Selasa, Ogos 24, 2021

Sunan Abu daud kitab solat sesi 061

Sunan Abu daud kitab solat sesi 061

الصلاة » ٢٧٨ -  من ترك القراءة في صلاته بفاتحة الكتاب
2. Shalat  » 278. Orang yang tidak membaca surat al Fatihah dalam shalatnya.
(Orang yang meninggalkan bacaan dalam solat)

٧٠٢ - حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَزْدِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنِي زَيْدُ بْنُ وَاقِدٍ عَنْ مَكْحُول عَنْ نَافِعِ بْنِ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ نَافِعٌ أَبْطَأَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ عَنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ فَأَقَامَ أَبُو نُعَيْمٍ الْمُؤَذِّنُ الصَّلَاةَ فَصَلَّى أَبُو نُعَيْمٍ بِالنَّاسِ وَأَقْبَلَ عُبَادَةُ وَأَنَا مَعَهُ حَتَّى صَفَفْنَا خَلْفَ أَبِي نُعَيْمٍ وَأَب نُعَيْمٍ يَجْهَرُ بِالْقِرَاءَةِ فَجَعَلَ عُبَادَةُ يَقْرَأُ أُمَّ الْقُرْآنِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ لِعُبَادَةَ سَمِعْتُكَ تَقْرَأُ بِأُمِّ الْقُرْآنِ وَأَبُو نُعَيْمٍ يَجْهَرُ قَالَ أَجَلْ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْضَ الصَّلَوَاتِ الَّتِي يَجْهَرُ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ قَالَ فَالْتَبَسَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ وَقَالَ هَلْ تَقْرَءُونَ إِذَا جَهَرْتُ بِالْقِرَاءَةِ فَقَالَ بَعْضُنَا إِنَّا نَصْنَعُ ذَلِكَ قَالَ فَلَا وَأَنَا أَقُولُ مَا لِي يُنَازِعُنِي الْقُرْآنُ فَلَا تَقْرَءُوا بِشَيْءٍ مِنْ الْقُرْآنِ إِذَا جَهَرْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْقُرْآنِ 
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ سَهْلٍ الرَّمْلِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ عَنْ ابْنِ جَابِرٍ وَسَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْعَلَاءِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ عُبَادَةَ نَحْوَ حَدِيثِ الرَّبِيعِ بْنِ سُلَيْمَانَ قَالُوا فَكَانَ مَكْحُولٌ يَقْرَأُ فِي الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَالصُّبْحِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ سِرًّا قَالَ مَكْحُولٌ اقْرَأْ بِهَا فِيمَا جَهَرَ بِهِ الْإِمَامُ إِذَا قَرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسَكَتَ سِرًّا فَإِنْ لَمْ يَسْكُتْ اقْرَأْ بِهَا قَبْلَهُ وَمَعَهُ وَبَعْدَهُ لَا تَتْرُكْهَا عَلَى كُلِّ حَالٍ

702. Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi'ah' bin Sulaiman Al Azdi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Haitsam bin Humaid telah mengabarkan kepadaku Zaid bin Waqid dari Makhul 
dari Nafi' bin Mahmud bin Ar Rabi'ah' Al Anshari, Nafi' berkata; 'Ubadah bin Shamit terlambat dari shalat shubuh, maka Abu Nu'aim seorang Mu'adzin mengumandangkan adzan untuk shalat, lalu Abu Nu'aim mengimami shalat orang banyak, tidak lama kemudian Ubadah datang bersamaku hingga kami mengambil shaf di belakang Abu Nu'aim, sedangkan Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya,
 sementara 'Ubadah membaca Al Fatihah. 
Ketika shalat selesai, aku bertanya kepada Ubadah; "Aku mendengar kamu membaca Al Fatihah ketika Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya." Dia menjawab; "Ya, kami juga pernah melakukan ketika shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di sebagian shalat yang bacaannya di keraskan." Katanya melanjutkan; "Hingga bacaannya bercampur, selepas shalat, beliau menghadap kami sambil bersabda: "Apakah kalian juga ikut membaca ketika aku mengeraskan bacaanku?" sebagian kami menjawab; "Kami melakukan hal itu." Beliau bersabda: "Oleh karenanya aku berkata (dalam hati), kenapa ada yang membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?, janganlah kalian membaca sesuatu pun ketika aku mengeraskan bacaan, kecuali bacaan Al Fatihah." Telah menceritakan kepada kami Ali bin Sahl Ar Ramli telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Ibnu Jabir dan Sa'id bin Abdul Aziz dan Abdullah bin Al 'Ala` dari Makhul dari 'Ubadah seperti haditsnya Ar Rabi'ah' bin Sulaiman, mereka berkata; "Mak-hul biasa membaca Al Fatihah dengan suara lirih pada waktu shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh, di setiap raka'atnya. Kata Mak-hul; "Bacalah Al Fatihah dengan suara lirih (perlahan) ketika imam mengeraskan bacaannya ketika berhenti dari membaca Al Fatihah, apabila imam tidak berhenti (diam), maka bacalah sebelum imam membaca atau membaca bersamanya atau setelah imam membacanya, yang penting, janganlah kamu meninggalkannya (tidak membaca Al Fatihah)."


٧٠٢ - حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَزْدِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنِي زَيْدُ بْنُ وَاقِدٍ عَنْ مَكْحُولٍ
702. Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi'ah' bin Sulaiman Al Azdi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Haitsam bin Humaid telah mengabarkan kepadaku Zaid bin Waqid dari Makhul 
 عَنْ نَافِعِ بْنِ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ الْأَنْصَارِيِّ 
قَالَ نَافِعٌ أَبْطَأَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ عَنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ 
فَأَقَامَ أَبُو نُعَيْمٍ الْمُؤَذِّنُ الصَّلَاةَ فَصَلَّى أَبُو نُعَيْمٍ بِالنَّاسِ وَأَقْبَلَ عُبَادَةُوَأَنَا مَعَهُ
dari Nafi' bin Mahmud bin Ar Rabi'ah' Al Anshari, Nafi' berkata; 'Ubadah bin Shamit terlambat dari shalat shubuh,
maka Abu Nu'aim seorang Mu'adzin mengumandangkan adzan untuk shalat, lalu Abu Nu'aim mengimami shalat orang banyak, tidak lama kemudian Ubadah datang bersamaku
  حَتَّى صَفَفْنَا خَلْفَ أَبِي نُعَيْمٍ 
hingga kami mengambil shaf di belakang Abu Nu'aim,

وَأَبُو نُعَيْمٍ يَجْهَرُ بِالْقِرَاءَةِ فَجَعَلَ عُبَادَةُ يَقْرَأُ أُمَّ الْقُرْآنِ 
sedangkan Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya,
 sementara 'Ubadah membaca Al Fatihah. 

فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ لِعُبَادَةَ سَمِعْتُكَ تَقْرَأُ بِأُمِّ الْقُرْآنِ وَأَبُو نُعَيْمٍ يَجْهَرُ 
Ketika shalat selesai, aku bertanya kepada Ubadah; "Aku mendengar kamu membaca Al Fatihah ketika Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya."


قَالَ أَجَلْ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْضَ الصَّلَوَاتِ الَّتِي يَجْهَرُ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ
Dia menjawab; "Ya, kami juga pernah melakukan ketika shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di sebagian shalat yang bacaannya di keraskan.


قَالَ فَالْتَبَسَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ وَقَالَ هَلْ تَقْرَءُونَ إِذَا جَهَرْتُ بِالْقِرَاءَةِ 
Katanya melanjutkan; "Hingga bacaannya bercampur, selepas shalat, beliau menghadap kami sambil bersabda: "Apakah kalian juga ikut membaca ketika aku mengeraskan bacaanku?" 

فَقَالَ بَعْضُنَا إِنَّا نَصْنَعُ ذَلِكَ
sebagian kami menjawab; "Kami melakukan hal itu."

 قَالَ فَلَا وَأَنَا أَقُولُ مَا لِي يُنَازِعُنِي الْقُرْآنُ
Beliau bersabda: "Oleh karenanya aku berkata (dalam hati), kenapa ada yang membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?,

 فَلَا تَقْرَءُوا بِشَيْءٍ مِنْ الْقُرْآنِ إِذَا جَهَرْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْقُرْآنِ 
janganlah kalian membaca sesuatu pun ketika aku mengeraskan bacaan, kecuali bacaan Al Fatihah."

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ سَهْلٍ الرَّمْلِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ عَنْ ابْنِ جَابِرٍ وَسَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْعَلَاءِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ عُبَادَةَ نَحْوَ حَدِيثِ الرَّبِيعِ بْنِ سُلَيْمَانَ 
قَالُوا
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Sahl Ar Ramli telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Ibnu Jabir dan Sa'id bin Abdul Aziz dan Abdullah bin Al 'Ala` dari Makhul dari 'Ubadah seperti haditsnya Ar Rabi'ah' bin Sulaiman, mereka berkata; 

 فَكَانَ مَكْحُولٌ يَقْرَأُ فِي الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَالصُّبْحِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ سِرًّا 
Mak-hul biasa membaca Al Fatihah dengan suara lirih pada waktu shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh, di setiap raka'atnya. 

قَالَ مَكْحُولٌ اقْرَأْ بِهَا فِيمَا جَهَرَ بِهِ الْإِمَامُ إِذَا قَرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسَكَتَ سِرًّا
Kata Mak-hul; "Bacalah Al Fatihah dengan suara lirih (perlahan) ketika imam mengeraskan bacaannya ketika berhenti dari membaca Al Fatihah, apabila imam tidak berhenti (diam), 
 فَإِنْ لَمْ يَسْكُتْ اقْرَأْ بِهَا قَبْلَهُ وَمَعَهُ وَبَعْدَهُ
maka bacalah sebelum imam membaca atau membaca bersamanya atau setelah imam membacanya, 
 لَا تَتْرُكْهَا عَلَى كُلِّ حَالٍ
yang penting,janganlah kamu meninggalkannya (tidak membaca Al Fatihah)."

👉-hadits ini tidak sahih iaitu dhaif kerana perawinya,
702. Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi'ah' bin Sulaiman Al Azdi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Haitsam bin Humaid 
- Al Haitsam bermazhab qadariah dan dhaif ,ini masalah yang pertama

telah mengabarkan kepadaku Zaid bin Waqid dari Makhul 

-Makhul
-ini perawi ke 2  dhaif
-Imam Zahabi dalam mizannya  kata dia siqah tetapi juga ramai  yang kata dia dhaif
-dia banyak  menyembunyikan sanad atau dia perawi yang banyak melakukan tadlis.
-Makhul ini yang suruh baca fatihah
-Hafiz Ibnu Hajar memasukkan dalam senarai perawi tadlis
-sebab itu hadits imam hadits  mereka tidak jadinya hujjah kecuali  dia dengar orang ni kata.
-jika riwayat dengan an an gitu tidak memadai sebab dia mudalis.
-disini pun dia riwayat dengan an an bukan dia kata samiktu.
-ada antara mereka menolak terus haditsnya.

dari Nafi' bin Mahmud bin Ar Rabi'ah' Al Anshari,
-masalah ke 3, Nafi' bin Mahmud bin Ar Rabi'ah'
-siapa Nafi' ini?
-ulamak kata tak diketahui melainkan hadits ini sahaja
-ulamak hadits tak kenalnya.
-jika ulamak tak kenal maka tak bolehlah.
-Ibnu Hibban kata dia siqah , mudah luluskan dia ni(tasahul)
-3 orang perawi  tak kemas hujjah ,maka tak lakulah.
-sudah tak boleh dibuat hujjah.
-jika diperhatikan kandungannya.
-selalunya Ubadah yang jadi imam, tetapi kali ini dia lewat , jadi Abu Nuaim yang naik jadi imam.


Nafi' berkata; 'Ubadah bin Shamit terlambat dari shalat shubuh, maka Abu Nu'aim seorang Mu'adzin mengumandangkan adzan untuk shalat, lalu Abu Nu'aim mengimami shalat orang banyak, tidak lama kemudian Ubadah datang bersamaku hingga kami mengambil shaf di belakang Abu Nu'aim, sedangkan Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya, sementara 'Ubadah membaca Al Fatihah. Ketika shalat selesai, aku bertanya kepada Ubadah; "Aku mendengar kamu membaca Al Fatihah ketika Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya."

 Dia menjawab; "Ya, kami juga pernah melakukan ketika shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di sebagian shalat yang bacaannya di keraskan." Katanya melanjutkan; "Hingga bacaannya bercampur, selepas shalat, beliau menghadap kami sambil bersabda: "Apakah kalian juga ikut membaca ketika aku mengeraskan bacaanku?" sebagian kami menjawab; "(sebahagian)Kami melakukan hal itu." 
-bukan semua yang baca, jika semua tahu baca kenapa hanya sebahagian yang baca

Beliau bersabda: "Oleh karenanya aku berkata (dalam hati), kenapa ada yang membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?, janganlah kalian membaca sesuatu pun ketika aku mengeraskan bacaan, kecuali bacaan Al Fatihah." 
- yang pegang kena baca fatihah shj inilah dalilnya
-hadis ni kan tak boleh jadi hujjah kerana dhaif
-dari segi usul, Nabi suruh selepas larang memberi makna harus bukan wajib.
- ke3, nabi tanya, bukan semua yang baca makna sudah maklum spbukan semua baca. Jika semua tahu atau nabi suruh baca kenapa hanya sebahagian yang baca

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Sahl Ar Ramli telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Ibnu Jabir dan Sa'id bin Abdul Aziz dan Abdullah bin Al 'Ala` dari Makhul dari 'Ubadah seperti haditsnya Ar Rabi'ah' bin Sulaiman, mereka berkata; "Mak-hul biasa membaca Al Fatihah dengan suara lirih pada waktu shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh, di setiap raka'atnya. Kata Mak-hul; "Bacalah Al Fatihah dengan suara lirih (perlahan) ketika imam mengeraskan bacaannya ketika berhenti dari membaca Al Fatihah, apabila imam tidak berhenti (diam), maka bacalah sebelum imam membaca atau membaca bersamanya atau setelah imam membacanya, yang penting, janganlah kamu meninggalkannya (tidak membaca Al Fatihah)."
-Makhul adalah perawi yang sepakat tidak semua ulamak terima dia.

Minit 20
-Lebih 80 orang  sahabat melarang baca dibelakang imam.
-Ijmak dengan makna lebih ramai ,disisi ulamak hanafi
-Bukannya tiada khilaf langsung.
-Mereka ialah;
Abu bakar
Umar
Usman
Ali 
3 Abdullah....

-Kesimpulan, hujjah atau dalil hadits 702 ini adalah tidak kuat.
-kita tidak boleh pegang  hanya dengan satu hadits
-tapi kena tengok semua hadits dan lihat juga yang mana lebih sahih

Minit 47
Minit 54
-Tiada hadits yang jelas kena baca fatihah
-dalil2 masing mujtahid.

Berikut dalil yang melarang 

٢ -  الصلاة » ٢٧٩ -  من كره القراءة بفاتحة الكتاب إذا جهر الإمام
2. Shalat  » 279. Orang yang memakruhkan untuk membaca al Fatihah, jika imam telah membaca dengan suara keras
-bab  melarang makmun membaca fatihah bila imam membacanya dengan nyaring(kuat)
Tetapi jika imam baca perlahan makmun kena baca, iaitu Imam Malik begitu juga Imam Ahmad, ini kumpulan kedua

٧٠٣ - حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ أُكَيْمَةَ اللَّيْثِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ مِنْ صَلَاةٍ جَهَرَ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ فَقَالَ هَلْ قَرَأَ مَعِيَ أَحَدٌ مِنْكُمْ آنِفًا فَقَالَ رَجُلٌ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنِّي أَقُولُ مَالِي أُنَازَعُ الْقُرْآنَ قَالَ فَانْتَهَى النَّاسُ عَنْ الْقِرَاءَةِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا جَهَرَ فِيهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْقِرَاءَةِ مِنْ الصَّلَوَاتِ حِينَ سَمِعُوا ذَلِكَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَى حَدِيثَ ابْنِ أُكَيْمَةَ هَذَا مَعْمَرٌ وَيُونُسُ وَأُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَلَى مَعْنَى مَالِكٍ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَأَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَرْوَزِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِيِّ وَابْنِ السَّرْحِ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ سَمِعْتُ ابْنَ أُكَيْمَةَ يُحَدِّثُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيِّبِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةً نَظُنُّ أَنَّهَا الصُّبْحُ بِمَعْنَاهُ إِلَى قَوْلِهِ مَا لِي أُنَازَعُ الْقُرْآنَ قَالَ مُسَدَّدٌ فِي حَدِيثِهِ قَالَ مَعْمَرٌ فَانْتَهَى النَّاسُ عَنْ الْقِرَاءَةِ فِيمَا جَهَرَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ و قَالَ ابْنُ السَّرْحِ فِي حَدِيثِهِ قَالَ مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَانْتَهَى النَّاسُ و قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِيُّ مِنْ بَيْنِهِمْ قَالَ سُفْيَانُ وَتَكَلَّمَ الزُّهْرِيُّ بِكَلِمَةٍ لَمْ أَسْمَعْهَا فَقَالَ مَعْمَرٌ إِنَّهُ قَالَ فَانْتَهَى النَّاسُ قَالَ أَبُو دَاوُد وَرَوَاهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ الزُّهْرِيِّ وَانْتَهَى حَدِيثُهُ إِلَى قَوْلِهِ مَا لِي أُنَازَعُ الْقُرْآنَ وَرَوَاهُ الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ فِيهِ قَالَ الزُّهْرِيُّ فَاتَّعَظَ الْمُسْلِمُونَ بِذَلِكَ فَلَمْ يَكُونُوا يَقْرَءُونَ مَعَهُ فِيمَا جَهَرَ بِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو دَاوُد سَمِعْت مُحَمَّدَ بْنَ يَحْيَى بْنِ فَارِسٍ قَالَ قَوْلُهُ فَانْتَهَى النَّاسُ مِنْ كَلَامِ الزُّهْرِيِّ

703. Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Ibnu Syihab dari Ibnu Ukaimah Al Laitsi 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai dari shalat yang mana di baca Jahr (jelas), lalu beliau bersabda; "Apakah ada seseorang yang membaca (ayat) bersamaku tadi?" seorang laki-laki berkata; "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Sungguh, aku berkata (dalam hati) kenapa ia membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?" Az Zuhri berkata; "Seketika itu orang-orang yang membaca bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat-shalat yang di baca nyaring pun berhenti, setelah mendengar hal itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

Abu Daud berkata; "Hadits Ibnu Ukaimah ini juga telah di riwayatkan pula oleh Ma'mar dan Yunus serta Usamah bin Zaid dari Az Zuhri dengan makna haditsnya Malik.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, Ahmad bin Muhammad Al Marwazi, Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf, Abdullah bin Muhammad Az Zuhri dan Ibnu Sarh, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri saya mendengar Ibnu Ukaimah menceritakan kepada Sa'id bin Musayyib katanya; saya mendengar 
Abu Hurairah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersama kami -kami mengira shalat tersebut adalah shalat shubuh- semakna dengan hadits di atas, sampai pada sabdanya; kenapa ia membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?" Musaddad berkata dalam haditsnya; Ma'mar mengatakan; "Seketika itu orang-orang berhenti dari membaca dalam shalat yang bacaannya di baca jahr (jelas, nyaring) oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 

Ibnu As Sarh mengatakan dalam haditsnya; Ma'mar berkata dari Az Zuhri, Abu Hurairah berkata; "Orang-orang pun berhenti…" sedangkan Abdullah bin Muhammad Az Zuhri di antara mereka juga Sufyan berkata; lalu Az Zuhri mengatakan suatu perkataan yang tidak aku dengar." Ma'mar mengatakan; Bahwa az Zuhri mengatakan; "Orang-orang berhenti." 

Abu Daud mengatakan; "Hadits ini juga di riwayatkan Abdurrahman bin Ishaq dari Az Zuhri dan haditsnya berhenti sampai sabdanya; kenapa ia membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?" Dan di riwayatkan pula oleh Al Auza'i dari Az Zuhri dia mengatakan dalam masalah itu; "Maka kaum Muslimin pun mengambil pelajaran dari hal itu, sehingga mereka tidak lagi membaca bersama beliau shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat yang bacaannya di baca jahr.(kuat)" 

Abu Daud mengatakan; "saya mendengar Muhammad bin Yahya bin Faris berkata; "Mengenai perkataannya "orang-orang pun berhenti" merupakan perkataan Az Zuhri."
(Yakni bukan kata2 Abu Hurairah)

-inilah hadits atau dalil makmun tak boleh baca jika imam baca kuat.
-orang yang tak mahu terima , dia bahas pada Ibnu Ukaimah dengan mengatakan dia perawi yang tidak diketahui. Dan Zuhri meriwayatkan hanya satu sahaja hadits darinya.
- bagi yang jadikan ini hujjah, yang jawab buat yakni baca tu bukan  semua yang  jawab dan selepas itu  orang itu dah berhenti dari membacanya
-yang pasti larangan ini terkemudian, kamu kena diam bila dibacakan quran. Yang wajib  diam bila dengar bacaan quran adalah dalam solat.
-persoalan nabi saw tanya ,kenapa aku dilawan membaca quran?
-siapa yang kata berhentilah orang yang membaca?
Abu Hurairah atau Zuhri atau siapa?
Sebab kata orang yang berlainan memberi makna berlainan.
-Yang zahir Abu Hurairah yang kata.
-Sesuatu yang diyakini boleh mengalahkan yang tidak jelas.
- imam nawawi kata dhaif hadits ini?
Sedangkan tidak betul kata sepakat kata hadiths ini dhaif.
Imam Tirmizi sendiri kata hadits ini hasan.
Imam Nawawi bermazhab syafie.


٢ -  الصلاة » ٢٨٠ -  من رأى القراءة إذا لم يجهر الإمام بقراءته
2. Shalat  » 280. Pendapat untuk mengeraskan bacaan jika imam tidak mengeraskan bacaan.

-bab boleh baca bila imam tak baca dengan kuat.
-atau bab pendapat tidak boleh baca walaupun imam tak baca kuat.
-hadits2 dibawah tajuk ini tidak sesuai..kecuali dengan takwilan

٧٠٤ - حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ الْعَبْدِيُّ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ الْمَعْنَى عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ فَجَاءَ رَجُلٌ فَقَرَأَ خَلْفَهُ سَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ أَيُّكُمْ قَرَأَ قَالُوا رَجُلٌ قَالَ قَدْ عَرَفْتُ أَنَّ بَعْضَكُمْ خَالَجَنِيهَا قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ الْوَلِيدُ فِي حَدِيثِهِ قَالَ شُعْبَةُ فَقُلْتُ لِقَتَادَةَ أَلَيْسَ قَوْلُ سَعِيدٍ أَنْصِتْ لِلْقُرْآنِ قَالَ ذَاكَ إِذَا جَهَرَ بِهِ قَالَ ابْنُ كَثِيرٍ فِي حَدِيثِهِ قَالَ قُلْتُ لِقَتَادَةَ كَأَنَّهُ كَرِهَهُ قَالَ لَوْ كَرِهَهُ نَهَى عَنْهُ
704. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Ath Thayalisi telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Dan telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Al 'Abdi telah mengabarkan kepada kami Syu'bah sedangkan ma'na haditsnya dari Qatadah dari Zurarah 
dari 'Imran bin Hushain bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat Dhuhur, tiba-tiba seorang laki-laki datang sambil membaca "Sabbihisma rabbikal a'la." di belakang beliau, ketika selesai shalat, beliau bersabda: "Siapakah tadi yang membaca (surat)?" para sahabat menjawab; "Laki-laki ini." beliau bersabda: "Sungguh aku telah mengetahui, bahwa sebagian dari kalian telah mengalahkan(menganggu) bacaanku." 

Abu Daud berkata; Al Walid berkata dalam haditsnya, Syu'bah berkata; kataku kepada Qatadah; 'tidakkah perkataannya Sa'id(bin Musayab); "Diamlah (untuk mendengarkan) bacaan Al Qur'an (imam)." Qatadah berkata; "Hal itu jika (imam) mengeraskan bacaannya." Ibnu Katsir berkata dalam haditsnya; dia berkata; kataku kepada Qatadah; "Sepertinya beliau( saw) hanya membenci." Qatadah menimpali; "Jika beliau membencinya, berarti beliau melarang yang demikian."


٧٠٥ - حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِمْ الظُّهْرَ فَلَمَّا انْفَتَلَ قَالَ أَيُّكُمْ قَرَأَ بِسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى فَقَالَ رَجُلٌ أَنَا فَقَالَ عَلِمْتُ أَنَّ بَعْضَكُمْ خَالَجَنِيهَا
705. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id dari Qatadah dari Zurarah 
dari 'Imran bin Hushain bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat Dhuhur bersama mereka, setelah selesai shalat beliau bersabda: "Siapakah di antara kalian yang membca "sabbihisma rabbikal a'la?" maka laki-laki itu menjawab; "saya." Beliau bersabda: "Aku tahu, bahwa sebagian dari kalian telah mengalahkan bacaanku."






Tiada ulasan:

Catat Ulasan