Selasa, April 20, 2021

Sunan Abu Daud kitab puasa sesi 15s

Sunan Abu Daud kitab puasa sesi 15s

٨ -  الصوم » ٧٨٧ -  في الكحل عند النوم للصائم
8. Puasa » 787. Orang yang berpuasa mengenakan celak ketika hendak tidur

-boleh atau tidak?

٢٠٢٩ - حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ ثَابِتٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ النُّعْمَانِ بْنِ مَعْبَدِ بْنِ هَوْذَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَمَرَ بِالْإِثْمِدِ الْمُرَوَّحِ عِنْدَ النَّوْمِ وَقَالَ لِيَتَّقِهِ الصَّائِمُ قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ لِي يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ هُوَ حَدِيثٌ مُنْكَرٌ يَعْنِي حَدِيثَ الْكُحْلِ

2029. Telah menceritakan kepada kami An Nufaili, telah menceritakan kepada kami Ali bin Tsabit, telah menceritakan kepadaku 
Abdurrahman bin An Nu'man bin Ma'bad (datuk pertama)bin Haudzah(datuk kedua) dari ayahnya, dari kakeknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau memerintahkan untuk memakai Itsmid yang berminyak wangi ketika hendak tidur. Dan beliau berkata: "Dan orang yang berpuasa hendaknya menghindarinya." Abu Daud berkata; Yahya bin Ma'in telah mengatakan kepadaku; hadits tersebut adalah hadits munkar, yaitu hadits mengenai celak. 

Hadits 2029
Abdurrahman 
-perawi majhul
bin An Nu'man bin Ma'bad (datuk pertama)bin Haudzah(datuk kedua) dari ayahnya, dari kakeknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau
-jaddihi balik pada nukman  , maka datuk adalah Haudzah bukan ma'bad
-seperti an Amr ibnu Syuib an Abihi an Jaddihi, an jaddihi ini datuk  kepada Syuib iaitu Abdullah bin Amr bin Al Ash.
-ada seorang lagi Amr bin Syuib  bin Muhamad  bin Abdullah bin Amr bin Al Ash.
-ulamak sepakat, jaddihi balik kepada  Syuib bin Muhamad bin Abdullah.
-sini tak serupa.sebab balik kepada Nu'man. Haudzah itulah sahabat. Tetapi ada yang kata Ma'bad sahabat.
Kitab badlul majhul bahas mengenai perawi2 ini.
-yang mungkar adalah kerana Abdurrahman ini ,ada yang kata mungkar dan ada yang kata dhaif. Bila ada perawi dhaif walau hanya seorang dia jadi mungkar,dhaif juga.
-ada orang kata hadits yang tidak  dikomen oleh Abu Daud sekurang2nya hasan.Tidak semestinya begitu. Berapa banyak yang dia tak komen tepi hadits itu memang dhaif. Seperti hadis ini dia komen tetapi hadits ini ada masalah iaitu dhaif. Dan hadits yang seperti ini ada banyak. Atas dasar hormat orang yang kata begitu  maka betullah untuk kebanyakan hadits. Tapi bukan semua. Akan jumpa tiada komen pun dhaif.
-Syaukani dalam syubbrumah...(minit 28)

memerintahkan untuk memakai Itsmid 
-serbuk halus yang dihancurkan dari batu.
-sebagai ubat untuk cerahkan mata.
yang berminyak wangi
- yang dicampur kasturi 
ketika hendak tidur. Dan beliau berkata: "Dan orang yang berpuasa hendaknya menghindarinya." 
-dilarang kepada orang yang berpuasa.
Abu Daud berkata; Yahya bin Ma'in
-tokoh hadits atau ulamak rijal
telah mengatakan kepadaku; hadits tersebut adalah hadits munkar, 
-bila mungkar maka hadits ini dhaif dan bercanggah dengan  hadits yang sahih.
-hadits yg syar pula nampak sahih tetapi berbeza pada tempat tertentu.
yaitu hadits mengenai celak(menggunakan serbuk batu celak)

Persoalan adakah bila memakai celak di mata semata-mata itu sudah memenuhi mengamalkan sunnah?
Apakah maksud nabi saw memakai celak itu?
Hadits perlu difahami apakah maksud nabi saw apabila adanya sunnah memakai celak .
Maksud memakai celak adalah kaedah perawatan mata yang ada pada masa itu.
Celak dari batu itsmih adalah penawar kepada mata kelabu pada zaman itu.
Jadi sebaik- baiknya untuk menggunakan sesuatu bahan untuk  mencerahkan mata mesti dipastikan keberkesanan bukan semberono asal celak yang kini dikhuwatir mengandungi bahan-bahan yang membahayakan mata atas alasan sunnah nabi .
Spek mata yang dibuat setelah diperiksa power nya adalah salah satu cara juga untuk mencerahkan mata yang memenuhi maksud sunnah pakai celak untuk mencerahkan mata. Dan jika dimasa depan ada jika ada lagi kaedah lain yang boleh mencerahkan mata tanpa pakai spek pun boleh memenuhi maksud sunnah memakai celak.




٢٠٣٠ - حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ عُتْبَةَ أَبِي مُعَاذٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ كَانَ يَكْتَحِلُ وَهُوَ صَائِمٌ

2030. Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Baqiyyah, telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari 'Utbah Abu Mu'adz dari Ubaidillah bin Abu Bakr bin Anas 
dari Anas bin Malik bahwa ia memakai celak sementara beliau dalam keadaan berpuasa. 

Hadits 2030
dari Anas bin Malik bahwa ia memakai celak sementara beliau dalam keadaan berpuasa. 
-jika perkara itu dilarang tentu sahabat tidak akan membuatnya


٢٠٣١ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمُخَرِّمِيُّ وَيَحْيَى بْنُ مُوسَى الْبَلْخِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عِيسَى عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِنَا يَكْرَهُ الْكُحْلَ لِلصَّائِمِ وَكَانَ إِبْرَاهِيمُ يُرَخِّصُ أَنْ يَكْتَحِلَ الصَّائِمُ بِالصَّبِرِ

2031. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Mukharrimi dan Yahya bin Musa Al Balkhi, mereka berdua mengatakan; telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Isa dari Al A'masy, ia berkata; aku tidak melihat seorang pun dari para sahabat kita yang membenci celak bagi orang yang berpuasa. Dan Ibrahim memberikan keringanan agar orang yang berpuasa bercelak menggunakan shabir. 

Hadits 2031
Yahya bin Isa dari Al A'masy, ia berkata; aku tidak melihat seorang pun dari para sahabat kita yang membenci celak bagi orang yang berpuasa. Dan Ibrahim memberikan keringanan agar orang yang berpuasa bercelak menggunakan shabir. 
-sahabat tetap bercelak,maka hadits yang larang adalah mungkar.
-shabir adalah celak yang boeh menjadi penawar atau ubat kepada mata 

٨ -  الصوم » ٧٨٨ -  الصائم يستقيء عامدا
8. Puasa » 788. Orang yang berpuasa muntah dengan sengaja(usaha bagi muntah)

-jika sengaja puasa terbatal dan kena qadak puasa
-jika tak sengaja puasa tidak terbatal.

٢٠٣٢ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ذَرَعَهُ قَيْءٌ وَهُوَ صَائِمٌ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءٌ وَإِنْ اسْتَقَاءَ فَلْيَقْضِ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ أَيْضًا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ هِشَامٍ مِثْلَهُ

2032. Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin 
dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang muntah tanpa disengaja ketika sedang berpuasa, maka ia tidak berkewajiban untuk mengqadha`, dan apabila ia sengaja untuk muntah maka hendaknya ia mengqadha`.
Abu Daud berkata; hadits tersebut diriwayatkan juga oleh Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam seperti itu. 

٢٠٣٣ - حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ عَنْ يَحْيَى حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَمْرٍو الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَعِيشَ بْنِ الْوَلِيدِ بْنِ هِشَامٍ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ حَدَّثَنِي مَعْدَانُ بْنُ طَلْحَةَ أَنَّ أَبَا الدَّرْدَاءِ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاءَ فَأَفْطَرَ فَلَقِيتُ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسْجِدِ دِمَشْقَ فَقُلْتُ إِنَّ أَبَا الدَّرْدَاءِ حَدَّثَنِي أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاءَ فَأَفْطَرَ قَالَ صَدَقَ وَأَنَا صَبَبْتُ لَهُ وَضُوءَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
2033. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar Abdullah bin 'Amr, telah menceritakan kepada kami Abdul Warits, telah menceritakan kepada kami Al Husain dari Yahya, telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin 'Amr Al Auza'i dari Ya'isy bin Al Walid bin Hisyam bahwa ayahnya telah menceritakan kepadanya; telah menceritakan kepadaku Ma'dan bin Thalhah bahwa 
Abu Ad Darda` telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam muntah kemudian beliau berbuka(atau muntah menyebabkan puasanya terbatal). Kemudian aku bertemu dengan Tsauban mantan budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di masjid Damaskus. Kemudian aku katakan; sesungguhnya Abu Ad Darda` telah menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam muntah kemudian beliau berbuka. Tsauban berkata; ia telah benar, dan aku yang menuangkan untuk beliau tempat wudhunya shallallahu 'alaihi wasallam. 

٨ -  الصوم » ٧٨٩ -  القبلة للصائم
8. Puasa » 789. Orang yang berpuasa mencium (wanita)(isteri)
-boleh mencium isteri ketika puasa.

٢٠٣٤ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ وَعَلْقَمَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ وَلَكِنَّهُ كَانَ أَمْلَكَ لِإِرْبِهِ
2034. Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy, dari Ibrahim dari Al Aswad dan 'Alqamah 
dari Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencium (istrinya) dalam keadaan sedang berpuasa. Dan juga memeluk (istrinya) (bersentuhan kulit)dalam keadaan sedang berpuasa, akan tetapi beliau adalah orang yang paling dapat menahan nafsunya(mengawal kemaluannya)

٢٠٣٥ - حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ فِي شَهْرِ الصَّوْمِ

2035. Telah menceritakan kepada kami Abu Taubah Ar Rabi' bin Nafi', telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Ziyad bin 'Alaqah dari 'Amr bin Maimun dari Aisyah, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mencium (istrinya) pada bulan puasa. 

٢٠٣٦ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ عُثْمَانَ الْقُرَشِيَّ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُنِي وَهُوَ صَائِمٌ وَأَنَا صَائِمَةٌ

2036. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir, telah mengabarkan kepada kami Sufyan, dari Sa'd bin Ibrahim dari Thalhah bin Abdullah bin Utsman Al Qurasyi 
dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menciumku sementara beliau dalam keadaan berpuasa dan aku juga berpuasa. 

٢٠٣٧ - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ ح و حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ حَمَّادٍ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ بُكَيْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ هَشَشْتُ فَقَبَّلْتُ وَأَنَا صَائِمٌ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَنَعْتُ الْيَوْمَ أَمْرًا عَظِيمًا قَبَّلْتُ وَأَنَا صَائِمٌ قَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ مَضْمَضْتَ مِنْ الْمَاءِ وَأَنْتَ صَائِمٌ قَالَ عِيسَى بْنُ حَمَّادٍ فِي حَدِيثِهِ قُلْتُ لَا بَأْسَ بِهِ ثُمَّ اتَّفَقَا قَالَ فَمَهْ

2037. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Al Laits, dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami Isa bin Hammad, telah mengabarkan kepada kami Al Laits bin Sa'd dari Bukair bin Abdullah, dari Abdul Malik bin Sa'id
dari Jabir bin Abdullah, ia berkata; Umar bin Al Khathab berkata; aku merasakan senang(naik nafsu) lalu aku mencium (istriku) sementara aku dalam keadaan berpuasa. Lalu aku katakan; wahai Rasulullah, pada hari ini aku telah melakukan suatu perkara yang besar. Saya mencium (istriku) sementara saya sedang berpuasa. Beliau berkata: "Bagaimana pendapatmu apabila engkau berkumur-kumur menggunakan air sementara engkau sedang berpuasa?" Isa bin Hammad (salqhnseorang oerawi yang Abu Daud meriwayatkan padanya)berkata dalam haditsnya; aku katakan; tidak mengapa. Kemudian keduanya bersepakat mengatakan; beliau berkata; tahanlah! (Maknanya boleh)


٨ -  الصوم » ٧٩٠ -  الصائم يبلع الريق
8. Puasa » 790. Orang yang berpuasa menelan ludah

٢٠٣٨ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ دِينَارٍ حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ أَوْسٍ الْعَبْدِيُّ عَنْ مِصْدَعٍ أَبِي يَحْيَى عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُقَبِّلُهَا وَهُوَ صَائِمٌ وَيَمُصُّ لِسَانَهَا قَالَ ابْنُ الْأَعْرَابِيِّ هَذَا الْإِسْنَادُ لَيْسَ بِصَحِيحٍ

2038. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Dinar, telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Aus Al 'Abdi dari Mishda' Abu Yahya 
dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menciumnya sementara beliau sedang berpuasa, dan mengisap lidahnya. Ibnu Al A'rabi berkata; sanad ini tidak shahih. 

٨ -  الصوم » ٧٩١ -  كراهيته للشاب
8. Puasa » 791. Dimakruhkannya hal itu untuk anak(orang ) muda

٢٠٣٩ - حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ يَعْنِي الزُّبَيْرِيَّ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي الْعَنْبَسِ عَنْ الْأَغَرِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْمُبَاشَرَةِ لِلصَّائِمِ فَرَخَّصَ لَهُ وَأَتَاهُ آخَرُ فَسَأَلَهُ فَنَهَاهُ فَإِذَا الَّذِي رَخَّصَ لَهُ شَيْخٌ وَالَّذِي نَهَاهُ شَابٌّ

2039. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad yaitu Az Zubairi, telah mengabarkan kepada kami Israil dari Abu Al 'Anbas dari Al Aghar dari Abu Hurairah bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai cumbuan(bersentuhan kulit) orang yang berpuasa, lalu beliau memberikan keringanan kepadanya. Dan orang yang lain datang kepada beliau dan bertanya mengenainya, lalu beliau melarangnya. Ternyata orang yang beliau beri keringanan adalah orang yang sudah tua, sedangkan orang yang beliau larang adalah orang yang masih muda. 

Minit 10









Tiada ulasan:

Catat Ulasan