٨ - حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللَّهِ مَسَاجِدَ اللَّهِ وَلَكِنْ لِيَخْرُجْنَ وَهُنَّ تَفِلَاتٌ
478. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'i telah menceritakan kepada kami Hammad dari Muhammad bin Amru
dari Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian menghalangi (tegah atau larang) kaum wanita itu pergi ke masjid masjid Allah, akan tetapi hendaklah mereka itu pergi tanpa memakai wangi-wangian.( dalam keadaan biasa)"
-tapi kena dalam keadaan bersahaja
-jangan pakai jika boleh menarik perhatian.
-tetapi bukan bererti boleh dibiarkan berbau busuk pula.
-ada hadits lain menunjukan perempuan boleh ke masjid.
٤٧٩ - حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللَّهِ مَسَاجِدَ اللَّهِ
479. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub
dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melarang kaum wanita pergi ke masjid-Masjid Allah."
٤٨٠ - حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا الْعَوَّامُ بْنُ حَوْشَبٍ حَدَّثَنِي حَبِيبُ بْنُ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَمْنَعُوا نِسَاءَكُمْ الْمَسَاجِدَ وَبُيُوتُهُنَّ خَيْرٌ لَهُنَّ
480. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Al-'Awwam bin Hausyab telah menceritakan kepadaku Habib bin Abu Tsabit
dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melarang kaum wanita pergi ke masjid, akan tetapi sebenarnya rumah rumah mereka itu lebih baik bagi mereka."
-kelebihan berjemaah ada untuk lelaki.
- tetapi pahala 27 perempuan dapat juga.
-ada keadaan menyebabkan lebih baik perempuan solat dirumah , bukan tetap sentiasa.
٤٨١ - حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ائْذَنُوا لِلنِّسَاءِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِاللَّيْلِ فَقَالَ ابْنٌ لَهُ وَاللَّهِ لَا نَأْذَنُ لَهُنَّ فَيَتَّخِذْنَهُ دَغَلًا وَاللَّهِ لَا نَأْذَنُ لَهُنَّ قَالَ فَسَبَّهُ وَغَضِبَ وَقَالَ أَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ائْذَنُوا لَهُنَّ وَتَقُولُ لَا نَأْذَنُ لَهُنَّ
481. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dan Abu Mu'awiyah dari Al-A'masy
dari Mujahid dia berkata; Abdullah bin Umar berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Izinkanlah kaum wanita untuk pergi ke masjid pada malam hari." Lalu seorang anak lelaki Ibnu Umar berkata; Demi Allah, kami tidak akan memberi izin kepada mereka, karena mereka akan membuatnya (buat sesuatu perkara yang tidak baik) sebagai tipuan(alasan). Demi Allah, kami tidak akan memberi izin kepada mereka. Mujahid berkata; Maka Abdullah (bin Umar) memakinya dan memarahinya seraya berkata; Saya katakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Izinkanlah mereka", namun mengapa malah kamu pula katakan; Kami tidak akan mengizinkan mereka?"
-Anak Ibnu Umar dia kata , dia tak mahu izin perempuan ke masjid. Ibnu Umar "gocoh" anak dia tu.
-Tidak ada sebab syarie, 3 hari sudah tidak boleh tidak bercakap.
-Atikah kahwin
1.Abdullah anak Abu Bakar....
2.Umar..syarat kahwin tak larang dia p masjid.
3.Zubair..syarat sama...
-Pernah menolak pinangan Ali
-sahabiah ini pegang hadits yang benarkan perempuan kemasjid.
1jam 12
-betul banyak fitnah, tetapi masjid ada majlis ilmu .
-yang berlaku perempuan yang tak ke masjid juga tidak belajar ditempat lain akibat atau kesan nya perempuan jadi jahil.
-jadi mana yang lebih baik?
٢ - الصلاة » ١٩٦ - التشديد في ذلك
2. Shalat » 196. Ketatnya aturan dalam hal itu
٤٨٢ - حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَمْرَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَوْ أَدْرَكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَحْدَثَ النِّسَاءُ لَمَنَعَهُنَّ الْمَسْجِدَ كَمَا مُنِعَهُ نِسَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ قَالَ يَحْيَى فَقُلْتُ لِعَمْرَةَ أَمُنِعَهُ نِسَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ قَالَتْ نَعَمْ
482. Telah menceritakan kepada kami Al-Qa'nabi dari Malik dari Yahya bin Sa'id
dari 'Amrah binti Abdurrahman bahwasanya dia telah mengabarkan kepadanya bahwasanya Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapati apa yang terjadi pada kaum wanita saat ini(kemudian), niscaya beliau akan melarang mereka pergi ke masjid, sebagaimana kaum wanita bani Israil dilarang. Berkata Yahya; Saya bertanya kepada Amrah; Apakah kaum wanita bani Israil dilarang ke masjid? Dia menjawab; Ya.
٤٨٣ - حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى أَنَّ عَمْرَو بْنَ عَاصِمٍ حَدَّثَهُمْ قَالَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُوَرِّقٍ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْمَرْأَةِ فِي بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي حُجْرَتِهَا وَصَلَاتُهَا فِي مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي بَيْتِهَا
483. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al-Mutsanna bahwasanya Amru bin 'Ashim telah menceritakan kepada mereka, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Muwarriq dari Abu Al-Ahwash dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat seorang wanita di rumahnya lebih utama baginya daripada shalatnya di luar (hadapan)rumahnya, dan shalat seorang wanita di biliknya yang kecil lebih utama baginya daripada di dalam)rumahnya."
٤٨٤ - حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ تَرَكْنَا هَذَا الْبَابَ لِلنِّسَاءِ قَالَ نَافِعٌ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ ابْنُ عُمَرَ حَتَّى مَاتَ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ وَهَذَا أَصَحُّ
484. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi'
dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaiknya pintu ini kita peruntukkan bagi kaum wanita." Nafi' berkata; Maka Ibnu Umar tidak pernah lagi masuk lewat pintu itu sampai beliau meninggal dunia. Abu Dawud berkata; Diriwayatkan oleh Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub dari Nafi' dia berkata; Umar berkata;, dan riwayat ini lebih shahih.
-disini riwayat maukuf lebih kuat dari riwayat marfuk.
Walaupun biasanya riwayat marfuk lebih tinggi dari riwayat marfuk.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan